Arsip:

Rilis Berita

Sekolah Vokasi UGM Gelar Ceremonial Penandatanganan MoU dengan EC-Council

Kamis, 07 Juni 2017, Bertempat di Ruang Sidang Sekolah Vokasi UGM, berlangsung acara ceremonial penandatanganan MoU antara International Council of E-Commerce Consultants (EC-Council) dengan  Sekolah Vokasi UGM melalui Departemen Teknik Elektro dan Informatika (TEDI).

EC-Council adalah salah satu lembaga sertifikasi ternama di bidang Information Security. EC-Council menyediakan berbagai jenis kelas training dan sertifikasi di bidang Cyber Security, mulai dari tingkat fundamental sampai tingkat advance.

Kerja sama keduanya telah terjalin sejak tahun 2016 silam. Setiap tahunnya khusus untuk mahasiswa prodi DIV Teknologi Jaringan Departemen TEDI SV UGM mengikuti ujian sertifikasi Fundamental of Information Security (FIS) yang telah terdaftar dalam kurikulum pendidikan di prodi tersebut.

Nur Rohman Rosyid, S.T.,M.T.,D.Eng., selaku Kaprodi DIV Teknologi Jaringan SV UGM menyampaikan bahwa harapannya dengan kerja sama tersebut, lulusan SV UGM sudah tersertifikasi secara global sehingga kompetensinya telah diakui secara Internasional.

Nur Rohman Rosyid juga menyampaikan bahwa kedepannya SV UGM dapat menyelenggarakan ujian sertifikasi sendiri, karena SV UGM telah ditunjuk sebagai Acredited Training Centre (ATC) dan berhak menyelenggarakan Training dan International Certification.

Tidak hanya sertifikasi FIS, mahasiswa SV UGM juga berhak mengikuti sertifikasi lainnya diantaranya yang cukup popular di dunia IT adalah Certified Ethical Hacker (CEH). Setidaknya 3 orang Dosen dan Instruktur di Departemen TEDI SV UGM, yaitu Nur Rohman Rosyid, S.T.,M.T.,D.Eng., Ronald Adriyan, S.T.,M.Eng, dan Al Zaisar Trimulyo, S.Kom, sudah memiliki sertifikasi CEH sehingga SV UGM kedepannya juga dapat menyelenggarakan ujian sertifikasi CEH sendiri.

Dihadiri representative EC-Council Indonesia, Dekan dan Wakil Dekan serta perwakilan Dosen di Departemen TEDI, acara tersebut merupakan wujud dari inovasi yang terus dilakukan oleh Sekolah Vokasi UGM untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi lulusannya.

“Kami ingin lulusan SV UGM nantinya tidak hanya lulus berbekal ijazah saja, tetapi juga memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui oleh dunia,” pungkas Dekan SV UGM.

Dies Natalis ke-23, Program Studi Kesehatan Hewan Gelar Rangkaian Kegiatan

Sekolah Vokasi, Prodi Kesehatan Hewan (Keswan) , Departemen Teknologi Hayati dan Vetetiner (THV), Sekolah Vokasi (SV) UGM tahun ini mengadakan rangkaian Dies Natalis ke-23. Dimulai pada tanggal 06 Mei 2017, prodi keswan mengadakan acara family gathering bersama dosen serta mahasiswa/i dari setiap angkatan. Terdapat banyak kegiatan diacara tersebut seperti donor darah, jalan sehat serta lomba-lomba dan diakhiri dengan pembagian doorprize.

Rangkaian dies yang ke-2 yaitu Seminar Nasional yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 20 Mei 2017 dengan mengambil tema “Penerapan Konsep One Health Pada Keamanan Produk Pangan Asal Hewan Yang Aman, Sehat,  Utuh dan Halal dalam Rangka Kesehatan Masyarakat dan Perlindungan Konsumen”. Digelar di Perpustakaan SV UGM seminar ini dihadiri oleh mahasiswa Diploma Kesehatan Hewan, Paramedis Vetetiner, dan semua yang bergerak di bidang Medik Veteriner dari berbagai kota di Indonesia.

Hadir sebagai pembicara seminar adalah Drh. Supriyanto,MVPH., dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, Drs. Elvy Effenedie, M.Si,Apt., dari LPPOM-MUI Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Heru Susetya dari Departemen Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan  UGM. Diamanahi sebagai moderator acara adalah Prof. Dr. drh. Ida Tjahjati, M.P., yang juga selaku Ketua Departemen THV SV UGM.

Untuk menutup rangkaian Dies Natalis, pada hari Sabtu,29 Juli 2017 mendatang panitia akan mengadakan Malam Puncak Festival dengan agenda Lomba Band, UKM HMPV, Lomba Fotografi dan temu alumni.

Prof. Ida dalam sambutannya menyampaikan bahwa maksud Departemen THV menyelenggarakan berbagai macam rangkaian kegiatan adalah untuk menjalin rasa kekeluargaan yang lebih erat antara mahasiswa, dosen dan tenaga pendidik di lingkungan Prodi Keswan, dan juga di tingkat Departemen THV SV UGM.

“Semoga acara seminar ini dapat bermanfaat bagi mahasiawa Keswan, SV UGM, hingga kemajuan Indonesia,” terang Ida.

Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., menyambut baik digelarnya rangkaian kegiatan ini. Dikatakannya, Vokasi akan menciptakan lulusan yang mampu mengelola sumber daya manusia. Vokasi kuat dan menguatkan UGM.

 

Mahasiswa SV UGM Ciptakan Produk Inovasi Sabun Berbahan Dasar Limbah Biji Kakao Apkir dan Ekstrak Jahe yang dapat Memberikan Efek Lembut dan Relaksasi

Mahasiswa sekolah vokasi ugm terus membuat suatu produk inovasi baru  yang  dilakukan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta  (PKM-PE) yang  lolos didanai oleh Dikti 2017 dengan judul “ Choco Ginger Soap (CGS) : Optimasi Pemanfaatan Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Afkir  Dengan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) Sebagai Alternatif Sabun Relaksasi.

Munculnya ide untuk membuat sabun berawal dari banyaknya jumlah  kakao afkir yang dihasilkan oleh petani kakao yang ada  di kulon progo  yang  membuat harga jual  kakao  menurun bahkan menjadi limbah. Hal ini disebabkan oleh kualitas kakao afkir yang tidak masuk dalam standar sebagai kakao yang layak pangan sehingga tidak dapat diolah sebagai bahan pangan. Klasifikasi biji kakao yang afkir diantaranya biji berjamur, biji berserangga, biji gepeng, dan biji pecah.  Namun, jika ditelusuri lebih lanjut masih terdapat satu kandungan dalam biji kakao yang memiliki nilai ekonomi tinggi yakni lemak kakao. Ditangan kreativitas mahasiswa Agroindustri Sekolah Vokasi ini dapat mengubah  biji kakao afkir yang tidak layak pangan menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi yakni dengan membuat sabun. Lemak kakao afkir tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun dengan penambahan ekstrak jahe yang dapat memberikan efek hangat pada tubuh.

Sabun relaksasi ini ditujukan untuk masyarakat yang berada didaerah pegunungan dan orang Indonesia yang tinggal di luar negeri  dimana memiliki kondisi iklim yang dingin sehingga dapat menjadi solusi yang baik untuk memberikan efek hangat dan juga relaksasi.

Tim yang beranggotakan Mahasiswa DIII Agroindustri SV UGM, Isnu Astuti, Nandya Candra Puspita Sari, Yuyun Yuliarti, dan Inas Nur Hayati yang dibimbing oleh Galih Kusuma Aji. S.T.P..M. Agr. selaku dosen program studi  D3 Agroindustri sedang melakukan persiapan untuk Monitoring dan Evaluasi (Monev) tingkat UGM  pada tanggal 3 Juni 2017 mendatang.

Mahasiswa sekolah vokasi ugm terus membuat suatu produk inovasi baru  yang  dilakukan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta  (PKM-PE) yang  lolos didanai oleh Dikti 2017 dengan judul “ Choco Ginger Soap (CGS) : Optimasi Pemanfaatan Biji Kakao (Theobroma cacao L.) Afkir  Dengan Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) Sebagai Alternatif Sabun Relaksasi.

Munculnya ide untuk membuat sabun berawal dari banyaknya jumlah  kakao afkir yang dihasilkan oleh petani kakao yang ada  di kulon progo  yang  membuat harga jual  kakao  menurun bahkan menjadi limbah. Hal ini disebabkan oleh kualitas kakao afkir yang tidak masuk dalam standar sebagai kakao yang layak pangan sehingga tidak dapat diolah sebagai bahan pangan. Klasifikasi biji kakao yang afkir diantaranya biji berjamur, biji berserangga, biji gepeng, dan biji pecah.  Namun, jika ditelusuri lebih lanjut masih terdapat satu kandungan dalam biji kakao yang memiliki nilai ekonomi tinggi yakni lemak kakao. Ditangan kreativitas mahasiswa Agroindustri Sekolah Vokasi ini dapat mengubah  biji kakao afkir yang tidak layak pangan menjadi produk yang memiliki nilai jual yang tinggi yakni dengan membuat sabun. Lemak kakao afkir tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan sabun dengan penambahan ekstrak jahe yang dapat memberikan efek hangat pada tubuh.

Sabun relaksasi ini ditujukan untuk masyarakat yang berada didaerah pegunungan dan orang Indonesia yang tinggal di luar negeri  dimana memiliki kondisi iklim yang dingin sehingga dapat menjadi solusi yang baik untuk memberikan efek hangat dan juga relaksasi.

Tim yang beranggotakan Mahasiswa DIII Agroindustri SV UGM, Isnu Astuti, Nandya Candra Puspita Sari, Yuyun Yuliarti, dan Inas Nur Hayati yang dibimbing oleh Galih Kusuma Aji. S.T.P..M. Agr. selaku dosen program studi  D3 Agroindustri sedang melakukan persiapan untuk Monitoring dan Evaluasi (Monev) tingkat UGM  pada tanggal 3 Juni 2017 mendatang.

Mahasiswa UGM Sukses Menginisiasi Pemberdayaan Remaja Bertajuk “Juru Kesehatan Remaja (JUARA)” Melalui Pendekatan Interprofessional Collaboration di MAN 2 Bantul DIY

Lima mahasiswa dari cluster kesehatan Universitas Gadjah Mada (UGM) menginisisasi adanya program pemberdayaan remaja dengan pendekatan kolaborasi antar profesi kesehatan melalui kegiatan PKM Pengabdian Masyarakat bertajuk “Juru Kesehatan Remaja” atau lebih dikenal dengan sebutan JUARA. Mahasiswa tersebut adalah Wahyulin Aprilia (Kebidanan SV), Diny Lela Ramdany (Kebidanan SV), Dicky Yulianda (Pendidikan Dokter), Fahri Al Irsyad (Psikologi) dan Imroatus Sholihah (Ilmu Gizi).

“Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini, tim JUARA sebagai mahasiswa yang juga termasuk kategori remaja akhir, merasa perlu untuk memberikan sumbangsih nyata untuk para remaja. Selain mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang lebih, mahasiswa juga bisa menjadi rolle model atau contoh generasi muda yang layak ditiru.”

Dengan peran strategis tersebut, sebagai mahasiswa kesehatan, kelima mahasiswa tersebut memposisikan diri sebagai JUARA (Juru Kesehatan Remaja) yang terlibat aktif dalam upaya peningkatan derajat kesehatan remaja. Untuk memaksimalkan peran dan mengingat kebutuhan remaja yang cukup kompleks, maka JUARA terdiri dari beberapa unsur profesi kesehatan yang disebut Interprofessional Collaboration (IPC). IPC dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada remaja secara komprehensif dengan latar belakang pendidikan yang dapat mendukung remaja dalam meningkatkan kualitas kesehatannya. Melalui kolaborasi, mahasiswa juga akan berlatih menerapkan keilmuannya dan belajar bekerja dalam tim.

Fokus kegiatan JUARA ada dua yaitu pengembangan posyandu remaja dengan pendekatan kolaborasi interprofesional dan pemberdayaan kader JUARA sebagai tutor sebaya, kader JUARA adalah siswa MAN 2 Bantul yang lolos pada tahap seleksi.

Hingga saat ini tim PKMM JUARA UGM telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan pemberdayaan remaja. Setelah sukses dengan kegiatan pelatihan, tim JUARA juga telah berhasil melaksanakan agenda besar yaitu pelantikan kader JUARA pada tanggal 28 April 2017.

“Kegiatan ini perlu ditindak lanjuti dan dilaksanakan terus menerus, tidak hanya di satu sekolah tetapi juga sebaiknya merambah ke sekolah-sekolah lainnya.”

Setelah pelantikan, kegiatan inti dari JUARA yaitu posyandu remaja dan tutor sebaya juga sukses dilaksanakan. Posyandu remaja sudah dilaksanakan 2 kali di gedung aula MAN 2 Bantul dan diikuti oleh 30 siswa, 15 perempuan dan 15 laki-laki yang pelaksanaannya bersamaan antara tutor sebaya dan posyandu remaja.

Selain mendapat konseling, siswa juga diperkenalkan dengan makanan bergizi yang menunjang pertumbuhan serta perkembangan remaja. Hasil pemeriksaan di posyandu remaja sudah tercatat secara terintegrasi oleh masing-masing profesi di dalam rekam medis yang dimiliki oleh siswa. Rekam medis berisi informasi dasar pemilik serta hasil pemeriksaan.

“Dengan banyaknya rangkaian kegiatan yang sukses dilakukan, tim JUARA berharap Output jangka panjang program ini nantinya adalah memandirikan sekolah untuk melaksanakan posyandu secara rutin bekerjasama dengan pihak puskesmas dan mahasiswa kesehatan, sehingga kedepan MAN 2 Bantul dapat dijadikan pilot project untuk sekolah lainnya.”

Mahasiswa UGM Kembangkan Industri Kreatif melalui Kampungpreneur Digital


Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM terus meningkatkan jiwa entrepreneur yang merupakan salah bekal dalam meningkatkan produktifitas SDM. Kampungprenenur Digital hadir dengan program pengabdian masyarakat untuk menjawab permasalahan dalam menciptakan iklim entrepreneur. Kegiatan pengabdian ini berhasil mendapat dana hibah dari Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat 2017.

Program pengabdian yang berjudul “Kampungpreneur Digital: Pemberdayaan Kampung dalam Meningkatkan Industri Kreatif melalui Technology Information guna Menjawab Tantangan Ekonomi Kerakyatan di Dusun Karanggeneng Desa Purwobinangun Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman Yogyakarta”, telah menjalankan beberapa program pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pengabdian masyarakat melalui teknologi informasi ini memiliki platform berbasis website (kampungpreneur.com) untuk membantu dalam mengintegrasikan pemberdayaan potensi di kampung. Dimana terdapat konten berupa pendampingan, pelatihan, dan permodalan. Program ini dilatarbelakangi karena belum optimalnya pemanfaatan potensi salak yang ada di Dusun Karanggeneng. Harga jual buah salak ketika bukan musim panen dapat mencapai Rp 5000/kg sedangkan jika sedang panen harganya hanya Rp 1500/kg. Padahal di dusun ini memiliki perkebunan salak mencapai 7 hektare dimana luas kebun salak tersebut lebih luas dibanding luas tanah yang digunakan untuk pemukiman warga yang  luasnya hanya 6 hektare. Dari potensi tersebut, telah ada beberapa kelompok usaha yang menghasilkan produk khas salak. Meskipun demikian, sebagian besar pelaku usaha masih terkendala dalam hal pemasaran, permodalan, manajemen usaha, dan pengembangan produk.

Pada awal program, tim kampungpreneur telah melakukan beberapa pelatihan yang mendukung berkembangnya pegiat kelompok usaha maupun warga biasa untuk turut meningkatkan jiwa entrepreneur di Dusun Karanggeneng. Selain partisipan dari Dusun Karanggeneng, juga terdapat partisipan dari dusun lain dalam mengikuti program Kampungpreneur.

Program pengabdian yang diketuai oleh Hasbiyansyah (Sekolah Vokasi) dan beranggotakan Destri Karlina (Sekolah Vokasi), Tabiah (Sekolah Vokasi), Muhammad Yusuf N. P. (Sekolah Vokasi), dan Ratna Fitriana Dewi (Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan) sedang mempersiapkan beberapa program penunjang lainnya dengan metode CBD (Community Based Development). Metode tersebut mempunyai karakteristik adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Program ini secara berkala mendapatkan bimbingan dari Maun Budiyanto, ST., MT. selaku dosen pembimbing.

Mahasiswa SV UGM Ciptakan AMOBA: Aplikasi Edukasi Kesehatan Ibu dan Anak

Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM tidak pernah berhenti berinovasi. Kali ini, lima mahasiswanya mengembangkan inovasi untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Aplikasi yang dinamai dengan Application of Mother and Baby atau yang dikenal dengan AMOBA ini dikembangkan oleh Yuni Rahmawati (Kebidanan), Abidurahman Alfaruq (Komsi), Anna Amirotun Sholihah (Rekam Medis), Rizky Puspa Dewi (Kebidanan), dan Shyfany Krismarestuti (Rekam Medis).

AMOBA lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-M) UGM di bawah bimbingan Savitri Citra Budi., SKM., M.PH, yang juga merupakan Dosen di Prodi Rekam Medis SV UGM. Berbekal aplikasi ini, kelima mahasiswa muda ini  berusaha menggalakkan program peningkatan edukasi kesehatan ibu dan anak dengan menggandeng Puskesmas Jetis Yogyakarta.

Ketua tim AMOBA, Yuni Rahmawati, mengatakan pengembangan AMOBA bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak terutama di wilayah Puskesmas Jetis. Dalam aplikasi tersebut, ibu bisa mendapatkan infromasi terkait kesehatan kehamilan, motivasi selama kehamilan, dan sistem pengingat jadwal pemeriksaan kehamilan.

“Pada aplikasi ini juga bisa diperoleh informasi tentang hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan dianjurkan untuk ibu hamil dalam menjaga kehamilan, bahkan hingga anak berusia 2 tahun,” paparnya, Selasa (16/5) di Kampus UGM.

Aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur komunitas layaknya media sosial. Fitur ini dapat digunakan untuk berbagi informasi dan bertanya pada tenaga kesehatan.

“Harapannya, aplikasi AMOBA ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi para ibu dalam menjaga kehamilan dan balitanya,”harapnya.

AMOBA telah disosialisasikan kepada para kader pendamping ibu hamil. Kader-kader tersebut merupakan kader kesehatan wilayah pendampingan Puskesmas Jetis Kota yang meliputi 3 desa, yaitu Desa Bumijo, Desa Gowongan, dan Desa Cokrodiningratan.

Kehadiran AMOBA mendapatkan sambutan positif dari Puskesmas Jetis. Koordinator Bidan KIA Puskesmas Jetis, Jumira, menyampaikan aplikasi yang dikembangkan mahasiswa UGM ini menjadi sarana promosi kesehatan ibu dan anak yang cukup menarik. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan dalam promosi kesehatan di masyarakat.

 

UGM dan ANRI Kerja Sama Pengembangan Program D4 Kearsipan SV UGM

Rabu (10/5), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjalin kerja sama dalam penyelenggaraan dan pengembangan Program Studi D4 Kearsipan. Kesepakatan kerja sama terwujud dalam penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama yang berlangsung di Auditorium Gedung Pasca Sarjana UGM.

Penandatangan naskah kerja sama dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRP2M) UGM, Prof.Dr. Suratman, dan Kepala ANRI, Dr. Mustari Irawan, M.PA. Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama oleh Dekan Sekolah Vokasi (SV) UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., dan Sekretaris Utama ANRI, Drs. Sumrahyadi, MMIS.

Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, menyampaikan saat ini dunia telah memasuki era digital sehingga kompetensi akan kreativitas, komunikasi, dan literasi IT sangat dibutuhkan. Menurutnya, informasi dan data akan menjadi kunci untuk memenangkan persaingan di masa depan.

“Sementara di Indonesia masih belum mampu untuk mengelola data,” terangnya.

Oleh sebab itu, SV UGM bersinergi dengan ANRI dalam pengembangan inovasi khusunya dalam bidang pendidikan. Hal ini dilakukan dalam penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompetensi tinggi yakni dengan mengembangkan Program Studi Kearsipan di UGM.

“Indonesia butuh banyak arsiparis, tetapi belum bisa terpenuhi karena minimnya SDM yang ahli di bidang kearsipan. Dengan pengembangan Prodi D4 Kearsipan ini diharapkan mampu mendukung pemenuhan kebutuhan arsiparis yang berkualitas,” jelasnya.

Kepala ANRI, Musatri Irawan, menyebutkan pihaknya memiliki komitmen kuat dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan sumber daya manusia terutama di bidang kearsipan. Dia berharap melalui kerja sama ini bisa memajukan dunia kearsipan Indonesia.

“ANRI sangat terbuka untuk kerja sama. Kami siap mendukung dari sisi praktik untuk penelitian maupun magang sehingga nantinya lulusan Kearsipan UGM siap bekerja dimana saja,” paparnya.

Sementara itu, WR P2M UGM, Prof. Dr. Suratman, menyambut baik rencana pengembangan Prodi D4 Kearsipan di Sekolah Vokasi UGM. Pasalnya, hingga saat ini Indonesia belum memiliki banyak ahli di bidangg kearsipan.

“Arsip ini menjadi nyawa suatu peradaban bangsa, sayangnya prodi kearsipan hampir tidak berdaya. Bahkan, sampai sekarang belum ada profesor kearsipan di Indonesia,” tegasnya.

Oleh sebab itu, UGM mendukung gagasan pengembangan D4 Kearsipan Sekolah Vokasi UGM. Hal ini sebagai wujud kepeloporan UGM baik di level nasional maupun internasional dengan membangun arsitektur keilmuan yang dapat mempercepat daya saing bangsa.

Mahasiswa DIII Pengelolaan Hutan SV UGM Selenggarakan “PAK CILIK: Penanaman Karakter Cinta Lingkungan)”

Penanaman Karakter Cinta Lingkungan (PAK CILIK) merupakan kegiatan penanaman karakter cinta lingkungan yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa DIII Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi UGM (FORKOMMADIKA). Kegiatan ini telah berlangsung secara rutin selama tiga tahun berturut-turut sejak kepengurusan FORKOMMADIKA Periode 2014/2015 hingga 2017. Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi pada siswa-siswi sekolah dasar tentang pentingnya lingkungan, diselenggarakan sekaligus untuk memperingati hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April.

Minggu, 23 April 2017, FORKOMMADIKA menggelar kegiatan PAK CILIK dengan mengambil tema “Dream on Right Action (DORA)”. Peserta dari kegiatan ini merupakan siswa-siswi sekolah dasar sejumlah 100 orang. Pesertanya berasal dari berbagai SD di Daerah Istimewa Yogyakarta, diantaranya SDN Giwangan, SDN Terbansari, SDN Mendungan dan lainnya. Kegiatan ini berisikan pembelajaran disertai penjelajahan huta, di Hutan Pendidikan Wanagama I, Gunungkidul.

Selama penjelajahan tersebut, anak-anak akan mendapati pos-pos yang berisikan pembelajaran yang dikemas dalam permainan-permainan seru. Misalnya saja pos penyaringan air, dalam pos ini anak-anak diajarkan prinsip penyaringan air menggunakan bahan-bahan yang murah dan ramah lingkungan seperti arang, kapas, sabut kelapa, batu kerikil serta pasir. Pada umumnya penyaringan hanya tinggal menuangkan air kedalam saringan namun disini dibuat permainan dengan mengoperkan air melalui kepala dari masing-masing peserta dengan menggunakan botol yang telah dipotong dan dilubangi sehingga menimbulkan keseruan bagi anak-anak. Ada beberapa pos yang terdapat dalam kegiatan ini yaitu diantaranya pos 3R (reuse, reduce, recycle), pos cinta satwa, pos Mapalga, pos simulasi bencana, pos harta karun dan pos menggambar harapan.

lihat juga video lengkapnya di : https://youtu.be/xt8-IQYhFX8

Mahasiswa SV UGM Kembangkan “PUBBA : Pop Up Book Berbasis Audio”

Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM tanpa henti terus melakukan program kegiatan inovasi kreatif, salah satunya adalah yang dilakukan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang lolos didanai Dikti 2017 dengan judul “PUBBA (Pop Up Book Berbasis Audio): Media Pengembangan Character Building Anak Bangsa”. Usaha tersebut bergerak di bidang pendidikan anak berupa media pembelajaran inovatif untuk meningkatkan character building.

Ide ini berawal dari maraknya wacana tentang revolusi mental dan minimnya media pembelajaran untuk mengembangkan character building anak. Produk ini dirancang untuk anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau yang berusia 4-6 tahun. PUBBA adalah buku pop up dengan desain inovatif yang terdapat audio di dalamnya. Pada peluncuran produk pertama, PUBBA mengambil tema lingkungan yang memberikan pesan pada anak untuk lebih peduli pada lingkungan demi ketersediaan air di bumi.

Dengan adanya PUBBA diharapkan dapat meningkatkan antusiasme anak dalam belajar dan sebagai teman belajar yang menyenangkan. Selain itu dapat dijadikan sebagai media edukasi interaktif dan atraktif mengenai pendidikan karakter serta nilai positif yang bersumber pada jati diri bangsa.

Tim yang beranggotakan Destri Karlina (Sekolah Vokasi), Hasbiyansyah (Sekolah Vokasi), Tabiah (Sekolah Vokasi), Deni Haryono (Sekolah Vokasi), dan Iit Wakhidah (Psikologi), sedang melakukan persiapan untuk Monitoring dan Evaluasi (Monev) tingkat UGM pada tanggal 14 Mei mendatang. Dalam mendukung persiapan tersebut, tim PUBBA juga mendapat bimbingan rutin dari Fitri Damayanti Berutu, S.E., S.S., M.Sc selaku dosen pembimbing PKM. Beliau juga merupakan staf pengajar di Program Studi Manajemen Sekolah Vokasi UGM.

Dua Hari Digelar, Job Fair VDC SV UGM Banjir Peminat

Kamis (4/05/17), Pengunjung Job Fair Sekolah Vokasi UGM mencapai ribuan pengunjung di hari pertama, ditargetkan total 12.00-15.00 pengunjung dihari kedua. Mayoritas mereka merupakan mahasiswa tingkat akhir dan masyarakat umum yang sengaja mencari informasi lowongan kerja. Satu gelaran job fair telah sukses dilaksanakan, masih ada satu agenda serupa digelar di bulan November mendatang.

Melalui Vocational Development Center (VDC) job fair diselenggarakan ke-8 kalinya pada tanggal 3 – 4 Mei 2017  bertempat  di  Graha  Sabha Pramana UGM Yogyakarta Lantai 1. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu para lulusan dalam mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Sebanyak 51 perusahaan peserta Career Expo & Job Fair SV UGM periode Mei 2017 adalah perusahaan nasional dan multinasional yang telah dikenal oleh masyarakat. Berbagai posisi lowongan kerja akan banyak ditawarkan bagi para lulusan/calon lulusan SMA/SMK, Diploma, S1, dan S2.

“Tujuan utama kami memang untuk mengiringi wisudawan Mei 2017 Sekolah Vokasi, namun job fair ini terbuka untuk umum sehingga para pencari kerja umum lainnya terutama lulusan perguruan tinggi Jateng-DIY dapat mengikuti job fair,” ungkap IrHotma Prawoto S, MT., IP-Md selaku Manager VDC.

Lebih lanjut Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama dan Perencanaan Strategik menyampaikan bahwa job fair hanya salah satu bentuk kerjasama yang SV UGM jalin dengan stakeholder.

“Selain menyediakan tempat recruitmen, VDC kini juga menyediakan SDM ahli untuk recruitmen sehingga pihak perusahaan tidak perlu repot. Tinggal datang saja ke Sekolah Vokasi kami akan siapkan,” tambahnya.

Dalam setiap kali penyelenggaraan job fair panitia mengikutsertakan banyak perusahaan. Mereka disediakan stan tempat untuk memberikan informasi lowongan kerja ke masyarakat. Dalam job fair ini, perusahaan melakukan  promosi, presentasi, pameran dan aktifitas rekruitmen langsung  di lokasi. Job fair juga sebagai sarana komunikasi dan jembatan antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi penempatan tenaga kerja sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan para pencari kerja.