Berita UtamaRilis Berita
Selasa, 3 November 2015
Rabu (28/10), Tim Hibah Perencanaan dan Pengembangan Inovasi Akademik Sekolah Vokasi (SV) UGM berkunjung ke Pemda Kulon Progo untuk membahas persiapan realisasi Teaching Industry. Rombongan dari Sekolah Vokasi dipimpin langsung oleh Direktur Sekolah Vokasi UGM, Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T.,IP-Md, dan disambut oleh Kepala Bappeda Kulonprogo, Ir. Agus Langgeng Basuki.
Teaching Industry (TI) merupakan program kerjasama antara UGM dengan Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, dimana program ini digagas oleh UGM untuk pengembangan dan peningkatan pendidikan vokasional di UGM.
Menurut Hotma, dengan program teaching industry diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan berbasis riset terapan yang mendorong terciptanya karya-karya innovative yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Hotma juga menegaskan bahwa dengan teaching industry, sinergisitas antara dunia pendidikan dan dunia industri dalam rangka mewujudkan kemartabatan sebagai bangsa yang berdaulat dapat diwujudkan.
Penerapan prinsip Link and Match, yang dirumuskan menjadi konsep Teaching Industry diwujudkan dalam rencana pembangunan kampus pendukung yang dekat dan link dengan dunia industri, yang dalam hal ini telah bekerjasama dengan Pemda Kulonprogo.
Selain itu, untuk mewujudkan sinergisitas antara dunia pendidikan dan dunia industri, Sekolah Vokasi sebagai institusi pendidikan berperan penting dalam proses pengembangan industri khususnya yang ada di Kulonprogo. Keterlibatan civitas akademika SV UGM terkait dengan pengembangan ilmu pengetahuan berbasis riset terapan terfokus pada produk hasil pertanian atau agroindustri, yang kemudian dapat diaplikasikan langsung oleh industri yang ada di Kulonprogo.
Selain diterima di Pemda Kulonprogo, rombongan dari Sekolah Vokasi juga mengunjungi CV. Karya Hidup Sentosa atau yang sering dikenal dengan Pabrik Traktor Quick cabang Kulonprogo. Rencananya Sekolah Vokasi UGM juga akan bekerjasama dengan Pabrik Traktor Quick tersebut untuk pengembangan teaching industry di Daerah Kulonprogo.