Yogyakarta, (22/3) – Dalam rangka kunjungan Pemerintah Kabupaten Blora ke Sekolah Vokasi UGM guna membahas rencana kerja sama dengan Sekolah Vokasi UGM. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring. Kegiatan luring di laksanakan di Ballroom, Lantai 2 Gedung TILC UGM dan dihadiri oleh beberapa tamu penting dari Blora, yaitu Bupati Kabupaten Blora, Sekretaris Daerah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan, Kepala Dinas PUPR, Kabag Pemerintahan Setda, Kabid IKPSDA Bappeda, Kabid PPM Bappeda, Kabid Litbang Bappeda, Sub Koordinator pada Bidang IKPSDA Bappeda, Staf pada Bidang IKPSDA Bappeda. Sedangkan dari Sekolah Vokasi kegiatan tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas Kehutanan, Dekan Sekolah Vokasi, Wakil Dekan, Ketua Departemen, Ketua Program Studi di Lingkungan SV UGM.
kerja sama
Yogyakarta (27/12) — Sekolah Vokasi UGM menyelenggarakan Ceremony MoU dengan PT Markija Berdaya Bersama, yaitu perusahaan yang bertujuan untuk memberdayakan pekerja dan profesional muda Indonesia dengan memberikan kemungkinan belajar dan bekerja di Eropa dengan dengan standar tinggi.
Dilakukan secara virtual, pelaksanaan ceremony penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Andre Rasjid, Direktur PT Markija Berdaya Bersama, dan Dr.-Ing. Agus Maryono, selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM.
(Yogyakarta, 9/11) – Sekolah Vokasi UGM mengadakan pertemuan dengan Biotrop secara luring di gedung TILC dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan peraturan pemerintah. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Dr. -Ing. Ir. Agus Maryono selaku Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M. Si., selaku plt Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Alumni dan Hubungan Internasional, Dewi Suryani sebagai Manajer Human Center Innovation Dept. Biotrop, Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.Sc., drh. Fatkhanuddin Aziz, M. Biotech., Ph.D, dan Ahdiar Fikri Maulana, S.Hut., M.Agr., Ph.D.
Yogyakarta (18/8) – Perubahan iklim menjadi ancaman yang kian nyata bagi bumi. Berbagai negara gencar melakukan gerakan bersama mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals disingkat SDGs) dalam beberapa inisiatif, diantaranya melalui pengurangan emisi karbon dengan penggunaan energi baru terbarukan. Pemerintah Indonesia dalam komitmennya sesuai Paris Agreement, sebuah kesepakatan global untuk menghadapi perubahan iklim, berupaya memenuhi target 23% bauran energi di tahun 2025. Komitmen untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan sinergi multi stakeholders, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, BUMN, institusi pendidikan, serta perusahaan swasta. Perguruan tinggi sebagai stakeholders yang memiliki peranan penting dalam edukasi, penelitian dan pengembangan teknologi energi surya, diharapkan dapat mencetak generasi muda yang dapat mengembangkan energi hijau, khususnya tenaga surya sebagai alternatif sumber energi listrik.