Berita Terkini
Selasa (14/11/17), Bertempat di Ruang Dewan Guru Besar, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Baitulmaal Muamalat sepakat menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kesepakatan kerja sama tersebut diwujudkan dalam penandatanganan naskah kesepahaman bersama yang dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Paripurna, S.H, M.Hum., LLM., dengan Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat, Bambang Kusnadi. Pelaksanaan penandatanganan kerja sama berlangsung Selasa (14/11) di UGM.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dana sebesar Rp 67.250.000 untuk membantu pembangunan masjid di Gedung Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi (SV) UGM. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Direktur Eksekutif Baitulmaal Muamalat, Bambang Kusnadi, kepada Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc.,Ph.D.
Bambang Kusnadi menyampaikan bahwa Baitulmaal Muamalat merupakan lembaga amil zakat nasional yang didirikan oleh Bank Muamalat. Mengelola dana zakat untuk disalurkan bagi kemanfaatan masyarakat.
“Kami ingin penyaluran zakat dimanfaatkan sebaik-baiknya, maka dari itu kami bekerjasama dengan institusi terbaik, bersama Sekolah Vokasi kami diajak untuk membangun mushola, kedepannya program beasiswa dan pemberdayaan masyarakat siap kami rintis” tegasnya.
Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM, Dr. Pariurna, S.H, M.Hum., LLM., menyambut baik kerja sama yang dilakukan. Pelaksanaan kerja sama dengan Baitulmaal Muamalat ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa yang berkarater dan religius.
“Untuk membentuk karakter generasi muda perlu adanya penguatan agama dan kehadiran Baitulmaal Muamalat ini. Semoga bisa mendorong mahasiswa yang religius, tidak hanya fokus mencari ilmu untuk persiapan di masa depan saja,” katanya.
Paripurna menegaskan bahwa jika Baitulmaal Muamalat membutuhkan tempat untuk menyalurkan dana amal, UGM siap membantu untuk menyalurkan kepada yang membutuhkan.
Rabu, 08 November 2017, Sekolah Vokasi UGM menandatangani perjanjian kerja sama atau MoU dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah. Bertempat di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Propinsi Jawa Tengah, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan hubungan institusional antara kedua belah pihak dalam melaksanakan kegiatan di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya dalam hal Pengembangan Kearsipan. Selain itu, kerja sama ini bersifat kolaboratif yang saling menguntungkan karena dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan masing-masing lembaga.
Ditandatangani oleh masing-masing pimpinan, Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc., Ph.D., selaku Dekan SV UGM serta Muhamad Masrofi, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, kerja sama ini meliputi beberapa aspek yaitu peningkatan sumber daya manusia dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kearsipan melalui perbantuan/tukar menukar tenaga ahli (pengajar/fungsional); pelatihan dan penataran kearsipan; pelatihan dan kegiatan magang/praktik kerja bagi mahasiswa; penyelenggaraan bersama kegiatan lokakarya, seminar dan diklat; kerja sama penelitian di bidang kearsipan; dan publikasi/penerbitan ilmiah dan pameran bersama. Tak hanya itu, kerja sama ini juga mencakup tentang jaringan kemitraan informasi kearsipan; penggunaan dan pemanfaatan kearsipan serta kerja sama pengelolaan kearsipan.
Radhian Krisna Putra selaku Wakil Dekan bidang Kerja Sama dan Perencanaan Strategis mengungkapkan bahwa dengan diadakannya kerja sama ini harapannya dapat dimanfaatkan oleh prodi D3 Kearsipan SV UGM dalam menyiapkan lulusan atau arsiparis yang berkualitas, sehingga dapat memajukan dunia kerasipan Indonesia.
Yogyakarta, Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) adalah forum yang mempertemukan stakeholder baik akademisi, praktisi, industriawan maupun pemerintah sebagai regulator dalam mewujudkan cita-cita membangun kedaulatan bangsa melalui sharing penelitian terapan, pengalaman, dan gagasan (ide) yang tertuang secara sistematis dalam bentuk makalah ilmiah. Forum tahunan yang sudah rutin dilaksanakan sejak tahun 2013 ini dapat juga digunakan oleh para akademisi dan peneliti sebagai untuk mendesiminasi hasil penelitiannya sebelum dihilirisasi ke masyarakat maupun ke industri. Seminar Nasional Teknologi Terapan (SNTT) 2017 mengambil tema “Membangun Sinergisitas Pendidikan Vokasi Untuk Menghasilkan SDM yang Tangguh dan Profesional Bagi Indonesia Yang Lebih Baik”.
Bertempat di Hotel Eastparc Yogyakarta (11/11/17) acara berjalan dengan lancar. Dihadiri oleh lebih dari 200 peneliti dari internal dan eksternal UGM. Acara dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. Sebelum memasuki sesi diskusi panel yang menghadirkan dua pembicara, acara dibuka dengan orasi ilmiah dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Melalui unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat SV UGM bekerjasama dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, acara tahun ini menghadirkan Prof. Dr. Muhammad Dimyati selaku Dirjend Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenrisetdikti, Dimyati menyampaikan bahwa Sekolah Vokasi UGM harus memiliki produk yang memiliki nilai-nilai tertentu untuk mendorong kemajuan riset Indonesia, dan tentunya harus sesuai dengan standar nasional penelitian.
“Tidak banyak perguruan tinggi yang menghasilkan riset yang qualified, saya harap Sekolah Vokasi UGM salah satunya,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan pembicara dari Senior Vice President Human Resources PT. Pertamina Yudo Irianto, S.E., M.M. Yudo menegaskan bahwa dunia ini sudah berubah sangat signifikan. Hadirin diminta untuk bersama-sama membangun kemampuan anak-anak belajar dengan pondasi yang kuat serta dituntut untuk dinamis mengikuti jaman.
“Caranya segerakan menerjunkan mereka ke industri, mereka akan merasakan ada gep, dan buatlah mereka merasakan gep dan menemukan solusinya,” pungkasnya.
Senada dengan Dr. Capt. H. Wisnu Handoko, M.Sc dari Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Kementrian Perhubungan RI. Wisnu juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Untuk mendukung lima pilar poros maritim dunia kita perlu menghasilkan SDM profesional, untuk itu perlu diadakan link and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja.
“Mari bersama-sama mewujudkan cita-cita dan agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di abad ke-21, Indonesia akan menjadi Poros Maritim Dunia, kekuatan yang mengarungi dua samudera sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa,” ungkapnya.
Acara dilanjutkan dengan sesi presentasi yang menghadirkan para presenter untuk menyajikan hasil penelitiannya yang dimoderatori oleh dosen-dosen Sekolah Vokasi UGM.
Rabu (08/11/2017), Melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu kegiatan yang rutin dilakukan oleh Fakultas Sekolah Vokasi (SV) UGM dalam rangka melaksanakan tugas tridharma perguruan tinggi. Melalui unit Penelitian Pengabdian Masyarakat (PPM) SV UGM tahun ini pengabdian terfokus di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Salah satu kawasan pengabdian SV adalah Desa Banjararum yang terletak di kecamatan Kalibawang, Kulon Progo. Kawasan ini terkenal dengan kawasan pertanian agropolitan dengan pemandangan indah yang mengelilingi desa.
Melihat potensi yang ada, PPM SV ingin mendorong kawasan ini agar menjadi desa wisata unggulan berbasis sumberdaya alam. Tahapan menuju itu tentu tidak mudah, upaya untuk merealisasikan terus dilakukan. Dalam release yang disampaikan, tahapan awal pemetaan kondisi sosial ekonomi dan budaya masyarakat serta potensi alam dikawasan ini adalah kawasan perbukitan menoreh yang sangat indah. Selain itu populasi kera ekor panjang yang berada di Gunung Kelir seringkali muncul disekitar lahan milik warga sehingga menarik untuk dijadikan atraksi wisata.
Lebih jauh, setelah pemetaan selesai yaitu penguatan kelembagaan. Membentuk Kelompok Sadar Wisata atau lebih akrab disebut Pokdarwis sudah dilakukan sejak April 2017. Upaya pendampingan pengurusan ijin Pokdarwis ke Dinas Pariwisata dan pemberian ilmu manajemen pengelolaan kelompok disampaikan tim PPM SV melalui diskusi.
Sesuai dengan ilmu terapan yang ada di SV UGM, berbagai upaya penguatan SDM melalui Teknologi Tepat guna diimplementasikan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat. Di bidang Teknologi Hayati dan Veteriner (THV) misalnya. Pemanfaatan limbah organik pertanian, penggunaan bibit unggul dalam budidaya pertanian, intensifikasi penggunaan lahan pekarangan menjadi pokok pelatihan yang diajarkan untuk warga Banjararum. Kali ini PPM SV UGM menggandeng PT. East West Indonesia untuk turut terjun langsung ke masyarakat guna membagi ilmunya.
Untuk mendukung potensi yang sudah ada, pengembangan insfrastruktur di obyek unggulan diawali dengan pembuatan saluran air bersih dan tampungan air di kawasan wisata Punthuk Ngepoh, kemudian pembangunan fasilitas umum toilet juga sudah sesesai di bangun di area wisata goa rejo. Masyarakat secara bergotong-royong membangun fasilitas umum bersama-sama.
Harapannya apa yang sudah diupayakan Tim PPM SV UGM menjadi kemanfaatan untuk warga Desa Banjararum dan sekitarnya.
Agroweek merupakan serangkaian acara yang diselenggarakan oleh Komunitas Mahasiswa Program Studi Diploma Agroindustri (KOMMAPRADA) untuk memperingati HUT KOMMAPRADA ke-15 yang dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober sampai 5 November 2017. Agroweek yang pertama ini mengangkat tema “Start Your Journey, be a Champion”. Agroweek terdiri dari 3 acara utama yaitu Futsal Championship (lomba futsal se-SV UGM), Workshop dan Lomba Business Plan yang diikuti oleh mahasiswa se-Yogyakarta kemudian ditutup dengan acara Malam Puncak.
Futsal Championship dimulai dari tanggal 28–29 Oktober 2017, dan diikuti oleh 11 tim yang terdiri dari mahasiswa program studi yang ada di SV UGM. Sedangkan workshop dan Lomba Business Plan diselenggarakan hari Minggu, 4 November di ruang Elisa Nugroho gedung Soeparwi SV UGM, dimana ada 3 pembicara utama sekaligus juri dalam acara ini yaitu pemilik Banana Queen (Ardhi Setyo Putranto), manajer bidang akademik dan kemahasiswaan SV UGM (Fitri Damayanti Berutu, S.E., S.S., M.Sc.) serta pemilik Oriflakes (Suko Triyono).
Satria Birawa Anoraga S.TP., M.Sc., selaku Dosen D3 Agroindustri SV UGM membuka acara malam puncak Agrooweek yang diadakan di halaman depan gedung Soeparwi. Acara dimeriahkan dengan penampilan band dari Mahasiswa D3 Agroindustri. Tak hanya itu, acara malam puncak Agroweek digelar pula pameran produk dari dosen maupun mahasiswa Agroindustri, serta stand makanan lokal khas Indonesia.
Meskipun selama acara hujan gerimis, tetapi tidak memadamkan semangat dan antusias peserta maupun tamu undangan untuk hadir dan menikmati acara malam puncak. Harapannya acara Agroweek yang pertama ini dapat meningkatkan ketertarikan mahasiswa terhadap pengolahan produk pangan serta dapat meningkatkan eksistensi program studi D3 Agroindustri SV UGM.
Selasa (7/11/17), Bertempat di Graha Sabha Pramana UGM Yogyakarta Lantai 1, Sekolah Vokasi UGM melalui Vocational Development Center (VDC) dengan didukung Maxi Organizer Job Fair dan Career Expo resmi dibuka. Digelar selama dua hari 7-8 November 2017, VDC menargetkan 12.000 pengunjung yang hadir. Acara yang dibuka untuk umum ini tidak dipungut biaya masuk, peserta hanya diwajibkan mengisi registrasi online di jobstreet.com untuk mendapatkan tiket masuk. Dibuka pukul 09.00 hingga 16.00, di hari pertama peserta sudah mencapai lebih dari 6.000 orang.
Jobfair ke-9 VDC ini resmi dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Kerja Sama, Alumni, dan Perencanaan Strategis Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng., didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Urusan Internasional dan Humas & TIK Dr. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M.Si., Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM Dr. Iva Ariani, S.S., M.Hum., dan Manager unit kerjasama dan pengembangan usaha Dr. Nurulia Hidayah.
Dalam sambutannya Radhian menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu para lulusan dalam mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Ia berharap agar lulusan SV UGM diberikan amanah untuk memberi kemanfaatan yang lebih di perusahaan-perusahaan mitra.
“Kami sampaikan kepada mitra bahwa VDC selain menggelar Job Fair secara rutin juga memfasilitasi apabila Bapak/Ibu jika membutuhkan training,” ujarnya.
Lebih jauh Radhian menjelaskan bahwa di VDC ada unit training yang siap membantu mitra apabila membutuhkan pelatihan di berbagai bidang, seperti pelatihan brevet, bahasa, komputer, dan lain-lain. Radian juga meyakinkan, bahwa saat ini VDC memiliki tim psikologi dan kesehatan untuk proses recruitment, sehingga mitra tidak perlu repot untuk menyediakan tim recruitment.
“Kami akan pastikan lulusan yang direkrut melalui kami sesuai dengan kebutuhan instansi, terbukti beberapa instansi sudah mempercayakan recruitmentnya melalui kami,” tegasnya.
Radian menutup sambutan dengan harapannya agar dua hari ini acara berjalan lancar, ada simbiosis mutualisme antara Sekolah Vokasi UGM dengan perusahaan mitra.
Ditemui di lokasi Job Fair Ketua Panitia Yoga Dwi Hastono menjelaskan bahwa kali ini panitia mengusung tema “One Step to Our Career”, dengan harapan melalui kegiatan ini para peserta selangkah lebih dekat dengan karir impian mereka.
Bagi perusahaan yang bergabung dalam kegiatan ini diharapkan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan kandidat-kandidat yang sesuai kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan. Berbeda dengan Job Fair dan Career Expo sebelumnya, ada acara job fair kali ini akan menghadirkan narasumber untuk sharing mengenai karir dan pengalamannya yang akan dikemas dalam suguhan career talks.
“Melalui career talks, tentunya peserta akan lebih mendapatkan ilmu dan gambaran mengenai dunia karir yang lebih luas. Selain itu acara akan dihibur dengan penampilan Demian Sang Ilusionis,” ungkapya.
Selain itu, beberapa perusahaan menyelenggarakan walk in interview pada saat acara job fair tersebut.
Ia menambahkan, Polda DIY kan turut berkontribusi dalam kegiatan Job Fair& Career Expo Sekolah Vokasi UGM dengan mengadakan sosialisasi pembuatan SKCK.
Yogyakarta, Bertempat di Universitas Brawijaya, Malang International Conference on Green Agro-industry and Bioeconomy sukses diselenggarakan (24-25/10). Konferensi ini dimaksudkan untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan kepada pemangku kepentingan yang lebih luas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pembangunan berkelanjutan dalam konteks bioekonomi melingkar.
Acara ini juga akan menyediakan platform di mana akademisi, peneliti, pemimpin industri, dan pemangku kepentingan lokal dan internasional, para pemerhati kebijakan, pemimpin industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menerjemahkan teknologi, bertukar gagasan, memberi masukan, dan membantu mengembangkan pedoman untuk membentuk ekonomi hijau di seluruh dunia.
Peserta dari berbagai benua turut ikut berpartisipasi, tidak ketinggalan Perancis, Australia, India, dan berbagai daerah di Indonesia. Luaran dari seminar internasional ini ialah publikasi yang terindeks scopus.
Pada seminar internasional kali ini, Satria Bhirawa Anoraga, salah satu dosen muda SV UGM dari Prodi Agroindustri Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner berhasil meraih the Best Oral Presenter. Ia mengangkat tema penelitian tentang pascapanen cabai sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia.
Saat ditemui terpisah, ia berharap dari apa yang diperoleh ini dapat memacu rekan-rekan dosen muda di UGM untuk dapat lebih meningkatkan integritas dan berkontribusi lebih dalam bidang penelitian, baik skala nasional maupun internasional.
Lingkungan kritis terutama di daerah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) memerlukan perhatian dan peran semua pihak, tidak terkecuali akademisi. Oleh karena itu, beberapa dosen & mahasiswa Prodi Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan & Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam mengimplementasikan konsep konservasi terpadu. Konservasi Terpadu merupakan konsep implementasi rehabilitasi hutan dan lahan dengan menekankan pendekatan yang terpadu dan komprehensif meliputi; pendekatan sosial, ekonomi dan budaya; pendidikan lingkungan; dan pendekatan teknik konservasi tanah dan air yang dirangkai dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Desa Penanggungan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara terletak di ketinggian ± 1.000 mdpl memiliki fisiografi sebagai kawasan lindung, serta terletak di Hulu DAS Serayu. Meskipun demikian, sebagian besar kawasannya dimanfaatkan untuk lahan pertanian intensif serta penerapan teknik konservasi tanah dan air yang kurang tepat dan tekanan penduduk yang tinggi menjadikan kawasan tersebut rentan terdegradasi. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mengimplementasikan konsep konservasi terpadu untuk penyelamatan lingkungan kritis di Desa Penanggungan,. Kegiatan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pemetaan stakeholder, pendidikan lingkungan dan pembangunan demplot konservasi terpadu.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan multi tahun yang sudah mulai dilakukan sejak tahun 2015 hingga saat ini dan telah bekerjasama dengan berbagai pihak dan berbagai sumber pendanaan. Inisiasi pendidikan lingkungan terhadap masyarakat dilakukan sejak tahun 2016 melalui skema pendaan hibah EfSD dan tahun 2017 ini melalui hibah IbM konservasi Terpadu” ujar Prasetyo Nugroho, S.Hut.,M.Sc., sebagai ketua pelaksana kegiatan tahun 2016-2017.
Pemberdayaan masyarakat telah dilakukan dengan melakukan diskusi dan sharing ilmu pengetahuan tentang konservasi lingkungan yang melibatkan berbagai narasumber dari berbagai bidang keilmuan. Salah satu perwujudan peningkatan pengetahuan, pemahaman dan perilaku masyarakat adalah pada tanggal 10 Oktober 2017 telah tertanam total >7000 bibit tanaman terdiri dari jenis Kopi, jambu biji merah, jeruk dengan sistem agroforestri pola trees along border. Prasetyo menambahkan bahwa aksi tanam tersebut adalah rangkaian kegiatan penanaman tahun 2016 yang disambut dengan antusias serta diikuti oleh segenap lapisan masyarakat Desa Penanggungan dan perwakilan pelaksana kegiatan dari UGM dan tidak hanya itu pada Bulan Desember mendatang InsyaAllah akan ditanam kembali 1000an bibit cemara gunung.
Masyarakat berhadap program ini dapat bermanfaat bagi perbaikan lingkungan serta peningkatan pendapatan masyarakat melalui pengusahaan lahan yang lebih produktif dan ramah lingkungan. Masyarakat juga berhadap kegiatan pengembangan demplot konservasi terpadu dapat terus berlanjut dan bersinergi dengan berbagai pihak terkait di masa mendatang.
Mechatronics Day 3 adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Swiss German University. Sebelumnya pada 2016, acara ini diadakan dua kali pada tahun tersebut. Tahun ini menjadi tahun ke-3 diselenggarakannya acara ini.
Beberapa universitas unggulan di Indonesia mengikuti perlombaan merakit PLC Mechatronics Day 3 yang diselenggarakan Swiss German University (29/10). Perlombaan yang berlangsung selama tiga hari ini berjalan ketat.
Tim Palco dari Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya berhak atas predikat juara pertama dalam lomba pick and place machine. Tidak dapat dimungkiri lagi kebahagiaan terlihat dari raut wajah Yusuf dan Riati dari tim Palco.
“Kita merasa bahagia. Perjuangan kita selama persiapan mengikuti lomba terbayarkan,” tutur Yusuf.
Rianti tidak kalah memperlihatkan kebahagiannya dan sangat bersyukur, mendapat juara pertama.
“Persiapan juga mepet tapi alhamdulillah masih bisa juara satu,” sambung Riati.
Selain menjadi juara, Yusuf juga senang dapat mengikuti Mechatronics Day 3. Menurutnya ia mendapatkan pengalaman baru.
“Tidak terlalu berharap dapat juara tapi dapat ilmu,” tambah Yusuf.
Untuk runner up, jatuh kepada tuan rumah, Swiss German University. Sementara yang menduduki posisi ketiga adalah Universitas Kristen Maranatha.
Selain tingkat universitas, ajang ini juga menghadirkan perlombaan yang diikuti pelajar SMA dengan memperlombakan merakit PLC untuk Follower Robot. Dua tim dari SMAK 5 Penabur mendapatkan gelar juara pertama dan kedua. Sementara bertengger di posisi tiga ialah MAN 4 Tangerang.