Arsip:

Berita Terkini

179 Siswa SMK/SMA Se-Indonesia Turut Berpartisipasi dalam Mechanical Fair 2018

Selasa (27/2), Departemen Teknik Mesin (DTM) Sekolah Vokasi UGM kembali menggelar kegiatan Mechanical Fair yang secara rutin diselenggarakan tiap tahunnya oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin SV UGM.

Bertemakan “Membangun Daya Saing Dibidang IPTEK di Era Global”, Mechanical Fair 2018 turut dimeriahkan oleh 179 peserta yang merupakan siswa/siswi.SMK/SMA se-Indonesia.

Rizky Pratama, Mahasiswa DTM selaku Ketua Panita mengungkapkan bahwa berbagai rangkaian dari kegiatan Mechanical Fair 2018 diantanya adalah Ajang Perlombaan bidang Mekanik, Seminar Nasional, Pelatihan serta Pameran yang akan menjadi ajang sharing antara SMA, SMK, dan dunia Industri.

Mengusung tema “Potensi Energi Bersih Indonesia dan Pengelolaannya untuk Mensukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional”, Seminar Nasional akan dilaksanakan pada 03 Maret 2018 di Hall Gedung Perpustakaan SV UGM.

“Seminar Nasional terbuka untuk umum, baik siswa SMA/SMK, Mahasiswa maupun dari dunia Industri,” ungkap Rizky.

Sementara itu, Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T., selaku Ketua Departemen Teknik Mesin SV UGM menyampaikan dalam sambutannya bahwa melalui kegiatan Mechanical Fair 2018, diharapkan mampu menjembatani komunikasi antara pendidikan vocational dengan dunia Industri mengenai perkembangan teknologi terkini.

“Pengetahuan kalau hanya bisa untuk mikir teori tapi tidak bisa memproduksi, percuma” ujar Suryo Darmo.

Bertempat di Kampus Gravika Diploma Teknik Mesin SV UGM, Kegiatan Mechanical Fair dibuka secara langsung oleh Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc., Ph.d., selaku Dekan SV UGM.

Dihadapan para peserta dan pembimbing (guru), Wikan menyampaikan bahwa saat ini dunia pendidikan sedang mengalami perubahan besar. Setap elemen-elemen termasuk elemen pendidikan harus mampu merespon perubahan terserbut.

“Siswa harus dibekali dengan softskill yang kuat, agar menjadi pembelajar yang independent” tutur Wikan.

Tak lupa, Wikan juga menyampaikan pesan pada seluruh guru pembimbing yang hadir pada acara pembukaan Mechanical Fair 2018, bahwa di era serba digital, kini pola komunikasi antara Pendidik dan Siswa didik harus terus dikembangkan. Guru juga harus bisa betemu siswa baik di dunia nyata maupun di dunia maya untuk membangun komunikasi yang terarah.

“Mari kita bersama-sama membangun generasi yang memiliki semangat belajar mandiri dan cinta tanah air,” pungkasnya.

Program Studi Bahasa Inggris SV UGM Perkuat Kerjasama dengan Soka University, Jepang

Yogyakarta, kegiatan Ala Wash Project! antara Prodi Bahasa Inggris SV UGM dengan Otete Ala-M Soka University Japan resmi dimulai. Acara ini dibuka oleh Nabilla Kusuma Vardhani, M.A., dosen Prodi Bahasa Inggris DBSMB sekaligus selaku koordinator acara, dilanjutkan dengan sambutan dari Erlin Estiana Yuanti, M.A. selaku Ketua Prodi Bahasa Inggris SV UGM.

Ala Wash Project! merupakan program kampanye mencuci tangan dengan sabun yang akan dilaksanakan dalam dua tahap di 3 Sekolah Dasar di Bantul. Tahap pertama yang dilakukan selama dua minggu (21 Februari – 3 Maret 2018) difokuskan untuk merancang program dan menyusun gerak dan lagu tentang mencuci tangan untuk dipraktikkan di tahap ke-2 (Agustus 2018).

“Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dimulai dari hal kecil seperti rajin mencuci tangan dengan sabun,” tutur Nabilla.

Para mahasiswa yang terlibat dalam upacara pembukaan ini yakni 6 mahasiswa Soka University dan 6 mahasiswa Prodi Bahasa Inggris yang menjadi relawan (peers) dalam pelaksanaan kegiatan Ala Wash Project!.

Dalam program ini, 6 mahasiswa Soka University dan 6 mahasiswa UGM bekerja sama dengan Karima Health Care untuk membangun kebiasaan mencuci tangan dengan benar khususnya bagi anak-anak di Bantul, Yogyakarta.

Mahasiswa prodi Bahasa Inggris yang turut menjadi relawan diharapkan bisa membangun kerjasama dan komunikasi yang baik demi terpenuhinya target proyek ini. Bukan hanya sekedar mengajarkan kebiasaan baik tapi juga mahasiswa bisa melatih dirinya untuk menghadapi situasi baru dengan rekan kerja dari lingkungan yang berbeda-beda.

Hadir dalam acara pembukaan, Eritrina Putri Ekantari, M.A. mewakili pihak Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya yang menerima kenang-kenangan dari Soka University. Pilot project ini mengawali kerja sama lebih lanjut antara Fakultas Sekolah Vokasi UGM dengan School for Excellence in Educational Development Soka University.

Mahasiwa Showa Women’s University Ikuti Internship di Program Studi Bahasa Jepang SV UGM

Yogyakarta, Dua mahasiswa Showa Women’s University tengah mengikuti program student exchange di Prodi Bahasa Jepang, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada yang berlangsung 18 Februari- 3 Maret 2018. Showa Women’s University sudah melakukan kerja sama dengan Program Studi Bahasa Jepang DBSMB Sekolah Vokasi UGM selama 3 tahun ini dalam penyelenggaran program internship.

“Kegiatannya selain mengajar, mereka menjadi partner mahasiswa tahun ke 3 untuk berlatih interpreting atau penerjemahan lisan dan memperkenalkan budaya bisnis dengan orang Jepang, serta mengajarkan sopan santun yang biasanya dilakukan di Jepang,” tutur Lufi Wahidati, M.A., Dosen Prodi Bahasa Jepang yang menjadi penanggung jawab acara.

Dua mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini adalah Togasaki Chika, mahasiswa angkatan tahun ke-3 jurusan Department of International Studies, Prodi bahasa Spanyol dan Kawamura Mayu mahasiswa tahun ke-4, jurusan Department of Education, Prodi Pendidikan Anak. Aktivitas mereka selama mengikuti program ini adalah memperkenalkan budaya Jepang pada mahasiswa tahun pertama, seperti cara memakai Yukata dan memperkenalkan festival tarian Bon odori.

Mahasiswa Showa tersebut melakukan kegiatan mengajar di kelas mendampingi para dosen. Selain itu, untuk kegiatan penerjemahan lisan, mereka bebas melakukan aktifitas di luar sesuai dengan tema penerjemahan bersama mahasiswa SV yang telah dibagi ke dalam berberapa kelompok.

Program internship ini bertujuan untuk memberikan pengalaman mahasiswa SV untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang Jepang. Selain itu, pengenalan budaya Jepang, baik itu budaya sehari-hari maupun sopan santun di dunia kerja. “Diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa yang kelak bekerja bersama orang Jepang,” tutur Lufi.

25 Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Terima Beasiswa Baitulmaal Muamalat

Sebanyak 25 mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) UGM menerima beasiswa dari Baitulmaal Muamalat.
Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Baitulmaal Muamalat, Bambang Kusnadi, kepada Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, Ph.D., Jumat (23/2) di Ruang Elisa Nugroho Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (DTHV) SV UGM.
Program beasiswa sebesar Rp260 juta ini diberikan untuk membantu pendidikan mahasiswa SV UGM sehingga nantinya dapat menjdi generasi unggul dan berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Bambang Kusnadi mengatakan Baitulmaal Muamalat merupakan lembaga amil zakat nasional yang menghimpun dana umat. Berbagai dana dari masyarakat tersebut dilsalurkan dalam berbagai bidang salah satunya pendidikan melalui pemberian beasiswa.
“Pemberian beasiswa ini semoga bisa memberikan inspirasi dan keberkahan sehingg proses pendidikan para mahasiswa menjadi lebih baik,” terangnya di hadapan para mahasiswa penerima beasiswa.
Bambang Kusnadi berharap para mahasiswa penerima beasiswa bisa memanfaatkan beasiswa yang telah diberikan.
“Harapannya beasiswa bisa dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh dan nantinya para mahasiswa dapat menjadi pioner penggerak bangsa mengangkat masyarakat dari keterpurukan,”paparnya.
Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan beasiswa yang diberikan. Beasiswa tersebut telah disalurkan kepada 25 mahasiswa di lingkungan SV UGM setelah melalui serangkaian seleksi.
“Terima kasih atas kepercayaan memberikan beasiswa kepada SV UGM. Dua puluh lima mahasiswa ini akan mengemban amanah untuk menggunakan dana beasiswa dengan sebaik-baiknya,”tutur Wikan.
Sebelum penyerahan beasiswa kepada mahasiswa, dilakukan peresmian Mushola Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM yang dibangun dengan bantuan dana dari Baitulmaal Muamalat. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh  Direktur Utama Baitulmaal Muamalat dan Dekan SV UGM. (Humas UGM)

Gandeng Mahasiswa, Unit Kemahasiswaan Sekolah Vokasi Menggelar Workshop Keorganisasian

Yogyakarta (19/02/2018), Bidang Kemahasiswaan yang berada dibawah Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Jaminan Mutu mengadakan workshop Organisasi Mahasiswa. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan pada awal tahun karena mencari momentum yang tepat untuk menyamakan persepsi terkait program kerja organisasi mahasiswa yang ada di lingkungan Sekolah Vokasi, sekaligus penyampaian mekanisme pengajuan proposal dan SOP pencairan dan pertanggung jawaban dana kemahasiswaan.

Acara ini dipandu oleh Ibu Fitri Damayanti selaku manajer Kemahasiswaan dan dihadiri langsung oleh bagian keuangan Sekolah Vokasi. Antusiasme yang  sangat luar biasa ditunjukkan oleh mahasiswa terlihat dari jumlah kehadiran hampir mencapai 100 mahasiswa yang berasal dari BEM, DPM, BSO, UKM, dan KMD. Pada kesempatan kali ini, organisasi mahasiswa dituntuk untuk dapat melahirkan program kerja dan kegiatan mahasiswa yang bermanfaaat, memiliki outcome dan target yang jelas dan terukur, serta mengandung visi jangka panjang (sustainability). Selain itu, melalui proposal yang akan mereka susun mahasiswa juga diminta untuk dapat melakukan persiapan yang matang, timeline yang jelas dan pengelolaan keuangan yang baik.

Dari diselenggarakannya workshop ini, diharapkan organisasi mahasiswa di Sekolah Vokasi bisa lebih baik dalam menggagas suatu program kerja, matang dalam persiapan, efektif dalam menyajikan proposal dan penuh tanggung jawab dalam mempertanggung jawabkan kegiatan mereka.

 

SV UGM dan Bank Mandiri Sepakat Buka Program D-4 Perbankan

Sekolah Vokasi UGM dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sepakat menjalin kerja sama pendirian Program Studi Diploma IV Perbankan dan rencana Program Kriya Mandiri. Kesepakatan ditandai dengan dibubuhkannya tanda tangan kerja sama antara Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D dan Senior Executive Vice President Human Capital Bank Mandiri, Sanjay N. Bharwani.

Dekan Sekolah Vokasi, Wikan Sakarinto, mengatakan penandatanganan kerja sama menjadi kelengkapan proposal untuk pendirian Program Studi D-4 Perbankan dan Rencana Program Kriya Mandiri. Rencana pendirian program ini telah mendapat persetujuan Senat Akademik Sekolah Vokasi UGM dan kini maju untuk mendapat persetujuan Senat Akademik UGM.

“Secara khusus kita memang menghadirkan industri dalam pembelajaran karena dalam menghadapi era disruption saat ini, kampus tidak lagi bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan dunia industri,” katanya, di ruang sidang pimpinan UGM, Senin (19/2).

Menurut Wikan menghadirkan industri bukan berarti industri harus berada di dalam kampus. Kehadiran bisa dalam bentuk konsep, semangat, value profesionalitas dan kompetensinya agar lulusan yang dihasilkan sesuai dengan keinginan industri.

“Semua itu akan terwujud dalam kurikulum yang sedang kita susun bersama saat ini. Kurikulum terkait pendirian D-4 Perbankan ini sudah hampir satu tahun kita kolaborasikan dengan Bank Mandiri,” ujarnya.

Senior Executive Vice President Human Capital Bank Mandiri, Sanjay N. Bharwani, menyatakan  tenaga kriya merupakan program pemagangan lulusan SMA atau SMK belajar secara terpadu di Bank Mandiri dengan ditempatkan di berbagai unit/ kantor cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia. Kerja sama ini juga memberi kesempatan mahasiswa-mahasiswa UGM bekerja magang di Bank Mandiri untuk mendapatkan pengalaman sesuai dengan kebutuhan.

Sanjay menambahkan pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi fokus perhatian saat ini dan dengan pendirian Sekolah Vokasi sebagai salah satu upayanya. Dengan memperkuat pendidikan vokasi dan menghadirkan industri tentu akan menghasilkan SDM yang sesuai dan diharapkan industri.

“Dengan pendirian D-4 ini nantinya diharapkan akan menghasilkan SDM unggul dan profesional di dunia perbankan saat ini,” ungkapnya.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Maulyono, M.Eng., D.Eng., menyambut baik kerja sama ini. Dengan berpegang prinsip  life long learning maka cara-cara penerimaan mahasiswa baru bisa diperluas lagi.

“Dengan begitu  karyawan yang sudah bekerja lebih dari 2  atau 3 tahun memiliki kesempatan untuk kuliah kembali mengambil program D-4 atau S1 reguler,” katanya.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Prof. Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A., yang turut menyaksikan penandatanganan kerja sama menuturkan Kementerian menyambut baik rencana pendirian program D-4 Perbankan dan Kriya Mandiri. Kerja sama antara universitas dan dunia industri merupakan tantangan yang tidak mudah.

“Tidak mudah memadukan kebutuhan industri dan akademis, juga tidak mudah bagi mahasiswa untuk magang. Jika Bank Mandiri menyediakan tempat untuk magang dan memiliki program khusus untuk lulusan SMA kami merasa berterima kasih karena sangat membantu kementerian,” tuturnya.

Dengan upaya Bank Mandiri, kata Ainun Na’im, tentu akan berpengaruh dan meningkatkan angka partisipasi penduduk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Di negara-negara seperti Jerman, Taiwan, Korea, New Zealand, sekolah-sekolah vokasi diajarkan tidak secara konvensional yaitu dengan pengajaran tidak berada di kelas.

“Yang namanya sekolah vokasi itu, belajarnya ya di tempat kerja bukan di kelas. Mereka setiap hari masuk di tempat kerja, kelasnya di tempat kerja itu dengan diberi instruksi dan kemudian praktik,” katanya.

Namun, karena tidak memiliki kapasitas dan sistem seperti itu, Ainun mengakui pendidikan vokasi di Indonesia dikembangkan dengan model 321. Artinya, 3 semester di kelas, 2 semester di industri dan 1 semester bisa tetap di industri atau kembali ke kelas.

“Ini yang kita cobakan di 12 politeknik-politeknik yang ada di Indonesia. Sekarang ada volunter yang dibangun oleh kedua belah pihak, ini tentu sangat bagus,” imbuhnya. (Humas UGM)

Tak Hanya Lihai di Hutan, Mahasiswa DIII Pengelolaan Hutan SV UGM Sukses Gelar Acara Kreatif dan Sosial

Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan (FORKOMMADIKA) Sekolah Vokasi UGM menggelar acara bertajuk Cassuarina Project, yang merupakan akronim dari Collaboration of Art, Solidarity, Humanity For Nature. Kegiatan yang memuat nilai- niai solidaritas, kemanusiaan, dan kesenian serta kelestarian alam terbagi dalam 3 rangkaian acara, yaitu Seminar Lingkungan Hidup, Merti Pantai, dan ditutup dengan acara Echoes of Wood.

Digelar pada 25 November 2017, Seminar Lingkungan Hidup menghadirkan dua pembicara, yaitu Taiki Miyazaki selaku founder “Gomishori Project” atau komunitas yang bergerak di bidang cinta lingkungan. Taiki Miyazaki sendiri merupakan warga Jepang yang telah lama berdomisili di Indonesia. Salah satu kegiatan komunitasnya adalah membersihkan sampah di Malioboro serta pengolahan sampah. Narasumber kedua yaitu Kusnadi Priyono (Ketua Kelompok Pengelola Sampah Plastik menjadi bahan bakar alternatif) asli Yogyakarta. Acara ini diselenggrakan untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis. Antusiasme peserta yang datang relatif banyak mencapai 150 pendaftar yang berasal dari Mahasiswa UGM. UNY, UPN, dan Dosen di beberapa Universitas di Yogyakarta-Jateng.

Merti pantai adalah rangkaian acara kedua yang digelar setelah Seminar Lingkungan Hidup. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berupa penanaman mangrove sekaligus bersih pantai  di Pantai Baros, Bantul. Seperti acara sebelumnya, Merti Pantai ini juga dibuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya sepeserpun. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 09 Desember 2017 lalu. Setidaknya lebih kurang 50 peserta ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

 

Kegiatan penutup dalam rangkaian acara Cassuarina Project adalah acara donor darah serta malam puncak “Echoes of Wood”. Dilaksanakan pada Jumat, 22 Desember 2017, acara ini menekankan pada nilai kepedulian terhadap sesama (kemanusiaan) dan malam kesenian. Acara ini  berperan sebagai wadah untuk mengapresiasi anak- anak Difabel yang berasal dari Yayasan Sayap Ibu, Yogyakarta, dengan menampilkan bakatnya yang luar biasa sekaligus pemberian donasi. Donasi yang diberikan, merupakan hasil kerjasama panitia dengan pihak- pihak Sponsorship. Tak hanya itu, dalam acara ini pula juga menampilkan band- band DIII pengelolaan hutan baik angkatan 2016, 2017 maupun alumi yang dapat menambah keakraban seluruh peserta.

Al- Fatih Naufal. H, selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa meski serangkaian acara yang berturut- turut dan juga memiliki keterbatasan dana, namun semuanya dapat terlaksana sesuai harapan.

“Semoga acara ini dapat berlanjut ditahun-tahun berikutnya, dan memberi manfaat bagi banyak orang. Salam rimbawan!” pungkasnya.

Sekolah Vokasi UGM-Gyeongsang National University Jajaki Kerja Sama

Yogyakarta (6/2/18) – Sekolah Vokasi (SV) UGM dan Gyeongsang National University (GNU), Korea Selatan, menjajaki kerja sama di bidang peningkatan kualitas pendidikan.

Upaya itu dilakukan oleh Dean, Office of International and External Cooperation, Prof Lee Dong-Keun serta International Program Manager Prof Bin Yong-Uk yang berkunjung ke kampus SV dan diterima Dekan SV Wikan Sakarinto, Ph. D. Kunjungan ini adalah kunjungan balasan setelah tahun lalu Dekanat SV yang mengunjungi GNU terlebih dahulu.

Tujuan kedatangan ke kampus SV UGM adalah memperkenalkan kampus GNU, kemudian ingin mengetahui sistem pendidikan yang berlangsung di SV UGM, serta ingin mengadakan kerjasama dalam bentuk MoU antara kampus GNU yang merupakan universitas terkemuka di Korea Selatan dengan SV UGM, adapun hal-hal yang dikemukakan adalah mengadakan kerjasama di bidang pertukaran pelajar dan studi lanjut S1.

 “Saat ini mahasiswa sini ada yang masih belajar di GNU, tidak cukup hanya program exchange dan S1 kami juga menawarkan program S2 untuk calon dosen dan program S3 untuk dosen “, ungkap Prof Lee dengan menggunakan bahasa inggris.

Awalnya program ini diinisiasi oleh program studi Bahasa Korea, setiap tahun mahasiswanya dikirim ke GNU untuk belajar. Tentu saja kesempatan baik ini terus dikembangkan hingga ke lingkup fakultas sehingga mahasiswa jurusan lainnya bisa ikut memanfaatkan kesempatan baik ini.

Dua hari berturut, bertempat di R.225 sosialisasi program S2 dan S3 yang dihadiri oleh calon dosen dan dosen disambut positif (5/2). Berkesempatan bertemu 200 lebih mahasiswa dan alumni SV UGM, Prof Lee dan Prof Bin mensosialisasikan kampus GNU dengan antusias (6/2).

“Periode aplikasi untuk spring semester dimulai maret hingga Juni, dan untuk fall semester dibulan september dan desember,” ungkap Prof Bin.

Lebih jauh ia menjelaskan bahwa jika tertarik belajar di GNU, bisa memulai mempersiapkan berkas-berkas dari sekarang. Ia juga menegaskan bahwa ada beberapa beasiswa alternatif yang bisa diikuti calon pendaftar, sebut saja Korean Goverment Scholarship, beasiswa dari kampus GNU, dan masih banyak lagi.

Wikan menyambut positif kerja sama dari GNU dengan harapan mampu meningkatkan jaringan SV di dunia internasional.

“Jika kerja sama dengan Gyeongsang National University terealisasi dengan baik, maka SV menjadi pelopor di lingkup UGM,” ungkapnya.

Ditemui usai sosialisasi acara, Manager Kantor Urusuan Internasional (KUI) Andri Handayani menyatakan bahwa informasi lebih lanjut bisa ditanyakan langsung ke KUI Ruang 221 Sekip I. Bagi yang menghendaki materi sosialisasi yang disampaikan Prof Bin dan Prof Lee akan diupload di website sv@ugm.ac.id.

“Jadi tunggu saja informasi di sosial media kami, jika sudah kami upload,” tutupnya.

Menristekdikti Apresiasi Film Karya Civitas Sekolah Vokasi UGM

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, berkesempatan untuk menyaksikan cuplikan film karya mahasiswa dan dosen UGM berjudul Tengkorak saat mengunjungi UGM pada Kamis (1/2).

Usai menyaksikan film yang berhasil masuk nominasi Best Film di Cinequest 2018 ini, ia memberikan apresiasi kepada segenap tim yang telah menyelesaikan film tersebut melalui perjuangan yang panjang.

“Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan film ini. Saya selalu tertarik melihat inovasi-inovasi dari mahasiswa sekolah vokasi di Indonesia,” tuturnya.

Film ini, menurutnya, menunjukkan bagaimana pendidikan vokasi mampu menghasilkan output berupa lulusan yang kompeten serta produk-produk yang inovatif. Di tengah disrupsi teknologi, terobosan semacam ini menjadi hal yang penting untuk membawa Indonesia menjadi negara yang diakui.

“Yang bisa sukses bukan negara besar, bukan yang jumlah penduduknya besar, atau yang punya uang banyak, tapi yang menang adalah yang punya inovasi,” imbuh Nasir.

Ia pun memuji upaya UGM dalam mengembangkan pendidikan vokasi dengan kualitas yang sudah terbukti melalui berbagai pencapaian yang diraih. Dalam waktu mendatang, ia berharap kualitas pendidikan vokasi khususnya dalam kegiatan praktik bisa lebih ditingkatkan dengan melibatkan dosen-dosen yang berasal dari kalangan praktisi, setidaknya hingga mencapai 50% dari keseluruhan jumlah dosen.

Dengan pengembangan tersebut, ia berharap kegiatan inovatif seperti yang dilakukan Sekolah Vokasi UGM melalui pembuatan film ini bisa terus berjalan untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik.

“Sekarang jumlah dosen praktisi ada 20% itu sebenarnya sudah bagus, tetapi kalau bisa sampai 50% akan mendorong inovasi jauh lebih baik,” kata Menristekdikti.

Sebelum bertolak kembali ke Jakarta, ia memberikan semangat kepada para pendukung film Tengkorak dan mengutarakan rasa optimisnya bahwa film ini bisa mendapat apresiasi dalam ajang tingkat dunia sekaligus diterima di kalangan penonton dalam negeri.

“Yakin bisa menang jika ada semangat yang besar. Kami akan mendukung, mudah-mudahan sukses dan membawa nama baik Indonesia,” ucapnya.

Film Tengkorak sendiri mulai diproduksi sekitar 4 tahun yang lalu oleh dosen Sekolah Vokasi UGM, Yusron Fuadi, bersama para mahasiswanya, sebelum akhirnya melibatkan dosen dan pimpinan universitas termasuk Rektor UGM. Setelah melewati proses produksi yang cukup panjang yang melibatkan berbagai inovasi  di bidang multimedia, animasi, special effect, dan sebagainya, film ini tayang perdana dalam Special Gala The 12th Jogja-NETPAC Asian Film Festival pada Desember lalu.

Bulan Maret mendatang, film bergenre fiksi ilmiah ini akan melakukan world premier pada Cinequest Film & VR Festival 2018 di California, Amerika Serikat sekaligus memperebutkan Best Sci-Fi, Fantasy dan Horror Feature Award dalam festival tersebut.

“Film ini adalah 100% karya mahasiswa dan dosen UGM, dan akan menjadi satu-satunya wakil Indonesia di Cinequest. Terima kasih atas dukungan dari semua pihak, dan semoga film ini juga bisa diterima di pasar Indonesia,” ujar Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto. (Humas UGM/Gloria; Foto: Bani)

Awal Tahun SV UGM Kembali Kirimkan 10 Mahasiswanya Untuk Student Exchange ke Korea Selatan

Sepuluh mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) UGM terpilih mengikuti program beasiswa untuk student exchange di Gangneung Wonju National University, Kyungnam University, dan Kangwon University,  Korea Selatan.

Acara pelepasan mahasiswa yang akan berangkat ke Korea ini berlangsung di R.138 Sekip I, dipimpin langsung oleh Dekan Wikan Sakarinto, ST.,MSc., Ph.D,  didampingi Kepala Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB) Dr. Endang Soelistiyowati, M.Pd. , Kepala Program Studi Bahasa Korea Supriadianto, S.S, M.A., serta Manager KUI Andri Handayani, S.S., M.A (19/01).

Program student exchange ini memiliki durasi pendidikan yang berbeda-beda yaitu berkisar antara 6 bulan (satu semester) sampai dengan 1 tahun (dua semester). Fasilitas yang didapatkan para mahasiswa terpilih tersebut cukup menarik, yaitu meliputi bantuan biaya untuk tiket pesawat pulang-pergi, bantuan biaya hidup selama di Korea, biaya pendidikan, gratis tinggal di asrama mahasiswa di dalam kampus, dan mendapat kesempatan belajar budaya Korea.

Rombongan dari 8 Mahasiswa Program Studi D3 Bahasa Korea dan 2 Mahasiswa D3 Bahasa Inggris tersebut dijadwalkan akan berangkat berama-sama pada tanggal 28 Februari 2018 dari Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Rata-rata yang lolos program ini adalah mahasiswa semester empat dan enam.

“4 mahasiswa di Gangneung, 2 di Kyungnam dan 4 di Kangwon ,” ujar Adi.

Adi menambahkan jika tidak semua mahasiswa mendapatkan Full Scholarship, ada diantara mereka yang menerima Partial Scholarship yang berarti mahasiswa hanya dibebaskan dari biaya kuliahnya saja selama disana. Untuk kebutuhan sehari-hari mahasiswa masih bisa mendapatkan penghasilan dengan cara bekerja part-time. Tidak sedikit mahasiswa Indonesia yang kuliah sambil bekerja disana untuk mendapatkahn uang tambahan.

Sementara itu ditemui di ruang KUI, Andri menyampaikan bahwa program ini tidak menutup kemungkinan akan terus berkembang dan tidak terbatas untuk mahasiswa-mahasiswa DBSMB saja.

“Kami harap dan akan terus upayakan untuk prodi lainnya. Selanjutnya untuk update informasi kesempatan exchange dan beasiswa lainnya akan kami infokan melalui sosial media resmi SV UGM, jadi ditunggu saja,” tutupnya.