Yogyakarta, Kamis, 27 Maret 2025 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (SV UGM) resmi menjalin kerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPEPRIDA) Kabupaten Kulon Progo dalam upaya memperkuat sinergi akademik dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini berfokus pada riset dan implementasi teknologi untuk mendukung pembangunan daerah, khususnya dalam mewujudkan kawasan aerotropolis berbasis pertanian. Acara ini berlangsung di Ballroom TILC SV UGM dengan dihadiri oleh perwakilan akademisi, pemerintah daerah, serta petani lokal yang berkepentingan dalam pengembangan sektor pertanian dan teknologi.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM., ASEAN Eng., menegaskan bahwa akademisi memiliki peran penting dalam menganalisis dan memberikan rekomendasi pembangunan, sedangkan pendidikan vokasi lebih mengutamakan solusi konkret melalui pengabdian, penelitian, dan pengajaran bagi masyarakat.
“Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam menerapkan teknologi tepat guna yang dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh petani dan masyarakat luas,” ujarnya.
Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi multidisiplin dalam menghasilkan solusi inovatif yang aplikatif bagi pengembangan daerah.

Kepala BAPEPRIDA Kulon Progo, Ir. Muh Aris Nugroho, M.M.A, menyatakan bahwa sinergi ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan inovasi berbasis riset untuk pengembangan pertanian dan agroindustri di Kulon Progo.
“Kami berharap kerjasama ini dapat mempercepat pengembangan kawasan aerotropolis dan meningkatkan daya saing sektor pertanian lokal,” jelasnya.
Dengan adanya dukungan dari institusi akademik seperti UGM, diharapkan teknologi pertanian dapat diterapkan dengan lebih luas, khususnya dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan dan peningkatan produktivitas hasil pertanian.
Salah satu inisiatif utama dalam kerja sama ini adalah proyek FASTAN (Fabrikasi Fasilitas Smart-Agri Tepat Guna Skala Petani) yang dipaparkan oleh Dr. Eng. Yosephus Ardean K. Prayitno, S.T., M.Eng. Program ini merupakan bagian dari Katalisator Kemitraan Berdikari LPDP 2025 dan melibatkan tiga departemen di Sekolah Vokasi UGM: Departemen Teknik Mesin (DTM), Departemen Teknik Elektro dan Informatika (DTEDI), serta Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (DTHV). Proyek ini akan mulai direalisasikan pada April 2025 dengan serangkaian sosialisasi kepada petani hingga implementasi sistem greenhouse untuk budidaya melon.
Melon dipilih sebagai fokus utama karena merupakan salah satu komoditas unggulan Kulon Progo yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal ini sejalan dan telah menjadi bagian dari program melon premium FRC UGM yang saat ini sedang dirumuskan. Dengan pemanfaatan teknologi Smart-Agri yang akan diterapkan dalam greenhouse, diharapkan produksi melon di daerah ini dapat meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk membangun ekosistem pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan dengan memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) dan sistem pertanian presisi.
Diharapkan, melalui kerja sama ini, inovasi dan teknologi yang dihasilkan dapat berdampak nyata dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mendukung ketahanan pangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kulon Progo. Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat, Kulon Progo dapat semakin berkembang menjadi pusat pertanian berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Seremoni ini diakhiri dengan sesi foto bersama serta diskusi lebih lanjut antara perwakilan UGM dan BAPEPRIDA. Melalui kerja sama yang terjalin, kedua belah pihak berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi dalam sektor pertanian yang dapat membawa manfaat bagi petani dan masyarakat luas.
SDGs: 2, 4, 9, 11, 17
Penulis: Febriana Trisnawati