Rilis Berita
Sekolah Kewirausahaan, yang merupakan kerjasama Sekolah Vokasi UGM dengan Mandiri University, mengadakan workshop ke 3 dengan tema Execution business implementation pada hari Sabtu, 9 Mei 2015. Dalam acara ini turut mengundang Saptuari selaku pengusaha muda dan juga pemenang Wirausaha Muda Mandiri tahun 2007 sebagai pembicara sekaligus untuk memompa motivasi bagi peserta Sekolah Kewirausahaan.
Saptuari Sugiharto atau biasa disapa Saptu, merupakan pengusaha muda yang biasa dikenal sebagai pemiliki kedai digital, bakso granat atau owner Jogist sebagai brand produk kaosnya. Pada sesi sharing tersebut, Saptu lebih banyak bercerita mengenai jurus eksis mengelola bisnis,
“sejak saya jadi mahasiswa, tekad untuk merintis usaha sudah ada, selama kuliah saya pernah menjadi penjaga tas di koperasi mahasiswa, penjual ayam kampung, dan penjual stiker” ujar lulusan S1 Geografi UGM tersebut.
Pada paparan selanjutnya, Saptu memaparkan 9 Salah kaprah seorang pengusaha yaitu :
- Tidak fokus/asal jalan
- Miskin ide, hobi ikut-ikutan
- Gampang percaya, mudah ditipu
- Ingin sukses tapi tidak mau proses
- Kebanyakan Gaya
- Hobi hutang bingung bayar
- Buta Keuangan
- Sok pintar, dan tidak mau belajar
- Niat yang lurus
Selanjutnya, untuk sesi 2 materi diisi oleh Fathulloh, yang merupakan pemateri dari Mandiri University. Pada sesi tersebut mahasiswa diberikan tips dan teknik dalam menyusun business plan.
“Terdapat 5 hal mengapa orang tidak membuat business plan, 1. Terkesan seperti pekerjaan yang menyibukkan, 2. Tidak punya waktu, 3. Tidak tahu caranya, 3. Merasa hal ini tidak penting, 4. Hanya menyiapkan perencanaan bisnis ketika bisnis baru di mulai/ketika membutuhkan untuk kepentingan bank” sebut Fathulloh.
Dalam workshop tersebut juga dihadiri beberapa coach Sekolah Kewirausahaan dari Sekolah Vokasi UGM yaitu Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D, Fitri Damayanti, SE., SIP., M. Sc, Agus Nugroho, ST. MT. Ph.D, Fahmi Prihantoro, SS., MA., Wiyono, S.Hut., M.Si, dan Faiz Zamzami, SE., M. Acc., QIA.
Senin (4/5) Sekolah Vokasi UGM turut berpartisipasi dalam acara forum diskusi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) di Kalimantan Timur. Perwakilan dari SV UGM yang hadir dalam acara tersebut adalah Direktur SV UGM, Ir. Hotma Prawoto, M.T.,IP-Md bersama dengan WaDir Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Kerjasama SV UGM, Maun Budiyanto, S.T.,M.T.
Dalam acara yang diselenggarakan di Hotel Novotel ini, tema yang diambil adalah ‘Transformasi Ekonomi Ekstraktif Menjadi Ekonomi Berbasis Jasa dan Industri Pengolahan: Tantangan Pembangunan Kaltim Dalam Keterbatasan Anggaran’. Kegiatan tersebut menghadirkan Gubernur Kaltim Awang Faroek, Kapolda Kaltim Irjen Pol Andayono, dan pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Aviliani.
Selain acara diskusi juga dilakukan kerjasama antara APINDO Kaltim dengan perguruan tinggi, salah satunya adalah Sekolah Vokasi UGM. Kerja sama diwujudkan dalam penandatanganan MoU yang dilakukan di awal acara CEO Forum 2015. Kerja sama yang bergerak dalam bidang penelitian, pengabdian masyarakat dan kerja sama ini diharapkan mampu memberikan manfaat yang benar-benar bisa dinikmati oleh masyarakat Kaltim.
Menurut M Slamet Brotosiswoyo, selaku ketua APINDO Kaltim, Kerja sama ini berfokus pada pengembangan riset untuk industry, dimana menurut Slamet, pemerintah pusat sudah waktunya mengembangkan agrobisnis di Kalimantan yang awalnya sangat menonjol dalam pengelolaan Sumber daya alam.
Lima mahasiswa Sekolah Vokasi UGM berhasil menciptakan alat pelipat baju berbasis mikrokontroler arduino atau disebut “PASEBOS”. Kelima mahasiswa tersebut diantaranya adalah Yoga Adi Candra, Mukhlisin, Farouq Rifai, Rahmatia Firda A, dan Bagus Adi Purnomo yang berasal dari program studi D3 Elektronika dan Instrumentasi (Elins).
Berkat Ide dan kreasi kelima mahasiswa SV UGM tersebut, alat pelipat baju otomatis ini berhasil masuk menjadi finalis PKM yang didanai oleh DIKTI. Alat tersebut dirancang agar dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan rumah tangga. Cara penggunaanya pun sangat mudah, hanya dengan menekan sebuah tombol dan meletakkan baju, maka alat akan bekerja dan baju akan terlipat dengan rapi.
Yoga selaku ketua kelompok PKM yang diberi judul “PASEBOS: Alat Pelipat dan Setrika Baju Otomatis berbasis Mikrokontroler Arduino, sebagai Upaya Otomatisasi Pekerjaan Melipat dan Menyetrika Baju” menyampaikan bahwa, kedepannya alat tersebut masih perlu dikembangkan, sehingga selain dapat melipat baju secara otomatis, juga dapat bertambah fungsi sbagai setrika otomatis.
Menurut Yoga, alat tersebut dibuat dengan menggunakan alat pelipat yang sudah banyak beredar dipasaran dan dimodifikasi dengan menambah beberapa motor servo sebagai penggeraknya serta dikontrol oleh mikrokontroler arduino.
“Keunggulan lain dari PASEBOS ini adalah alat ini mudah disimpan karena bisa dilipat dan terdapat LCD 16×2 sebagai interface untuk memudahkan dalam penggunaanya” imbuh Yoga.
Hubungan Masyarakat (Humas) dalam sebuah organisasi memiliki tugas diantaranya adalah mengembangkan citra dan reputasi organisasi secara aktif. Di UGM, sebagai pengelola citra institusi, humas berfungsi sebagai pendokumentasian kegiatan, publikasi kegiatan, pengelola isu, pembentuk opini hingga penanganan keluhan. Dilihat dari tujuan dan fungsinya, saat ini humas masih dihadapkan pada sebuah tantangan dimana secara struktural bagian humas masih dipandang kurang strategis, selain itu, humas juga belum dipandang sebagai asset yang harus dikelola dengan baik.
Melihat permasalahan tersebut, Vocational Development Center (VDC) yang merupakan lembaga training center dibawah Sekolah Vokasi (SV) UGM mengadakan pelatihan kehumasan yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 23-24 April 2015 di Wisma MM UGM. Peserta pelatihan tersebut merupakan staff humas yang berasal dari Pemda dan Pemprov Magelang, Kendal, Kebumen hingga NTT (Kupang).
Pelatihan yang mengusung tema “Implementasi Teknologi Informasi Bagi Kehumasan di Lingkungan Pemerintah Daerah” turut menghadirkan Wijayanti, S.I.P., M.Sc., selaku Kepala Bidang Humas UGM dan Agung B Wibowo, S.Kom.,M.T., sebagai pembicara. Materi yang disampaikan meliputi Pengenalan Kehumasan, Sistem dan Teknologi Informasi Sebagai Penunjang Kegiatan Kehumasan, Peran Laman (Situs Web) Pemda dalam penyebaran Informasi Pemerintah, Proses Perencanaan Sistem informasi untuk Penyelenggaran e-Government, Praktik Pembuatan Berita Untuk Media Laman Pemda dengan Web, dan Praktik Pengelolaan Berita Laman Pemda berbasis CMS.
“Dengan diselenggarakannya pelatihan kehumasan ini, kami berharap seluruh humas dilingkungan pemerintahan dapat berjalan sesuai tugas dan fungsinya, serta dapat menjawab tantangan atau permasalahan yang dihadapi humas saat ini” tutur Maun Budiyanto, S.T.,M.T., selaku Wadir Bidang Penelitian Pengabdian dan Kerjasam SV UGM yang ditemui saat membuka pelatihan tersebut.
Setiap tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Sedunia. Menurut Wiyono, S.Hut., M.Si, selaku Ketua Program Studi DIII Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi UGM, tujuan utama peringatan Hari Bumi ini adalah untuk melakukan refleksi tentang pentingnya kelestarian lingkungan demi keberlangsungan kehidupan di bumi.
Pada tanggal 19 April 2015 yang lalu, Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan (FORKOMADIKA) Sekolah Vokasi UGM bekerjasama dengan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) Fakultas Kehutanan UGM dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kehutanan INSTIPER telah menyelenggarakan kegiatan pendidikan lingkungan bagi siswa Sekolah Dasar se-DIY. Kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia tersebut mengangkat tema “Penanaman Karakter Cinta Lingkungan (PAKCILIK)”. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa cinta lingkungan sejak usia dini.
Kegiatan yang dilaksanakan di Hutan Pendidikan Wanagama I Gunungkidul ini diikuti oleh 176 peserta, diantaranya berasal dari SD IT Lukman Al-Hakim, SD Salman Al Farizi, SDN Karangwuni, SDN Caturtunggal 3, dan SDN Caturtunggal 7. Kemudian, para peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 10 – 12 peserta. Para peserta diajak outbond tracking dengan menyusuri kawasan hutan Wanagama sejauh kurang lebih 3 km. Rute tracking dibagi menjadi 5 pos dan pada setiap pos para peserta diajak melakukan berbagai permainan edukasi cinta lingkungan dan dikenalkan dengan beberapa jenis hewan reptile.
Harapannya, setelah mengikuti kegiatan ini para siswa SD memiliki karakter cinta lingkungan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka sehari-hari. (Wiyono).
Jumat, 17 April 2015, Departemen Teknik Elektro dan Informatika (TEDI) Sekolah Vokasi (SV) UGM menerima kunjungan dari SMK Informatika Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cirebon. Bertempat di Hall Perpustakaan SV UGM, acara yang dihadiri oleh siswa-sisiwi kelas 2 SMK Informatika Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cirebon, Bapak/Ibu Guru pendamping dan Kepala Sekolah serta Dosen di lingkungan Departemen TEDI ini diawali dengan pengenalan mengenai profil SV UGM oleh Wakil Direktur Bidang Penelitian, Pengabdian Mayarakat dan Kerjasama SV UGM, Maun Budiyanto, S.T., M.T.
Menurut Maun, Sekolah Vokasi telah berupaya untuk menciptakan ahli madya yang benar-benar siap kerja, siap menghadapi MEA, dimana mahasiswa tidak hanya pandai dalam ilmu-ilmu teori tapi juga dibekali kemampuan soft skill.
“Sekolah Vokasi menyelenggarakan 2 kali kegiatan Job Fair setiap tahunnya, hal ini diharapkan agar setelah lulus atau bahkan sebelum lulus, mahasiswa sudah di rekrut oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia” imbuh Maun.
Ir.Lukman Subekti, M.T, selaku Ketua Departemen SV UGM dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam kegiatan tersebut ada 2 hal yang akan dilakukan yaitu penandatangan MoU antara SV UGM dengan SMK Informatika Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cirebon dan dilanjutkan dengan kunjungan ke laboratorium TEDI.
“Harapannya dengan kunjungan Lab, siswa-siswi dapat memperhatikan apa saja yang dipelajari didalamnya, sehingga bisa jadi motivasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan di SV” tutur Lukman.
Sabtu, 04 April 2015, bertempat di Auditorium Fakultas Kedokteran UGM, telah dilaksanakan acara Grand Final Seleksi Mahasiswa Berprestasi UGM. Dalam acara ini, Sekolah Vokasi mengirimkan 4 orang mahasiswa berprestasi yang telah mengikuti proses seleksi internal di Sekolah Vokasi UGM. 4 orang mahasiswa tersebut adalah Syamsa Midar Laksmiasa (Akuntansi), Tiffany Carina Oriordan (Rekam Medis), Tri Cahyono (Manajemen), dan Wirdatul Aini (Bahasa Inggris).
Adapun Seleksi Mahasiswa Berprestasi UGM tahun ini terdiri atas dua tahapan yaitu Super Camp 1 untuk memilih 10 besar mahasiswa berprestasi dari perwakilan tiap fakultas, seleksi dilanjutkan dengan Super Camp 2 yang diselenggarakan untuk memilih 2 mahasiswa terbaik UGM dari program S-1 dan Diploma yang akan menjadi perwakilan UGM dalam ajang seleksi Mahasiswa Berprestasi Nasional oleh DIKTI.
Sidik Purnomo, S.IP., M.Si. selaku Kepala sub-direktorat Kelembagaan dan Kegiatan Mahasiswa UGM secara resmi membuka acara tersebut. Acara dimulai dengan tes kemampuan Bahasa Inggris, dimana peserta diuji kemampuan Bahasa Inggrisnya dengan diberikan mosi secra undian berdasarkan topik nasional dan internasional terhangat saat ini. Selanjutnya finalis lain diberikan kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada finalis yang sedang mempresentasikan kemampuan bahasa Inggrisnya. Selain untuk menguji kecakapan Bahasa Inggris, model seleksi ini juga sebagai bentuk adaptasi dan persiapan mental menghadapi seleksi mahasiswa berprestasi nasional. Setelah mengikuti seleksi Bahasa Inggris, finalis mempresentasikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang telah dibuatnya di hadapan dewan juri dan penonton. Setiap finalis diwajibkan untuk membuat karya tulis ilmiah yang berisi solusi berbagai permasalahan di Indonesia berdasarkan bidang ilmu para finalis. KTI ini juga digunakan sebagai salah satu persyaratan sekaligus unsur penilaian dalam proses seleksi mahasiswa berpresatsi di samping prestasi, kemampuan Bahasa Inggris, Indeks Prestasi Kumulatif, dan klarifikasi Curriculum Vitae.
Dari keseluruhan rangkaian acara, UGM mengumumkan 6 mahasiswa UGM sebagai mahasiswa berprestasi UGM 2015, yang terdiri dari 3 kategori yaitu mahasiswa berprestasi program S1, mahasiswa berprestasi program D3, dan mahasiswa berprestasi UGM terfavorit untuk program S1 dan D3. Mahasiswa SV UGM yang terpilih menjadi juara 1 mahasiswa berprestasi untuk program D3 adalah Tri Cahyono dari prodi Manajemen, untuk juara 2 adalah Syamsa Midar Laksmiasa dari prodi Akuntansi, serta Tiffany Carina Oriordan dari prodi Rekam Medis sebagai Mahasiswa Berprestasi UGM tervavorit untuk program Diploma.
Jumat, 27 Maret 2015, Sekolah Vokasi (SV) UGM bersama Bank Mandiri merilis program “Entrepreneurship School” atau Sekolah Kewirausahaan di Hall Perpustakaan SV UGM. Peserta dalam acara ini adalah 100 mahasiswa pilihan dari seluruh program studi yang ada di SV UGM. Rencananya, program ini akan berlangsung selama 1 tahun per angkatan, dimana 100 mahasiswa tersebut akan dilatih untuk mendirikan dan menjalankan bisnis.
Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T.,IP-Md, selaku Direktur Sekolah Vokasi UGM mengungkapkan bahwa SV UGM bertekad akan mencetak seratus pebisnis tangguh setiap tahun melalui sekolah kewirausahaan.
“Tak harus menjadi wirausahawan, tapi paling tidak, semangat kewirausahaan itu akan terus tertanam ketika para mahasiswa tersebut telah bekerja di satu perusahaan, institusi, maupun lembaga, nantinya,” ujar Hotma.
Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Dr. Suratman, juga berkesempatan hadir dalam acara tersebut. Prof. Suratman juga menyampaikan bahwa lulusan SV UGM harus kuat, tidak hanya kemampuan teori, tapi juga didukung oleh soft skill yang baik.
Menurut Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA., selaku Ketua pelaksanaan Sekolah Kewirausahaan SV UGM, program ini akan diawali dengan pelatihan untuk para dosen pada 2 April 2015 yang akan menjadi pelatih bagi 114 orang mahasiswa peserta Sekolah Kewirausahaan angkatan pertama yang merupakan wakil dari 27 prodi yang ada di Sekolah Vokasi UGM.
“Sebelumnya, masing-masing prodi melakukan seleksi bagi mahasiswa yang berminat. Akhirnya, nama-nama yang dikirim dari prodi-prodi tersebut yang kemudian dinyatakan berhak mengikuti program sekolah kewirausahaan itu,” jelas Faiz.
Selama mengikuti sekolah kewirausahaan, selama kelas teori yang akan dilaksanakan April – Juni 2015 peserta akan memperoleh materi kewirausahaan & mindset wirausaha, business idea & business plan, execution & business implementation, marketing & selling, networking & relationship building, hingga tentang effective communication. Setelah menempuh kelas teori, seluruh peserta diwajibkan melahirkan satu usaha bisnis tertentu.
Dalam rangka meningkatkan jalinan kerjasama dengan berbagai institusi khususnya perusahaan, Sekolah Vokasi (SV) UGM menugaskan dua wakil dari Vocational Development Center (VDC) yaitu Faiz Zamzami dan Indra Kholis untuk menghadiri undangan kegiatan open house dan sharing yang diselengarakan PT Nutrifood yang bertempat di Ciawi, Bogor. Kegiatan ini dihadiri wakil dari Sekolah Menengah Kejuruan, Politeknik dan Sekolah Vokasi yang memberikan kontribusi lulusannya telah bekerja di PT Nutrifood.
Dalam presentasi yang disampaikan oleh Manajer Human Resource, Manajer Quality Control, dan Manajer Production PT Nutrifood membahas mengenai carieer path bagi pegawai untuk lulusan SMK dan Diploma, quality Assurance, quality control dan juga berbagi pengalaman mengenai hasil evaluasi lulusan.
“kami sangat senang dengan lulusan Diploma SV UGM, dan berharap akan semakin banyak lagi lulusan SV UGM yang dapat bergabung dengan perusahaan kami” tutur Hujri, (HRD PT Nutrifood).
Menurutnya, kompetensi para lulusan SV UGM sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hujri juga menegaskan bahwa harapannya dengan adanya VDC dapat mempermudah dalam menjalin hubungan antara PT. Nutrifood dengan para mahasiswa/i serta lulusan SV UGM.
Dari hasil kegiatan Open House tersebut, kedepan PT Nutrifood membuka kesempatan bagi mahasiswa/i SV UGM untuk magang dan bagi lulusan untuk berkarir menjadi pegawai. Selain itu, direncakan PT Nutrifood akan memberikan kuliah umum di SV UGM. (IK)