Arsip:

Rilis Berita

SV UGM Jalin Kerja Sama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik

Sekolah Vokasi UGM menjalin kerja sama dengan Balai Besar Kerajinan dan Batik(BBKB), ditandai dengan penandatanganan MoU pada Jumat (16/3) di Departemen Teknik Elektro dan Informatika SV UGM.

Selain menandatangani MoU, dalam kesempatan ini BBKB juga memberikan kuliah umum bagi mahasiswa sekolah vokasi terkait persyaratan umum kompetensi laboratorium uji/kalibrasi.

“Bersyukur Bapak Ibu dari Balai Besar Kerajinan dan Batik bisa datang ke sini untuk menandatangani MoU. Bapak Ibu ini telah memiliki pengalaman dan juga jaringan yang luas, mari bagikan kepada kami,” ujar Dekan Sekolah Vokasi, Wikan Sakarinto.

BBKB merupakan salah satu lembaga pemerintah yang bergerak di bidang riset, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi,  rancang bangun, rekayasa, diklat, konsultasi industri dan sebagai  unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Wikan menuturkan, kolaborasi antara perguruan tinggi dan industri merupakan hal yang penting untuk menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang relevan dengan kebutuhan saat ini sehingga selepas lulus kuliah mereka bisa langsung berkarya dalam sektor-sektor yang penting dan turut menjadi penggerak perekonomian nasional.

Jika kondisi ideal tersebut bisa diwujudkan, imbuhnya, maka Indonesia tidak perlu khawatir terhadap ancaman masuknya industri asing karena industri dalam negeri sendiri sudah cukup kuat. Namun, hingga saat ini sinergi itu belum cukup terbangun.

“Jika kita dan industri serta balai besar yang ada bisa bersatu, yang lain masuk pun kita tidak takut. Sayangnya link and match belum berjalan, industri masih jalan sendiri, kampus pun jalan sendiri. Yang salah karena kita tidak ada komunikasi,” jelasnya.

Demi mewujudkan sinergi yang baik tersebut, Wikan menyebutkan bahwa Sekolah Vokasi terbuka terhadap masukan dari praktisi, termasuk dari BBKB, terkait kurikulum dan proses pendidikan di Sekolah Vokasi, jika ada yang bisa diperbaiki untuk meningkatkan kualitas lulusannya.

Ia juga berharap melalui kerja sama dengan BBKB, Sekolah Vokasi dapat mendukung upaya untuk mengembangkan industri kreatif, khususnya dalam kerajinan dan juga batik yang merupakan warisan budaya Indonesia yang bernilai tinggi.

“Mari bersatu lestarikan warisan bangsa Indonesia dan membangkitkan industri kreatif yang merupakan potensi kita. Korea Selatan maju bukan hanya karena bisa membuat mobil atau barang elektronik, tapi juga berkat K-Pop dan K-Drama. Itu berarti industri kreatif sangat penting,” kata Wikan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik Ir. Isananto Winursito, M. Eng, Ph.D menuturkan bahwa lembaga yang ia kelola memerlukan kompetensi yang dimiliki mahasiswa dan pengajar Sekolah Vokasi untuk mengembangkan teknologi yang dapat mendukung para pelaku industri kreatif.

“Dengan adanya Sekolah Vokasi yang hebat ini kami berharap bisa belajar juga. MoU ini adalah langkah awal. Kami pasti akan mendukung kegiatan vokasi karena ini memang sangat penting untuk mendidik anak-anak kita,” ucap Isananto.

5 Besar Design Terbaik Muscle Car, Mahasiswa SV UGM Buktikan Disabilitas Bukan Halangan Untuk Berprestasi

Rabu (14/3), Electric Car Design Contest di selenggarakan oleh Muscle Car Indonesia (MCI) . Terlibat sebagai juri diacara ini yaitu Ricky Elson, Perancang Mobil Listrik Selo, Victor Wirawan Ketua MCI, Kunto Wibisono General Manager Kupu Kupu Malam, Galih Laksono Owner Gspeed Indonesia.

Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Program Studi Komputer dan Sistem Informasi TA. 2016, Muhammad Fahmi Husaen berhasil masuk top 5 diajang ini. Hasil ini tak terlepas dari proses kerja kerasnya selama satu bulan lebih untuk merancang sketsa desain mobil.

Ia menceritakan bahwa kontes ini bertema mobil roadster yang merupakan mobil atap terbuka. Sebelum ditanyatakan masuk top 5, sepuluh desain terbaik diminta presentasi di depan juri, proses seleksi menggunakan like dan seleksi juri. Semua desain yang di submit, diunggah di official akun MCI kemudian desain yang tembus 5000 like difilter lagi menjadi 10 finalis terpilih.

“Konsep desain mobil listrik saya adalah dynamic dan elegant dimana bentuk mobil dinamis memaksimalkan aliran angin untuk meningkatkan pengendalian namun tetap memiliki desain yang simple,” tegasnya.

Fahmi menambahkan bahwa dalam kurun waktu kurang dari satu bulan dari deadline pengumpulan, sketsa desain baru selesai. Baru kemudian proses dilanjutkan dengan membuat model 3D. Ia mengaku jika tersisa waktu yang  sangat singkat untuk mengerjakan model 3D dikarenakan saat itu sedang masa liburan.

“Setiap hari saya lembur dari pagi hingga malam, waktu tidur kadang hanya sebentar,” ujarnya.

Lebih jauh Fahmi menjelaskan jika Ia menggunakan software Adobe Illustrator, Autodesk Alias, Solidworks dan Keyshot. Sketsa yang sudah dibuat diproyeksikan ke blueprint dengan tampilan depan, samping dan atas sebagai guide untuk membuat model 3D. Hanya garis desain secara garis besar saja yang diproyeksikan. Ia mengaku menggunakan software Adobe Illustrator pada proses ini.

Beralih untuk model 3D bodi utama dan interior serta beberapa bagian lain seperti lampu depan, lampu belakang, part pada interior, Fahmi menggunakan software Autodesk Alias. Gambar blueprint dimasukkan kedalam Autodesk Alias sebagai guide modelling. Untuk Autodesk Alias Ia masih belajar, sehingga Ia membuat sambil belajar hanya mengandalkan youtube. Fahmi menjelaskan bahwa biasanya Ia menggunakan software Autodesk 3Ds Max untuk membuat body dan interior, namun kali ini beralih ke Autodesk Alias karena hasil terlihat lebih rapi.

Software Solidworks digunakan untuk membuat bagian roda, jok dan setir. Kemudian untuk membuat bagian dengan menggunakan software solidworks pertama harus membuat part-part tersendiri, Untuk bagian roda part-nya antara lain, velk, ban, kaliper, cakram rem, kampas dan lain lain. Selanjutnya semua part roda dirakit menjadi satu.

Proses terakhir yaitu menggabungkan keseluruhan part dan rendering atau mengekspor menjadi gambar, pada proses ini Ia menggunakan software Keyshot. Setelah semua bagian disatukan, proses selanjutnya memberikan pewarnaan dan lingkungan, kemudian mengatur pencahayaan dan kamera, terakhir memulai proses rendering. Proses rendering rata rata memakan waktu 20 menit untuk satu gambar.

Bertempat di kantor MSI, Tangerang (3/3),  Fahmi mempresentasikan karyanya dengan 17 presenter terpilih lainnya. Ia menceritakan keberangkatannya yang hanya ditemani oleh Ibunya H-1 kompetisi.

“Untuk saya yang difabel menggunakan pesawat agak melelahkan dikarenakan untuk naik ke pesawat, kursi roda harus diangkat ke atas dekat pintu pesawat kemudian digendong oleh ibu saya untuk memasuki pesawat, begitu juga untuk turun dari pesawat dengan cara yang sama. Namun untuk turun biasanya saya digendong ke kursi roda bandara terlebih dahulu kemudian harus pindah lagi ke kursi roda yang dibawa sendiri,” terangnya.

Tiba waktu pengumuman, terpilih 5 desain terbaik dimana juri tidak mengurutkan peringkat, sehingga kelima finalis mempunyai peringkat yang setara. Dari lima desain terbaik dipilih pemenang pertama dan desain akan diwujudkan dalam bentuk prototype dalam satu tahun kedepan. Namun tidak menutup kemungkinan finalis lainnya akan terlibat pada pembuatannya.

Mahasiswa Ibaraki Tuntaskan Program Pertukaran Pelajar di Sekolah Vokasi UGM

Rabu (14/3), Sekolah Vokasi UGM melalui Unit Kantor Urusan Internasional (KUI) menggelar acara Penutupan Program Student Exchange  Ibaraki College. Sogo Amagai, Mahasiswa asal Ibaraki College sudah mengikuti program pertukaran pelajar selama 15 hari di Departemen Teknik Elektro dan Informatika (TEDI) khususnya Program Studi D3 Elektronika dan Instrumentasi.

Hadir dalam acara ini, Prof. Takizawa dari Ibaraki College, Dr. SIlvi Nur Oktalina Wakil Dekan Bidang Urusan Internasional, Nur Rohman Rosyid, S.T., M.T.D.Eng Ketua Departemen Teknik Elektro dan Informatika, didampingi Manager KUI, Kepala Program Studi D3 Studi Bahasa Jepang, dan Dosen-dosen perwakilan dari TEDI.

Selama dua minggu Soga Amagai mengikuti program perkuliahan baik teori di kelas maupun kuliah praktikum. Tak hanya itu, Soga juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi industri di bidang elektronika yang ada di Yogyakarta. Didampingin beberapa mahasiswa SV UGM yang telah ditunjuk menjadi “buddy”,  Soga juga mendapatkan pengenalan Budaya Indonesia.

Dalam presentasinya Sogo menyampaikan rasa terimakasihnya untuk semua pihak yang sudah membantu. Dilanjutkan ceritanya berjalan-jalan dan mencicipi makanan khas kota gudeg ini. Tak lupa Ia sampaikan makanan kesukaannya disini yaitu mie ayam yang disambut gelak tawa audiance. Selain kesempatan mengenal budaya disini, Sogo mengerjakan mini project yang sudah dirancangnya selama belajar disini.

Sesuai rencana pada bulan Juni mendatang Sekolah Vokasi UGM akan mengirimkan balik mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran pelajar di Ibaraki College Japan. Namun kesempatan baik ini hanya bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa TEDI. Tidak menutup kemungkinan untuk memperluas kerjasama akademik melalui studi lanjut, master dan doctor program kedepannya. Karena terhitung sejak tahun 2016 Sekolah Vokasi UGM telah menjalin kerja sama terkait penyelenggaraan program International Symposium on Technology for Sustainability (ISTS).

Dipenghujung acara ditutup dengan penampilan tari tradisional Jepang yang ditarikan oleh Club Tari Program Studi Bahasa Jepang dan dilanjutkan suguhan tari kreasi oleh mahasiswa “buddy” yang disambut riuh tepuk tangan penonton.

Film ‘Tengkorak’ karya SV UGM Bawa Harum Nama Indonesia di Festival Film Internasional

Salah satu kebanggaan produk film karya anak negeri, Tengkorak, mendapat nominasi best film untuk kategori science fiction, fantasy and thriller dalam festival film Cinequest di Sanjose, California, Amerika Serikat. Pada 1 Maret 2018, Tengkorak mendapatkan kesempatan untuk ‘World Premiere’ di Cinequest 2018. Film karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM ini mendapat jadwal tayang selama 4 hari pada 1, 2, 3 dan 9 Maret 2018.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr. Wikan Sakarinto, sekaligus produser eksekutif dalam film tersebut mengatakan pada pemutaran sesi perdana selama 3 hari pertama mendapat sambutan positif dan hangat dari publik Amerika. “Bisa dikatakan ini pemutaran perdana film Tengkorak untuk penonton dunia,”kata Wikan dalam keterangan tertulis yang dikirim ke wartawan, Minggu (4/3).

Seusai pemutaran film, kata Wikan, dalam sesi tanya jawab berlangsung sangat dinamis. Banyak pertanyaan dari penonton dan analis film.”Dari pertanyaan-pertanyaan dan komentar rata-rata penonton sangat mengapresiasi keberanian memilih tema dan diwujudkan dalam eksekusi yang gemilang,” kata Wikan.

Yang menarik dalam diskusi tersebut, tambahnya, menyinggung soal beberapa celotehan khas Yogyakarta yang gagal ditangkap penonton dunia sehingga justru mengantarkan Tengkorak sebagai Hard SciFi. “Film ini berhasil membuat penonton berpikir dan terhibur oleh jalinan alur cerita Tengkorak yg sangat SciFi,”terangnya.

Seorang penonton bernama Roxanne, katwa Wikan, sempat berkomentar seusai menyaksikan film ini, “Excellent and wonderfully done”. Kemudian beberapa penonton yang juga ilmuwan dan seorang ‘Movie Buff’ justru menggaris bawahi keberanian sutradara untuk menampilkan tokoh perempuan sebagai karakter sentral karena dalam film ini tokoh utamanya adalah perempuan yang memerankan sebagai ilmuwan dan sebagai presiden.

Seperti diketahui, Cinequest adalah festival yang menghargai para ‘Maverick’ atau pioneer di dunia perfilman, entah dari sisi story-telling, teknologi atau perjuangan (pembuatan) film itu sendiri. Film Tengkorak dinyatakan layak karena ini adalah film independen panjang pertama sutradara dari negara yang masih jarang menghadirkan genre fiksi ilmiah atau Science Fiction/SciFi di kancah perfilman internasional.

Selain Wikan, yang hadir menghadiri World Premiere Film Tengkorak ini, yaitu Yusron Fuadi selaku Sutradara, Eka Nusa Pertiwi selaku Pemeran Utama dan Anindita Surya Laksmi selaku Produser, Animator & Special Effect. Film Tengkorak hasil karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang tampil di ajang festival film Cinequest.

Pimpinan Sekolah Vokasi UGM Kukuhkan BEM, DPM dan PCC Sekolah Vokasi UGM

Sabtu (3/03/2018), telah berlangsung kegiatan Pelantikan oleh PSV pada pukul 13.00-15.00 di gedung  SV ruang 225. Kegiatan ini diselenggarakan untuk melantik ketua BEM KM SV UGM 2018-2019 serta anggota DPM KM SV UGM 2018-2019. Selain itu, pada kesempatan baik ini juga dikukuhkan Pengurus PCC (Penalaran Center Community) periode 2018-2019.

Serangkaian kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Bapak Agus Nugroho selaku Wakil Dekan SV UGM Bidang Kemahasiswaan yang disaksikan oleh Pembina BEM, Satria Bhirawa Anoraga S.TP., M.Sc, kemudian pelantikan anggota DPM KM SV UGM oleh PSV dilanjutkan pelantikan Ketua BEM KM SV UGM 2018 oleh Ketua DPM KM SV UGM 2018 kemudian pemaparan program kerja baik dari BEM KM SV maupun DPM KM SV selama setahun kepada PSV dan diakhiri dengan penandatanganan pakta integritas.

Dengan telah dilantiknya Ketua BEM KM SV UGM 2018 dan anggota DPM KM SV UGM 2018, harapannya selama setahun kedepan mereka mampu bertanggung jawab untuk membawa KM SV UGM menjadi lebih baik.

Ditempat yang sama  PCC SV UGM secara resmi juga dikukuhklan oleh Wakil Dekan SV UGM Bidang Kemahasiswaan yang disaksikan oleh Pembina PCC, Fitri Damyanti Berutu, S.E, S.S., M.Sc.

Lebih jauh PCC akan mewadahi kegiatan prestatif di SV seperti PKM, Mapres, dan Kewirausahaan. Sehingga PCC sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan prestasi dan sebagai fasilitator mahasiswa bidang kemahasiswaan.

Semoga semua eleman kemahasiswaan bisa bersinergi membangun nama baik Sekolah Vokasi, almamater dan negara.

SV UGM – Ibaraki College Japan Adakan Program Pertukaran Pelajar

Jumat, 02 Maret 2018, Sekolah Vokasi UGM menggelar acara Welcoming Ceremony bagi delegasi dari Ibaraki College Japan. Diyah Sulistyaningtyas, Ph.D., selaku Dosen dari Ibaraki College Japan, mendampingi Sogo Amagai, Mahasiswa asal Ibaraki College Japan yang akan mengikuti program pertukaran pelajar selama 15 hari di Sekolah Vokasi UGM.

Rencananya, Soga Amagai akan mengikuti program perkuliahan baik teori di kelas maupun kuliah praktikum di prodi Diploma Elektronika dan Instrumentasi (Elins) SV UGM. Tak hanya itu, Soga juga akan mendapat kesempatan untuk mengunjungi industri di bidang elektronika yang ada di Yogyakarta. Didampingin beberapa mahasiswa SV UGM yang telah ditunjuk menjadi “buddy”,  Soga juga akan mendapatkan pengenalan Budaya Indonesia.

Sebelumnya, Sekolah Vokasi UGM telah menjalin kerja sama dengan Ibaraki College Japan sejak tahun 2016 terkait penyelenggaraan program International Symposium on Technology for Sustainability (ISTS) 2016.

“Program pertukaran mahasiswa ini merupakan tahun pertama dari hasil tindak lanjut kerja sama yang terjalin antara SV UGM – Ibaraki College Japan,” ungkap Andri Handayani selaku Manajer KUI SV UGM.

Andri juga mengungkapkan bahwa Sekolah Vokasi UGM juga berencana untuk mengirimkan balik mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran pelajar di Ibaraki College Japan.“Rencananya bulan Juni mendatang, namun skemanya bagaimana masih akan kami diskusikan” pungkasnya.

179 Siswa SMK/SMA Se-Indonesia Turut Berpartisipasi dalam Mechanical Fair 2018

Selasa (27/2), Departemen Teknik Mesin (DTM) Sekolah Vokasi UGM kembali menggelar kegiatan Mechanical Fair yang secara rutin diselenggarakan tiap tahunnya oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin SV UGM.

Bertemakan “Membangun Daya Saing Dibidang IPTEK di Era Global”, Mechanical Fair 2018 turut dimeriahkan oleh 179 peserta yang merupakan siswa/siswi.SMK/SMA se-Indonesia.

Rizky Pratama, Mahasiswa DTM selaku Ketua Panita mengungkapkan bahwa berbagai rangkaian dari kegiatan Mechanical Fair 2018 diantanya adalah Ajang Perlombaan bidang Mekanik, Seminar Nasional, Pelatihan serta Pameran yang akan menjadi ajang sharing antara SMA, SMK, dan dunia Industri.

Mengusung tema “Potensi Energi Bersih Indonesia dan Pengelolaannya untuk Mensukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional”, Seminar Nasional akan dilaksanakan pada 03 Maret 2018 di Hall Gedung Perpustakaan SV UGM.

“Seminar Nasional terbuka untuk umum, baik siswa SMA/SMK, Mahasiswa maupun dari dunia Industri,” ungkap Rizky.

Sementara itu, Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T., selaku Ketua Departemen Teknik Mesin SV UGM menyampaikan dalam sambutannya bahwa melalui kegiatan Mechanical Fair 2018, diharapkan mampu menjembatani komunikasi antara pendidikan vocational dengan dunia Industri mengenai perkembangan teknologi terkini.

“Pengetahuan kalau hanya bisa untuk mikir teori tapi tidak bisa memproduksi, percuma” ujar Suryo Darmo.

Bertempat di Kampus Gravika Diploma Teknik Mesin SV UGM, Kegiatan Mechanical Fair dibuka secara langsung oleh Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc., Ph.d., selaku Dekan SV UGM.

Dihadapan para peserta dan pembimbing (guru), Wikan menyampaikan bahwa saat ini dunia pendidikan sedang mengalami perubahan besar. Setap elemen-elemen termasuk elemen pendidikan harus mampu merespon perubahan terserbut.

“Siswa harus dibekali dengan softskill yang kuat, agar menjadi pembelajar yang independent” tutur Wikan.

Tak lupa, Wikan juga menyampaikan pesan pada seluruh guru pembimbing yang hadir pada acara pembukaan Mechanical Fair 2018, bahwa di era serba digital, kini pola komunikasi antara Pendidik dan Siswa didik harus terus dikembangkan. Guru juga harus bisa betemu siswa baik di dunia nyata maupun di dunia maya untuk membangun komunikasi yang terarah.

“Mari kita bersama-sama membangun generasi yang memiliki semangat belajar mandiri dan cinta tanah air,” pungkasnya.

Program Studi Bahasa Inggris SV UGM Perkuat Kerjasama dengan Soka University, Jepang

Yogyakarta, kegiatan Ala Wash Project! antara Prodi Bahasa Inggris SV UGM dengan Otete Ala-M Soka University Japan resmi dimulai. Acara ini dibuka oleh Nabilla Kusuma Vardhani, M.A., dosen Prodi Bahasa Inggris DBSMB sekaligus selaku koordinator acara, dilanjutkan dengan sambutan dari Erlin Estiana Yuanti, M.A. selaku Ketua Prodi Bahasa Inggris SV UGM.

Ala Wash Project! merupakan program kampanye mencuci tangan dengan sabun yang akan dilaksanakan dalam dua tahap di 3 Sekolah Dasar di Bantul. Tahap pertama yang dilakukan selama dua minggu (21 Februari – 3 Maret 2018) difokuskan untuk merancang program dan menyusun gerak dan lagu tentang mencuci tangan untuk dipraktikkan di tahap ke-2 (Agustus 2018).

“Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dimulai dari hal kecil seperti rajin mencuci tangan dengan sabun,” tutur Nabilla.

Para mahasiswa yang terlibat dalam upacara pembukaan ini yakni 6 mahasiswa Soka University dan 6 mahasiswa Prodi Bahasa Inggris yang menjadi relawan (peers) dalam pelaksanaan kegiatan Ala Wash Project!.

Dalam program ini, 6 mahasiswa Soka University dan 6 mahasiswa UGM bekerja sama dengan Karima Health Care untuk membangun kebiasaan mencuci tangan dengan benar khususnya bagi anak-anak di Bantul, Yogyakarta.

Mahasiswa prodi Bahasa Inggris yang turut menjadi relawan diharapkan bisa membangun kerjasama dan komunikasi yang baik demi terpenuhinya target proyek ini. Bukan hanya sekedar mengajarkan kebiasaan baik tapi juga mahasiswa bisa melatih dirinya untuk menghadapi situasi baru dengan rekan kerja dari lingkungan yang berbeda-beda.

Hadir dalam acara pembukaan, Eritrina Putri Ekantari, M.A. mewakili pihak Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya yang menerima kenang-kenangan dari Soka University. Pilot project ini mengawali kerja sama lebih lanjut antara Fakultas Sekolah Vokasi UGM dengan School for Excellence in Educational Development Soka University.

Mahasiwa Showa Women’s University Ikuti Internship di Program Studi Bahasa Jepang SV UGM

Yogyakarta, Dua mahasiswa Showa Women’s University tengah mengikuti program student exchange di Prodi Bahasa Jepang, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada yang berlangsung 18 Februari- 3 Maret 2018. Showa Women’s University sudah melakukan kerja sama dengan Program Studi Bahasa Jepang DBSMB Sekolah Vokasi UGM selama 3 tahun ini dalam penyelenggaran program internship.

“Kegiatannya selain mengajar, mereka menjadi partner mahasiswa tahun ke 3 untuk berlatih interpreting atau penerjemahan lisan dan memperkenalkan budaya bisnis dengan orang Jepang, serta mengajarkan sopan santun yang biasanya dilakukan di Jepang,” tutur Lufi Wahidati, M.A., Dosen Prodi Bahasa Jepang yang menjadi penanggung jawab acara.

Dua mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini adalah Togasaki Chika, mahasiswa angkatan tahun ke-3 jurusan Department of International Studies, Prodi bahasa Spanyol dan Kawamura Mayu mahasiswa tahun ke-4, jurusan Department of Education, Prodi Pendidikan Anak. Aktivitas mereka selama mengikuti program ini adalah memperkenalkan budaya Jepang pada mahasiswa tahun pertama, seperti cara memakai Yukata dan memperkenalkan festival tarian Bon odori.

Mahasiswa Showa tersebut melakukan kegiatan mengajar di kelas mendampingi para dosen. Selain itu, untuk kegiatan penerjemahan lisan, mereka bebas melakukan aktifitas di luar sesuai dengan tema penerjemahan bersama mahasiswa SV yang telah dibagi ke dalam berberapa kelompok.

Program internship ini bertujuan untuk memberikan pengalaman mahasiswa SV untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang Jepang. Selain itu, pengenalan budaya Jepang, baik itu budaya sehari-hari maupun sopan santun di dunia kerja. “Diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa yang kelak bekerja bersama orang Jepang,” tutur Lufi.

25 Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Terima Beasiswa Baitulmaal Muamalat

Sebanyak 25 mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) UGM menerima beasiswa dari Baitulmaal Muamalat.
Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Baitulmaal Muamalat, Bambang Kusnadi, kepada Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, Ph.D., Jumat (23/2) di Ruang Elisa Nugroho Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (DTHV) SV UGM.
Program beasiswa sebesar Rp260 juta ini diberikan untuk membantu pendidikan mahasiswa SV UGM sehingga nantinya dapat menjdi generasi unggul dan berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Bambang Kusnadi mengatakan Baitulmaal Muamalat merupakan lembaga amil zakat nasional yang menghimpun dana umat. Berbagai dana dari masyarakat tersebut dilsalurkan dalam berbagai bidang salah satunya pendidikan melalui pemberian beasiswa.
“Pemberian beasiswa ini semoga bisa memberikan inspirasi dan keberkahan sehingg proses pendidikan para mahasiswa menjadi lebih baik,” terangnya di hadapan para mahasiswa penerima beasiswa.
Bambang Kusnadi berharap para mahasiswa penerima beasiswa bisa memanfaatkan beasiswa yang telah diberikan.
“Harapannya beasiswa bisa dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh dan nantinya para mahasiswa dapat menjadi pioner penggerak bangsa mengangkat masyarakat dari keterpurukan,”paparnya.
Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan beasiswa yang diberikan. Beasiswa tersebut telah disalurkan kepada 25 mahasiswa di lingkungan SV UGM setelah melalui serangkaian seleksi.
“Terima kasih atas kepercayaan memberikan beasiswa kepada SV UGM. Dua puluh lima mahasiswa ini akan mengemban amanah untuk menggunakan dana beasiswa dengan sebaik-baiknya,”tutur Wikan.
Sebelum penyerahan beasiswa kepada mahasiswa, dilakukan peresmian Mushola Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM yang dibangun dengan bantuan dana dari Baitulmaal Muamalat. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh  Direktur Utama Baitulmaal Muamalat dan Dekan SV UGM. (Humas UGM)