Arsip:

SDGs11

Infografis yang menampilkan lima panca indera

Mengungkap Identitas Budaya Melalui Bahasa: Wawasan dari Lanskap Linguistik Malaka dan Yogyakarta

Penelitian yang baru saja selesai yang membandingkan lanskap linguistik di Malaka, Malaysia, dan Yogyakarta, Indonesia, telah memberikan wawasan yang berharga mengenai hubungan antara bahasa, identitas budaya, dan warisan kota. Dilaksanakan antara Januari dan Oktober 2024 di bawah peta jalan penelitian Universitas Gadjah Mada, proyek ini mengeksplorasi bagaimana bahasa yang ditampilkan di ruang publik mencerminkan emosi, persepsi, dan identitas budaya masyarakat di kota-kota bersejarah ini. Temuan-temuan ini menawarkan pemahaman yang kaya tentang bagaimana lanskap linguistik tidak hanya mendokumentasikan warisan budaya, tetapi juga membentuk masa depan pembangunan perkotaan.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, diundang sebagai pembicara ahli dalam Workshop Pengembangan Kapasitas Regional UNESCO.

Dekan Sekolah Vokasi UGM Terpilih sebagai Pembicara Ahli dalam Workshop Regional UNESCO di Bangkok

Yogyakarta, 28 Oktober 2024 – Prof. Dr.-Ing. Ir. Agus Maryono, IPM. ASEAN.Eng., Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM), telah diundang sebagai pembicara ahli dalam Workshop Pengembangan Kapasitas Regional UNESCO yang berlangsung di Bangkok, Thailand, dari tanggal 28 Oktober hingga 1 November 2024. Workshop ini berfokus pada pendekatan Whole-School Approach (WSA) untuk Pendidikan Kewarganegaraan Global (GCED)  untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Rektor UGM, Ketua Tim Kerja Penyelarasan Pendidikan Vokasi Dir. Mitras DUDI, Dekan SV UGM, Sutradara dan Produser "Setan Alas!", serta Hanung Bramantyo berfoto bersama penonton usai private screening pada Minggu (20/10/2024)

Sekolah Vokasi UGM Gelar Private Screening Film “Setan Alas” (The Draft!)

Yogyakarta, Minggu (20/10/2024). Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan private screening film “Setan Alas!” di Empire XXI. Film ini merupakan hasil kolaborasi antara Sekolah Vokasi UGM dan Akasacara Film, didukung oleh sebagian besar sivitas akademika dari berbagai fakultas dan sekolah di UGM. Proyek ini dikembangkan dengan menerapkan prinsip Project-Based Learning (PBL), sejalan dengan konsep Merdeka Belajar. Film ini telah mendapatkan 3 penghargaan pada ajang kompetisi Indonesian Screen Awards di Jogja-Netpac Asian Film Festival 2023, yaitu kategori Best Editing, Best Storytelling, hingga yang paling bergengsi Best Film. Belum lama ini, “Setan Alas” juga berhasil mencuri perhatian di Fantastic Fest 2024 Texas. 

Sekolah Vokasi UGM Selenggarakan Pre-Departure Meeting Fab Camp Challenge 2024

Yogyakarta (21/10/2024). Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan acara Pre-Departure Meeting untuk Fab Camp Challenge 2024 melalui Zoom pada Senin, 21 Oktober 2024. Acara ini dibuka secara resmi oleh Dr. Eng. Yosephus Ardean K Prayitno, S.T., M.Eng., yang menjabat sebagai ketua pelaksana kegiatan. Pertemuan ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta menghadapi Fab Camp Challenge mendatang, yang berfokus pada solusi inovatif untuk masalah global yang mendesak.

Tim penelitian memamerkan produk jamu dan empon-empon di Kemiriombo.

Pengembangan Wellness Tourism di Kemiriombo: Storytelling Jamu dan Empon-Empon

Kemiriombo, Oktober 2024 – Dalam upaya signifikan untuk mengembangkan wellness tourism di daerah ini, tim penelitian yang dipimpin oleh Anik Nuryani dari program studi Bisnis Perjalanan Wisata telah memulai penyusunan materi storytelling yang berfokus pada Jamu dan empon-empon di Kemiriombo. Inisiatif ini bertujuan untuk menyoroti warisan budaya dari ramuan herbal tradisional sambil mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan pengembangan komunitas.

Ilustrasi: Sebuah Refleksi Emosi dan Analisis Persepsi Visual

Membandingkan Lanskap Linguistik Kota Bersejarah Selat Malaka dan Landmark Sumbu Kosmologi Yogyakarta: Sebuah Refleksi Emosi dan Analisis Persepsi Visual

Yogyakarta, 14 Oktober 2024 – Di era di mana warisan budaya dan identitas komunitas semakin diakui sebagai komponen vital dari pembangunan kota yang berkelanjutan, sebuah proyek penelitian inovatif sedang berlangsung untuk membandingkan lanskap linguistik dari dua kota bersejarah: Malaka di Malaysia dan Yogyakarta di Indonesia. Penelitian ini, yang berlangsung dari Januari hingga Oktober 2024, merupakan bagian dari roadmap penelitian yang ditetapkan oleh Departemen Bahasa Seni dan Manajemen Budaya, dengan fokus pada kebutuhan pemangku kepentingan dan sejalan dengan flagship research Universitas Gadjah Mada (UGM) tentang ketangguhan sosial, budaya, dan masyarakat.

Ilustrasi: Studi Penelitian UGM tentang Membangun Ruang Dialog Inklusif untuk Seni dan Budaya di Tengah Globalisasi

Studi Penelitian UGM tentang Membangun Ruang Dialog Inklusif untuk Seni dan Budaya di Tengah Globalisasi

Dalam inisiatif penting yang bertujuan untuk mendorong inklusivitas dan pelestarian budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang melakukan kajian berjudul “Membangun Ruang Dialog Inklusif untuk Seni dan Budaya dalam Arus Globalisasi.” Kajian ini berlangsung di Bentara Budaya Yogyakarta dari April hingga Oktober 2024. Fokusnya adalah menciptakan platform bagi seniman lokal dan tradisional, terutama mereka yang terpinggirkan oleh arus globalisasi dan modernisasi.

Kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada dan Desa Wisata Grogol menunjukkan bagaimana institusi pendidikan dapat memainkan peran penting dalam pengembangan komunitas.

Pengembangan Paket Wisata Berbasis Event Budaya di Desa Wisata Grogol

Dalam sebuah inisiatif penting untuk mempromosikan pariwisata budaya, Program Studi Bisnis Perjalanan Wisata (BPW) Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan Desa Wisata Grogol di Gunungkidul untuk mengembangkan paket wisata berbasis event budaya yang disebut “Kanca Budaya.” Paket inovatif ini bertujuan untuk menarik wisatawan domestik dan internasional dengan menawarkan berbagai aktivitas budaya yang menampilkan warisan kaya daerah tersebut.

Dampak nyata dari pengembangan pariwisata di Kotagede adalah peningkatan kunjungan wisatawan

Lawang Pethuk Dorong Pariwisata Berkelanjutan di Kotagede: Sinergi Komunitas Lokal dan SDGs untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Kotagede, Yogyakarta – 2024
Kotagede, kawasan bersejarah yang dikenal dengan warisan budayanya, kini mendapat sentuhan inovatif dari komunitas lokal Lawang Pethuk, yang berperan besar dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. Dengan mengedepankan nilai-nilai lokal dan prinsip-prinsip keberlanjutan, komunitas ini tidak hanya mempromosikan pariwisata tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat, melestarikan budaya, dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).