YOGYAKARTA, 23 September 2025 – Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses menggelar Pameran Inovasi Vokasi sebagai rangkaian utama INOVOKASIA 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 22–23 September 2025 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM ini menyedot perhatian publik dengan menghadirkan lebih dari 3.400 pengunjung selama dua hari penyelenggaraan. Mengusung tema “Creative Sustainability”, pameran ini menampilkan 24 produk inovasi vokasi dari sembilan satuan pendidikan vokasi, mulai dari jenjang SMK, akademi komunitas, hingga perguruan tinggi. INOVOKASIA 2025 menjadi ruang kolaboratif yang mempertemukan kreativitas mahasiswa, pendidik, komunitas, dan industri dalam mendorong transformasi pendidikan vokasi Indonesia.

Pameran ini menampilkan keragaman inovasi yang menggambarkan spektrum luas kontribusi pendidikan vokasi, antara lain Inovasi Teknologi dan Sains, Produk Berbasis Keberlanjutan, Pelestarian Seni dan Budaya, dan Edukasi kreatif. Terdapat empat inovasi yang dipamerkan dari kategori Inovasi Teknologi dan Sains, antara lain ROADSTER (Road Assessment Supporting System), sebuah sistem asesmen kondisi jalan berbasis AI dan IoT; Wound Scanner, perangkat medis portabel untuk ukur luka secara cepat; Gama Rain Filter, inovasi pemanen air hujan untuk air layak konsumsi; FASTAN (Fabrikasi Fasilitas Smart-Agri Tepat Guna Skala Petani), untuk peningkatan produktivitas petani; dan Aetherion Vectra X3, pesawat hybrid VTOL untuk pemetaan wilayah. Beberapa inovasi produk berbasis keberlanjutan juga dipamerkan, antara lain Pupuk Organik Cair dan Sabun Daur Ulang, Ecotik (kombinasi ecoprint dan batik ramah lingkungan), dan Rak sepatu berbahan limbah kayu. Produk-produk inovasi dari spektrum pelestarian seni dan budaya juga dipamerkan dalam Pameran Inovasi Vokasi tahun ini, antara lain Lukisan 3D Bingkai Pendidikan, Restu Nenek, dan Kardus; Dokumentasi Asmat dan Seni Budaya, Suara Tanpa Kata, dan Ukiran Sang Bunda; serta mesin penyamakan kulit perkamen untuk industri wayang. Dari spektrum inovasi di bidang edukasi kreatif, beberapa produk inovasi yang ditampilkan adalah Permainan literasi keuangan Money Mastery, Game PC GANYANG SETAN ALAS! THE GAME, serta Cu Card, kartu edukasi kuliner berbasis budaya Yogyakarta. Beragamnya produk inovasi yang dipamerkan mencerminkan kemampuan pendidikan vokasi dalam merespons isu riil masyarakat, mencakup kesehatan, lingkungan, pertanian, kebudayaan, hingga literasi keuangan. Acara dibuka oleh pimpinan UGM, termasuk Direktur GIK UGM, WR Kerja Sama dan Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UGM. Dalam sambutannya, Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM, ASEAN Eng., menegaskan pentingnya sinergi antara vokasi dan industri:
“Tanpa industri, ibarat kita hanya mengayuh dengan satu kaki. Dengan hadirnya industri, kita bisa bergerak lebih kuat dengan dua kaki.”
Pernyataan ini menegaskan peran vital dunia usaha dan dunia industri sebagai mitra strategis pendidikan vokasi, terutama dalam pengembangan produk inovasi yang aplikatif dan berkelanjutan. Pameran Inovasi Vokasi dalam INOVOKASIA 2025 memiliki kontribusi nyata pada beberapa SDGs. Pameran ini memperkuat kualitas pembelajaran vokasi melalui praktik langsung, kolaborasi lintas institusi, dan paparan mahasiswa terhadap isu industri terkini, yang sesuai dengan SDGs 4 Pendidikan Bermutu. Selain itu,inovasi seperti FASTAN, mesin penyamakan perkamen, dan produk UMKM membuka peluang usaha baru serta meningkatkan keterampilan tenaga kerja vokasi yang sangat relevan dengan SDGs 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Produk berbasis teknologi seperti ROADSTER, Aetherion Vectra X3, dan Wound Scanner memperlihatkan kontribusi vokasi dalam pengembangan solusi berbasis riset yang selaras dengan SDGs 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Produk budaya dan seni berperan dalam menjaga identitas lokal, memperkuat kohesi sosial, serta mendukung keberlanjutan komunitas seperti yang diamanatkan oleh SDGs 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Penggunaan limbah kayu, produksi sabun dari minyak jelantah, dan teknologi konservasi air mendukung pola produksi ramah lingkungan yang sejalan dengan SDGs 12: Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan.
Menyedot lebih dari 3.000 pengunjung dalam 2 hari penyelenggaraannya, Pameran Inovasi Vokasi ini membuktikan tingginya minat publik terhadap inovasi vokasi dan kolaborasi lintas sektor. Seluruh kegiatan berlangsung interaktif, edukatif, dan membuka ruang dialog antara inovator, industri, dan masyarakat. INOVOKASIA 2025 tidak hanya menampilkan karya, tetapi juga menjadi katalis lahirnya rencana tindak lanjut antar mitra serta mendorong pembelajaran berbasis keberlanjutan. Melalui pameran ini, Sekolah Vokasi UGM menegaskan komitmennya untuk terus mendorong pendidikan vokasi yang responsif, kreatif, berkelanjutan, dan selaras dengan agenda global pembangunan berkelanjutan. INOVOKASIA 2025 menjadi bukti bahwa vokasi mampu berdiri di garis depan dalam melahirkan solusi nyata bagi masyarakat.