Arsip:

Berita Terkini

Sekolah Vokasi Merayakan Dies Natalis Ke-9

Sekolah Vokasi UGM tahun ini merayakan Dies Natalisnya yang ke-9. Mengambil tema “Sinergitas Penguatan Teaching Industry SV UGM Menyongsong Era Revolusi Industri 4.0” Dies kali ini menjadi momentum untuk meningkatkan rekognisi serta kontribusi Sekolah Vokasi yang menjadi ujung tombak hilirisasi penelitian UGM.

“Sekolah Vokasi adalah ujung tombak hilirisasi UGM. Tanpa Vokasi, UGM akan sulit untuk mengembangkan inovasinya. Itulah mengapa Sekolah Vokasi begitu penting,” tutur Wakil Rektor UGM Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M.

Hal ini ia sampaikan saat membuka rangkaian acara Dies Natalis Sekolah Vokasi pada Kamis (26/7) yang diawali dengan kegiatan senam bersama. Dalam peringatan Dies Natalis ini, Paripurna berharap agar Sekolah Vokasi dapat terus memberikan kontribusi tidak hanya bagi UGM tetapi juga bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam mencetak lulusan yang berkompeten serta menghasilkan produk-produk yang dapat mengurangi ketergantungan akan produk impor.

“Terlalu banyak barang yang masih diimpor sehingga devisa banyak keluar. Sekolah Vokasi memiliki tugas yang sangat penting untuk membantu negara menjalankan substitusi impor. Era sekarang adalah eranya vokasi,” ucapnya.

Acara pembukaan Dies Natalis ini juga melibatkan komunitas KAGAMA Virtual yang mendonasikan puluhan tanaman anggrek untuk ditanam di sekitar kampus Sekolah Vokasi. Anggrek-anggrek yang ditanam merupakan spesies anggrek dari berbagai daerah di Indonesi, termasuk beberapa jenis anggrek langka. Kegiatan penanaman anggrek ini dilakukan oleh sivitas akademika Sekolah Vokasi serta beberapa mitra yang turut hadir dalam acara pembukaan ini.

“Ada sekitar 20 jenis anggrek yang akan ditanam di Sekolah Vokasi. Penanaman anggrek ini jadi salah satu upaya untuk melestarikan aggrek asli Indonesia di tengah masuknya banyak anggrek dari negara lain,” ucap Ketua KAGAMA Virtual, Retno Dwidarsih.

Selain 2 kegiatan ini, rangkaian Dies Natalis yang akan diselenggarakan hingga 4 bulan ke depan akan diisi dengan berbagai kegiatan workshop dan seminar nasional. Kompetisi product design nasional, gathering, rapat senat terbuka, hingga agenda terakhir berupa job fair di bulan November mendatang.

“Selamat untuk kita semua, semoga ke depan kampus kita menjadi semakin bagus, semakin sukses, dan apa yang kita sudah rencanakan bisa mendatangkan hasil yang baik,” tutur Dekan Sekolah Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. (Humas UGM/Gloria)

D3 Kearsipan UGM Gelar Seminar Nasional Kearsipan 2018

Dalam rangka Dies Natalis Sekolah Vokasi UGM ke-9, Program Studi D3 Kearsipan akan menyelenggarakan Seminar Nasional Kearsipan 2018 dengan tema “Peran Strategis Kearsipan Dalam Menunjang Kinerja Organisasi Publik dan Privat”. Seminar nasional ini akan dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Oktober 2018 bertempat di Hall Perpustakaan Sekolah Vokasi UGM. Dengan mendatangkan tiga pembicara yaitu Drs. Mustari Irawan, M.P.A selaku Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia; Widiyastuti, S.S., M.Hum selaku Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta; dan Waluyo, S.S., M.hum selaku Kaprodi Kearsipan UGM.

Seminar Nasional Kerasipan UGM 2018 juga mengundang pemakalah untuk mempresentasikan hasil penelitiannya melalui  Call For Paper dengan  beberapa sub tema sebagai berikut:

  1. Pengelolaan Arsip di Organisasi Publik dan Privat
  2. Big Data Perkembangan Teknologi Informasi
  3. Pelayanan Informasi dan Bisnis
  4. Manajemen Informasi dan Pengetahuan
  5. Preservasi dan Konservasi
  6. Komunitas Sosial dan Sosial Media
  7. Dinamika Arsip, Perpustakaan dan Museum
  8. Pengelolaan Arsip di Organisasi Publik dan Privat
  9. Big Data Perkembangan Teknologi Informasi
  10. Pelayanan Informasi dan Bisnis
  11. Manajemen Informasi dan Pengetahuan
  12. Preservasi dan Konservasi
  13. Komunitas Sosial dan Sosial Media
  14. Dinamika Arsip, Perpustakaan dan Museum

Mengingat keterbatasan kuota,maka diharapkan peserta untuk memperhatikan alur pendaftaran untuk seminar nasional berikut:

  1. Calon peserta mengisi form sesuai kategori di bit.ly/DaftarSemnasKearsipan
  2. Calon peserta akan mendapat konfirmasi via whatsapp/sms dari panitia
  3. Calon peserta seminar dimohon untuk melakukan transfer biaya pendaftaran di No. rekening BRI 0385-01-027809-50-2 n. Hanom Yoga Bintoro (mahasiswa Rp20.000,- umum Rp50.000,-) , atau melakukan pembayaran langsung melalui panitia.
  4. Peserta dimohon untuk mengirimkan buki pembayaran kepada panitia
  5. Panitia akan memberikan konfirmasi kepada peserta

Sementara untuk calon peserta Call For Paper dapat mengakses panduan penulisan makalah pada link: bit.ly/PanduanCallForPaper dan melakukan pendaftaran melalui link: bit.ly/PendaftaranCallForPaper.

 

SV UGM dan PT Xsis Kerja sama Pelatihan Sertifikasi Oracle

Sekolah Vokasi UGM dan PT. Xsis Mitra Utama sepakat untuk bersama-sama melaksanakan pelatihan dan sertifikasi untuk menghasilkan sertifikasi Oracle bertaraf internasional untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah. Kesepakatan keduanya tertuang dalam penandatanganan kerja sama yang berlangsung di Sekolah Vokasi UGM, Kamis (19/7).

Pihak Sekolah Vokasi UGM diwakili Dekan, Wikan Sakarinto, ST., M.Sc., Ph.D., dan pihak PT. Xsis Mitra Utama diwakili Direktur Wisnu Wibowo. Dalam program pelatihan untuk sertifikasi Oracle ini setiap tahunnya diharapkan dapat menghasilkan ratusan sertifikasi.

Target tahun pertama sebanyak 600 orang sertifikasi Oracle dengan diawali 80 peserta setelah penandatanganan. Target tahun kedua sebanyak 700 orang sertifikasi Oracle dan tahun ketiga sebanyak 800 sertifikasi Oracle.

Wikan Sakarinto menjelaskan Oracle merupakan perusahaan IT dunia yang memiliki Oracle University untuk melakukan training guna menghasilkan sertifikat. Jika seseorang bisa mendapatkan serifikat Oracle tentu orang tersebut memiliki kesempatan bekerja dimanapun dan di belahan dunia manapun selama perusahaan atau industri yang akan dituju menggunakan sistem Oracle.

“Jadi, sistem Oracle ini dipergunakan banyak perusahaan-perusahaan besar di dunia, perusahaan dunia, di Amerika dan di Indonesia sendiri banyak yang memakai Oracle,” katanya.

Wikan menuturkan sebagai korporasi dunia Oracle memiliki Oracle University. Oracle University di Indonesia inilah yang kemudian merilis sertifikasi-sertifikasi untuk orang-orang Indonesia. Untuk DIY-Jateng, Oracle University di Indonesia menunjuk PT. Xsis Mitra Utama dan Sekolah Vokasi UGM.

“Sekolah Vokasi UGM nantinya akan menjadi training center untuk mereka yang ingin mendapat sertifikasi Oracle. Kenapa Sekolah Vokasi UGM karena beberapa materi training Oracle masuk dalam kurikulum beberapa program studi di SV UGM, seperti di Teknik Elektro, Komputer, Manajemen Konstruksi dan lain-lain,” jelasnya.

Meski di awal-awal pelatihan sertifikasi Oracle diprioritaskan untuk mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, namun tidak menutup kemungkinan nantinya terbuka untuk perguruan tinggi di DIY dan Jateng. Sementara terkait Sertifikasi Oracle, Sekolah Vokasi UGM telah menyiapkan 10 dosen untuk dilatih sebagai trainer.

“Sertifikasi ini tidak hanya masalah IT, namun semua, ekonomi bisa, teknik manufaktur, supply chain management, manajemen konstruksi dan lain,” katanya.

Wisnu Wibowo menyatakan kerja sama ini merupakan salah satu wadah PT XSIS Mitra Utama berkontribusi kepada dunia pendidikan. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat memperjelas dan memberi pemahaman maupun perkembangan tentang tren bekerja di dunia industri, baik saat ini maupun kedepan.

Dengan pelatihan sertifikasi Oracle, katanya, hal-hal yang diperlukan industri dapat dipersiapkan. Pelatihan ini sebagai upaya peningkatan keterampilan pekerja di Indonesia, khususnya mahasiswa Sekolah Vokasi UGM.

“Tentu saja, diharapkan dapat secara langsung membangun kemajuan ekonomi dan pembangunan di Indonesia, diantaranya bisa membuka lapangan pekerjaan baru di Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Larasati, Pengurus Kadin Pusat Oracle University, mengatakan keberadaan Oracle University di Indonesia adalah untuk mendukung pelatihan dari perusahaan-perusahaan yang telah memakai dan memiliki Oracle. Pada awalnya pemberian pelatihan atau product knowledge hanya untuk korporasi saja.

“Sekarang program untuk student sama dengan program untuk korporasi. Sayangnya, masyarakat Indonesia belum memiliki kesadaran soal sertifikasi semacam ini. Ijazah memang perlu, tapi nilai tambah juga penting,” katanya. (Humas UGM/ Agung)

UGM dan Panasonic Kerja Sama Tingkatkan Kompetensi Teknisi

Yogyakarta, Semakin meningkatnya kebutuhan akan sumber daya teknisi yang berkompeten di Indonesia mendorong UGM dan PT Panasonic Gobel Indonesia menjalin kerja sama di dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia di bidang pelayanan teknis.

Kerja sama ini diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua institusi pada Jumat (13/7) di Gedung Pusat UGM.

“Hari ini kita menandatangani nota kesepahaman antara Panasonic dan UGM dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia melalui pelatihan, dan jika memungkinkan nanti bisa ada program bersama antara kedua belah pihak untuk mempersiapkan calon tenaga kerja dengan kemampuan teknis yang baik,” tutur Wakil Rektor UGM Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Dr. Supriyadi, M.Sc., Akt.

Selain keterampilan teknis, jelas Supriyadi, pendidikan di UGM juga menitikberatkan pada pengembangan karakter. Karena itu, ia berharap program bersama yang dikerjakan kedua belah pihak dapat pula menjadi sarana untuk membentuk karakter mahasiswa UGM yang tekun, mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik, serta memiliki integritas yang tinggi.

Kualitas-kualitas ini, imbuhnya, sesuai dengan target yang ingin dicapai pemerintah dalam skema pengembangan pendidikan vokasional untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam negeri di berbagai sektor penting.

“Mudah-mudahan nota kesepahaman ini segera dapat diikuti dengan perjanjian kerja teknis,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, HR Director PT Panasonic Gobel Indonesia, Wendy Syofyan, mengutarakan apresiasi atas dukungan serta kesempatan kerja sama yang diberikan oleh UGM. Kerja sama ini, menurutnya, menjadi salah satu bentuk komitmen Panasonic dan UGM dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia terutama dalam bidang teknik terintegrasi.

“Kami berupaya menghadirkan teknisi yang memiliki kompetensi, komunikasi, serta karakter yang baik serta untuk mengembangkan pendidikan dan pelatihan yang berintegrasi dengan kebutuhan pelayanan.

Dalam waktu dekat, Panasonic akan memberikan pelatihan terkait pengetahuan dasar dan praktik keterampilan mengenai pengelasan, instalasi AC, reparasi AC, serta pengetahuan produk. Peserta pelatihan nantinya juga akan menerima sertifikat dari Panasonic. Tahap pertama pelatihan di Yogyakarta akan berlangsung selama sekitar 6 bulan di Cabang Service Panasonic Yogyakarta, sedangkan pada tahap berikutnya Panasonic berencana membuat tempat pelatihan di dalam kampus.

Pelatihan ini, ujar Wendy, dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing lulusan perguruan tinggi, memperluas wawasan tentang teknologi baru, dan memberikan tempat pembelajaran praktik.

“Dengan ini kami berharap akan memberikan peluang munculnya tenaga terampil di seluruh wilayah Indonesia,”imbuhnya. (Humas UGM/Gloria; Foto: Firsto)

Lampu Edukatif Berbasis Sensor Suara Sebagai Sarana Edukasi dan Terapi Bagi Anak Autis

Yogyakarta, Terapi bagi para penderita autis bermacam-macam. Sifat dari terapi tersebut salah satunya yakni  menyenangkan, yang diwujudkan dengan bermain. Sarana terapi membawa anak ke dalam kondisi menyenangkan yang memiliki  dampak yang positif, contohnya saja mampu melatih berbagai potensi yang terdapat pada anak tersebut.

Melihat kondisi tersebut, alat terapi bagi anak penderita autis memiliki potensi untuk dikembangkan yang memungkinkan melatih kognitif sekaligus motorik pada anak penderita autism, khususnya bagi anak penderita Hipoaktif. Ketertarikan anak penderita autisme terhadap sarana terapi autis sendiri merupakan salah satu kunci dari suksesnya pelaksanaan terapi.

Tiga mahasiswa UGM yakni Raka Cahya Prambada (D3 Teknologi Instrumentasi 2017), Melia Rosmawati (S1 Ilmu Keperawatan 2017), Nia Lestari Muqarohmah (S1 Ilmu Keperawatan 2017) mengembangkan sebuah alat terapi berwujud lampu edukatif berbasis sensor suara yang ditujukan untuk anak penderita autis.

Alat ini berbekal pita LED dan microphone yang berperan sebagai sensor suara yang tersambung dengan microcontroller. Alat ini memberi respon berupa menyalanya lampu LED setelah sensor berupa suara di tangkap oleh microphone yang kemudian diproses oleh microcontroller.  “Hal ini memang sangat sederhana dan banyak orang bisa mewujudkannya tanpa harus mengeluarkan biaya mahal. Walaupun efek yang dapat diamati membutuhkan jangka waktu yang cukup lama, namun kami berharap alat ini dapat terus dikembangkan sehingga dapat memnberikan efek terapi yang optimal. ” ujar Raka.

Alat ini merupakan sebuah inovasi perwujudan sarana terapi autis yang lebih modern dan lebih interaktif . Alat ini diharapkan mampu memberikan dampak sebagai sarana terapi maupun sarana edukasi sehingga penderita mampu belajar bagaimana cara mengontrol dan mengelola diri sendiri, serta mampu memberikan sarana terapi yang responsif terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh para penderita autis, seperti dapat bertepuk tangan yang merupakan bentuk upaya untuk mengasah motorik dan juga melatih anak untuk mampu berkomunikasi.

“Kami berharap alat ini mampu dikembangkan lagi dan mampu menggugah khalayak umum untuk mewujudkan segala bentuk kepedulian terhadap kaum disabilitas khususnya terhadap anak penderita autis,” tutur Melia.

POSFOR, Inovasi Alat Penghemat Daya Listrik untuk Mengurangi Biaya Listrik Pengusaha Laundry

Yogyakarta, Era globalisasi, era dimana suatu jarak dan batas-batas suatu negara tidak lagi menjadi penghalang, mendorong masyarakat di dunia untuk menyesuaikan diri dalam berbagai aspek. Salah satu contoh nyata adalah banyak sekali orang sibuk untuk bekerja. Dengan semakin banyak dan dinamisnya kinerja seseorang menuntut seseorang untuk dapat mengatur waktunya sebaik mungkin. Aktivitas dan kesibukan kerja yang banyak dijumpai di wilayah Yogyakarta sering kali menyebabkan para warga kota yang umumnya berprofesi sebagai karyawan atau pegawai maupun pelajar yang tinggal di tempat kos sering tidak punya cukup waktu untuk melakukan aktivitas harian seperti memasak atau mencuci. Saat pulang kerja atau pulang kuliah, sering kali tubuh sudah terlalu lelah untuk mencuci pakaian kotor(Handoko, 2009). Sehingga sebagian dari mereka memilih laundry konvensional dikarenakan tidak adanya pilihan lain untuk mencuci pakaian (Mitralaundry, 2014). Maka hal itu akan menambah pelanggan laundry.

Permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha laundry adalah meningkatnya energi listrik karena penggunaan alat-alat berenergi listrik besar secara kontinu. Besarnya energi listrik yang digunakan akan membuat biaya listrik menjadi meningkat. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan alat bantu tambahan pada alat-alat yang digunakan untuk laundry berupa switching yang merupakan teknologi untuk mengatur energi secara bergantian dengan cepat kesetiap alat-alat laundry yang digunakan dan soft start untuk mengurangi lonjakan tegangan listrik pada motor listrik, contohnya pada mesin cuci.

Sekelompok mahasiswa UGM mengembangkan sebuah alat yang bernama POSFOR yang dapat menghemat daya listrik pada pengusaha laundry. Ide ini berawal dari permasalahan yang dihadapi oleh Sofi Laundry yang terletak di Jalan Sendowo, mereka mengeluh mengenai besarnya biaya listrik yang harus dibayar saat penggunaan alat-alat laundry seperti setrika dan mesin cuci yang memiliki daya yang besar. Inovasi ini diharapkan mampu menjadi solusi bagi Sofi Laundry untuk mengurangi penggunaan daya listrik yang besar. Tujuan dari POSFOR ini adalah mengoptimalkan kerja alat-alat laundry seperti mesin cuci dan setrika yang efisien dalam penggunaan energi listrik. Kesederhanaan alat dan cara penggunaan mesin yang mudah merupakan inovasi atas permasalahan yang dihadapi pengusaha laundry. Teknologi ini diharapkan dapat lebih menghemat pengeluaran pembayaran listrik pengusaha laundry

“Produk kami berupa box yang didalamnya berisi rangkaian switching dan softstart. Pengendalilan pada softstart ini digunakan untuk menghilangkan rugi daya reaktif yang ditimbulkan oleh komponen-komponen pada setrika dan mesin cuci, sehingga daya yang ditarik oleh beban akan mengalami pengurangan tetapi tidak  membuat kerja dari setrika ataupun mesin cuci berkurang,” papar ketua tim pengembang POSFOR, Laras Ayu Faslicha.

Inovasi yang diberi nama POSFOR yang merupakan singkatan dari Power Saver for Laundry Business yang mendapat dana hibah melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Teknologi (PKM-T) 2018. Laras mengembangkan produk ini bersama dengan keempat rekannya yaitu Fahrul Putra Pratama (Teknik Elektro 2016), Alif Marfuah Alfiah (Bahasa Inggris 2016), Norman Prayoga (Teknik Elektro 2016), dan Dian Kusuma Jati (Teknik Elektro 2017) serta di bawah bimbingan Muhammad Arrofiq, S.T., M.T., Ph.D.

Dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, POSFOR menjadi alat yang dibutuhkan oleh pengusaha laundry untuk mengurangi penggunaan daya listrik. Sehingga diperkirakan alat POSFOR memiliki potensi yang besar untuk dapat terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Diharapkan produk ini tidak hanya dapat membantu mitra, tetapi juga seluruh pengusaha laundry lainnya di Indonesia.

AVEO, Sepatu Pencegah Pengkakuan Ankle Kaki pada Penderita Kelumpuhan

Yogyakarta, Kontraktur ankle merupakan terbatasnya gerak atau kesulitan bergerak pada sendi ankle akibat pengkakuan otot atau deformasi sendi, hal inilah yang dirasakan Fahmi sebagai salah satu pencetus ide alat ini. Fahmi merupakan pendirita DMD (Duchenne Muscular Dystrophy), yang merupakan penyakit penurunan fungsi otot sehingga menyebabkan kaki lumpuh. Karena ankle kaki tidak pernah difisioterapi atau peregangan maka ankle kaki mengalami pengkakuan dan sulit digerakkan. Untuk mencegah kontraktur harus melakukan fisioterapi rutin, namun fisioterapi membutuhkan waktu dan tidak semua penderita atau keluarga penderita mempunyai waktu. Ini hal yang dirasakan Fahmi juga.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa yang beranggotakan Muhammad Fahmi Husaen dan Widiyanto dari Prodi Komputer dan Sistem Informasi serta Danar Aulia Husnan dari Prodi Metrologi dan Instrumentasi kemudian mencetuskan ide alat berupa sepatu AVEO, AVEO bukanlah sepatu biasa, namun dia dapat memberikan gerakan otomatis sebagai fisioterapi sehingga dapat mencegah terjadinya kontraktur ankle. Fisioterapi dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Kontraktur ankle salah satu kondisi yang paling banyak dialami para penderita kelumpuhan kaki, dan mengatasi masalah ankle saja itu sudah manfaat yang sangat membantu. Sepatu ini juga dapat berguna sebagai pencegah nyeri akibat ankle kaki dalam posisi yang sama dalam waktu yang lama

Untuk penderita kelumpuhan sementara seperti stroke, alat ini dapat menjaga kondisi kaki hingga sembuh, sehingga ketika sembuh tidak memerlukan fisioterapi ankle kaki yang lama. Dengan sepatu AVEO juga durasi yang sebelumnya biasanya 30 sampai 1 jam untuk fisioterapi, bisa diperpendek menjadi 15 – 30 menit. Desain sepatu ini berbasis AFO yang merupakan alat untuk mencegah kontraktur yang selama ini digunakan oleh para penderita kelumpuhan. Namun AFO ini hanya statis dan tidak dapat melakukan peregangan kaki secara otomatis sehingga Dengan sepatu AVEO pencegahan dapat lebih efektif. AFO jika digunakan dalam waktu lama, kaki juga dapat merasakan nyeri, dan yang di alami Fahmi juga, sakit ini cukup menyiksa apalagi untuk penderita kelumpuhan yang tidak bisa memperbaiki posisi kaki dengan sendirinya. Nyeri saat memakai AFO juga merupakan tantangan tersendiri bagi penderita DMD atau penderita kelumpuhan kaki lainnya.

Mekanisme alat ini menggunakan servo sebagai penggeraknya dan mikrokontroler Arduino. Meski relatif sederhana. namun manfaat yang dapat diperoleh besar untuk para penderita kelumpuhan kaki. Dengan baterai kapasitas 5000 Mah, sepatu dapat bekerja terus menerus selama 1.5 sampai 2 jam. Sangat cukup untuk melakukan peregangan, Ataupun sekedar memposisikan ankle kaki agar tidak nyeri. Harganya pun relatif terjangkau oleh penderita kelumpuhan kaki jika diproduksi massal nantinya. Harga pembuatan satu sepatu berkisar 2.400.000, jika di kalkulasi produksi massal menekan biaya 30 %, maka sepatu ini berharga 1.500.000. Namun masih banyak yang perlu disempurnakan hingga sepatu benar benar aman, nyaman dan memenuhi standar produksi massal.

Menurut dr. Guritno Adistyawan, Sp.KFR, dokter spesialis alat bantu RS UGM yang telah mencoba alat ini yang ditemui pada Rabu, 11 juli, “menurut saya pembuatan AFO electric atau dinamakan AVEO, ini sangat membantu sekali pasien rawat jalan maupun rawat inap seperti penyakit stroke, cerebral palsy, dystrophy muscular dan banyak lagi karena bisa melatih kekuatan pasien ataupun pencegahan kontraktur. Selama ini kami menggunakan tenaga dari fisioterapis untuk melatih pasien, jadi harapan kita dengan adanya AFO electric AVEO ini otomatis pekerjaan teman kita fisioterapis menjadi lebih mudah dalam melatih pasien. Lebih mudah dalam artian tenaga yang  dikeluarkan selama ini menggunakan kekuatan mereka sendiri, tapi kalau dengan bantuan elektrik otomatis waktu untuk latihan juga lebih singkat, kemudian tenaga fisioterapis untuk biasanya mengeluarkan tenaga untuk melatih pasien juga lebih ringan”

“untuk keamanan ini nanti tinggal kita, otomatis kan ini masih berupa prototype untuk keamanan nanti tinggal penelitian dan penyempurnaan lebih lanjut lagi”, tambahnya.

“Alat ini dapat digunakan untuk terapi kelemahan pada kaki dan pergelangan kaki, banyak sekali kasusnya seperti Spinal Muscular Atrophy, Dystrophy Muscular, Stroke, cedera spinalis, Pholio dan masih banyak lagi. Rata rata pasien berlatih antara setengah jam sampai 1 jam, kalau kita menggunakan alat elektrik waktu untuk latihan bisa dipercepat menjadi sekitar seperempat jam hingga setengah jam”, tutupnya.

ABBA INSOLE, Inovasi Insole Safety Shoes Karya Mahasiswa UGM

Yogyakarta, Alat Pelindung Diri atau APD merupakan alat pelindung bagi pekerja khususnya pekerja konstruksi yang berinteraksi langsung dengan alat dan material yang membahayakan bagi keselamatan dan kesehatan kerja. Salah satu pelindung diri yang wajib digunakan yaitu Safety Shoes, yang berfungsi untuk melindungi kaki dari benda tajam, kejatuhan benda berat, serta lantai yang licin. Akan tetapi saat kami melakukan pengamatan di lapangan, beberapa pekerja terlihat memakai safety shoes yang tidak nyaman. Safety shoes yang digunakan kedap udara yang menyebabkan tidak ada sirkulasi udara sehingga kaki para pekerja mengeluarkan keringat berlebih. Untuk mengatasinya, mereka menggunakan plastik atau kantung semen untuk melindungi telapak kaki dari keringat berlebih ketika memakai safety shoes.

Berdasarkan permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa UGM berhasil mengembangkan sebuah inovasi Insole safety shoes yang dapat mengatasi permasalahan bau kaki akibat pertumbuhan mikroba. Produk tersebut adalah ABBA INSOLE yang merupakan produk insole yang dimodivikasi dengan menambahkan teh Menoreh asli Kulon Progo, DIY. Produk ini dikembangkan oleh Nabila Maharani, Juwita, Nadiya Uswachasanaty, dan Rastra Della Dwitasari dari Sekolah Vokasi serta Muhammad Farrel Alzaina Ghozy dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

“ABBA INSOLE merupakan inovasi insole safety shoes yang dapat mengurangi bau dan mikroba pada kaki dengan menambahkan teh Menoreh di dalam insole.” kata ketua tim pengembang ABBA INSOLE, Nabila saat dihubungi Senin (25/6)

Menurut penelitian, teh hitam kaya akan manfaat bagi kehidupan manusia, seperti penggunaan pada industri toileters dan disposable karena bersifat anti mikroba. Hal ini menjadi lebih unggul dibanding dengan media lain yang hanya dapat menghilangkan bau saja, tetapi tidak bersifat anti mikroba.

“Melihat permasalahan dan peluang berwirausaha, kami menawarkan produk yang solutif yaitu ABBA INSOLE” katanya.

Masyarakat dapat memperoleh ABBA INSOLE dengan harga Rp25.000,-/pasang dengan banyak pilihan ukuran dan warna.

ABBA INSOLE lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan UGM dan berhasil lolos mendapatkan dana hibah dari DIKTI.

Gandeng ADR Grup, SV UGM Siap Berkolaborasi

Rabu (11,7), ADR Grup identik dengan PT Selamat Sempurna Tbk, produsen spare part otomotif kelas dunia. Berawal dari bengkel yang memproduksi radiator pada 1973 silam, produk suku cadangnya kini sudah diekspor ke lebih 100 negara. Saat ini 70% diekspor dan 30% digunakan untuk konsumsi domestik. ADR Group memfokuskan kegiatannya dalam produksi dan distribusi komponen otomotif.

Bertempat di Hall Perpustakaan (11/7), Sekolah Vokasi UGM diwakili Dekan Wikan Sakarinto, Ph. D dan PT Selamat Sempurna Tbk (ADR Group Companies) diwakili Kepala Divisi Human Capital ADR Group Companies Automotive Division Anton Saptorahardjo menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) yang berlaku tiga tahun kedepan. Isi MoU dikonsepkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan industri dan institusi saat ini. Penyediaan tempat magang, job fair dan rekrutmen kerja dari serapan mahasiswa dan alumni Sekolah Vokasi menjadi prioritas.

Dalam sambutannya Wikan menyampaikan harapan dari penandatanganan MoU ini untuk kedua belah pihak supaya benar-benar bisa “menikah” yang artinya link and match dari point-point kerjasama bisa dilaksanakan dan menghasilkan. Mahasiswa dan alumni harus memiliki hard skill dan soft skill yang seimbang, bahaya jika hanya imbang salah satu. “Hard skill akan mengantar Anda hingga meja interview, soft skill yang akan mengantar anda menuju kesuksesan interview kerja,” ungkapnya.

Hal serupa juga diungkapkan Anton dalam materi kuliah umum yang disampaikannya. Mengusung tema “cara efektif menghadapi interview dan focus group discussion untuk seleksi pekerjaan. Sebagai Head Division Human Capital, Anton memiliki berbagai pengalaman menginterview calon pekerja, hal ini mendorongnya untuk memberikan kiat-kiat sukses menghadapi interview kerja.

Di mulai dengan menyesuaikan kebiasaan budaya kerja dengan calon perusahaan yang dilamar, menggambarkan pengalaman saat organisasi, aktifitas harian atau hal-hal lain yang tidak dimiliki orang lain, membuat list hal-hal yang bisa dilakukan, mencoba membiasakan latihan interview, dan tentu memiliki reputasi di media online.

“Jangan abaikan, hati-hati jangan sesekali meninggalkan jejak negatif di sosial media,” pesannya.

Dijaman ini media sosial menjadi kebutuhan semua orang, tidak jarang bagi perusahaan yang ingin menggali informasi pribadi calon karyawannya dengan mengunjungi media sosial yang dimilikinya. Sehingga selain hal-hal teknis kepiawaian menjawab pertanyaan-pertanyaan interviewer hal ini juga menjadi sorotan yang harus diperhatikan.

Mempersiapkan jawaban terbaik juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Anton juga membagikan pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan perusahaan dalam interview kerja beserta jawaban terbaiknya. Antara lain keharusan menceritakan tentang diri sendiri, kelebihan dan kelemahan, kenapa sebuah perusahaan harus menerima  pelamar, dan hal terakhir yang perlu disiapkan adalah pertanyaan dan harapan di akhir interview oleh pelamar.

“Kira-kira di masa mendatang peluang perkembangan perusahaan dan tantangan apa yang dihadapi perusahan?” contohnya.

Anton menjelaskan jika hal ini menunjukan pelamar mampu berfikir visioner kedepan. Tak lupa ucapan terima kasih dan harapan untuk bisa bergabung diperusahaan yang di lamar menjadi penutup manis sesi interview. Menghadapi sesi FGD hal yang terpenting harus dilakukan adalah harus ikut berkontribusi tetapi jangan mendominasi.

“Upayakan untuk menguasai materi, tidak out of topic, dan tentu memberi kesempatan lainnya untuk mengutarakan pendapatnya juga,” tutupnya.

Pemanfaatan Senyawa Etanolik pada Bunga Bintang Lima sebagai Obat Mata Berbasis 3M

Yogyakarta, Melihat banyaknya penggunaan obat-obatan alami di tengah masyarakat, mahasiswa SV UGM tertarik melakukan penelitian untuk menguji secara ilmiah kandungan bunga bintang lima yang sudah sering digunakan masyarakat sebagai obat mata. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji apakah bunga bintang lima mengandung zat yang dapat mengobati penyakit mata, khususnya iritasi mata. Masyarakat pedesaan, salah satunya di Yogyakarta, sering memanfaatkan obat tradisional untuk mengobati penyakit tertentu sesuai anjuran yang sudah turun temurun. Penggunaan obat tradisional dilakukan masyarakat karena bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar, tanpa efek samping, serta harganya yang relatif lebih murah. Salah satu wujud dari pemanfaatan bahan alam tersebut adalah penggunaan bunga bintang lima (Isotoma longiflora) sebagai obat iritasi mata, seperti mata gatal, mata merah karena infeksi, terlalu lama menatap ponsel atau komputer, dan gangguan mata lainnya.

Iritasi mata yang paling sering terjadi adalah iritasi mata pada selaput konjungtiva yang disebut dengan konjungtivitis. Konjungtivitis ialah radang pada konjungtiva yang dapat disebabkan oleh bakteri, klamidia, virus, parasit, riketsia, alergi, dan radiasi sinar ultraviolet (fotoelektrik). Konjungtivitis merupakan penyakit mata tersering yang menyebabkan keluhan mata merah. Insidensi di Indonesia mencapai 73% dari total kunjungan di poli mata pada tahun 2009. Konjungtivitis dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, riketsia, dan radiasi elektromagnetik. Dari hasil penelitian sebelumnya, disebutkan bahwa kandungan yang terdapat dalam etanol dapat memberikan aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen yaitu Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typi, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus mutans, dan Vibrio sp. Bunga bintang lima yang digunakan sebagai obat mata oleh masyarakat dideterminasi di Fakultas Biologi UGM untuk menjelaskan secara detail spesifikasi dari bunga tersebut.

Kemudian, untuk membuktikan adanya khasiat anti bakteri, kami melakukan pengujian keberadaan senyawa etanolik pada bunga bintang lima di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM. Pengujian yang dilakukan berupa uji fitokimia ekstrak bunga bintang lima secara kualitatif dan kuantitatif. Untuk mendapatkan ekstrak bunga bintang lima, kami membuat ekstrak dengan proses ekstraksi maserasi di LPPT UGM. Hasil uji fitokimia ekstrak menunjukkan bahwa bunga bintang lima memiliki kandungan senyawa etanolik yang meliputi 4,71% alkaloid, 39,80% tannin, 1,90% flavonoid, 35,14% saponin, dan 1,21% steroid. Lima jenis senyawa tersebut merupakan senyawa etanolik yang dapat menghambat berkembangnya bakteri. Karena bunga bintang lima memiliki komposisi senyawa etanolik, maka bunga bintang lima berpotensi sebagai obat iritasi mata.

Setelah dilakukan uji fitokimia di LPPT UGM, kami melakukan penelitian  pada kelinci penelitian (Oryctolangus caniculus) untuk membuktikan secara empiris sesuai kebiasaan masyarakat. Penelitian tersebut dilakukan di Animal House Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM selama 10 hari dengan 3 hari adaptasi hewan dan 7 hari perlakuan. Kelinci yang digunakan yaitu kelinci yang berusia enam bulan dan dalam kondisi tidak sedang mengalami sakit mata. Metode yang dilakukan adalah dengan mengelompokkan kelinci menjadi empat kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Awalnya, kelinci diiritasi menggunakan saline (NaCl 0,9%) dengan cara subconjungtival injection.

Tanda adanya iritasi pada mata kelinci adalah ketika mata kelinci berwarna kemerahan. Pemberian saline dilakukan setelah kelinci dibius secara intraperitoneal menggunakan ketamine dan xylazine dengan kadar yang telah ditentukan. Setelah kelinci diiritasi, sebagian kelompok kelinci diberi tetesan bunga bintang lima dengan kadar yang berbeda dan sebagian kelompok tidak ditetesi bunga bintang lima karena digunakan sebagai pembanding. Pemberian tetesan bunga bintang lima pada beberapa kelompok kelinci menunjukkan bahwa mata kelinci yang diberi bunga bintang lima dengan kadar tiga tetes per hari lebih jernih daripada mata kelinci yang diberi tetesan bunga bintang lima dengan kadar satu tetes per hari. Penelitian pada hewan ini akan dianalisis menggunakan uji statistik non parametrik.