Arsip:

Rilis Berita

Film ‘Tengkorak’ karya SV UGM Bawa Harum Nama Indonesia di Festival Film Internasional

Salah satu kebanggaan produk film karya anak negeri, Tengkorak, mendapat nominasi best film untuk kategori science fiction, fantasy and thriller dalam festival film Cinequest di Sanjose, California, Amerika Serikat. Pada 1 Maret 2018, Tengkorak mendapatkan kesempatan untuk ‘World Premiere’ di Cinequest 2018. Film karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM ini mendapat jadwal tayang selama 4 hari pada 1, 2, 3 dan 9 Maret 2018.

Dekan Sekolah Vokasi UGM, Dr. Wikan Sakarinto, sekaligus produser eksekutif dalam film tersebut mengatakan pada pemutaran sesi perdana selama 3 hari pertama mendapat sambutan positif dan hangat dari publik Amerika. “Bisa dikatakan ini pemutaran perdana film Tengkorak untuk penonton dunia,”kata Wikan dalam keterangan tertulis yang dikirim ke wartawan, Minggu (4/3).

Seusai pemutaran film, kata Wikan, dalam sesi tanya jawab berlangsung sangat dinamis. Banyak pertanyaan dari penonton dan analis film.”Dari pertanyaan-pertanyaan dan komentar rata-rata penonton sangat mengapresiasi keberanian memilih tema dan diwujudkan dalam eksekusi yang gemilang,” kata Wikan.

Yang menarik dalam diskusi tersebut, tambahnya, menyinggung soal beberapa celotehan khas Yogyakarta yang gagal ditangkap penonton dunia sehingga justru mengantarkan Tengkorak sebagai Hard SciFi. “Film ini berhasil membuat penonton berpikir dan terhibur oleh jalinan alur cerita Tengkorak yg sangat SciFi,”terangnya.

Seorang penonton bernama Roxanne, katwa Wikan, sempat berkomentar seusai menyaksikan film ini, “Excellent and wonderfully done”. Kemudian beberapa penonton yang juga ilmuwan dan seorang ‘Movie Buff’ justru menggaris bawahi keberanian sutradara untuk menampilkan tokoh perempuan sebagai karakter sentral karena dalam film ini tokoh utamanya adalah perempuan yang memerankan sebagai ilmuwan dan sebagai presiden.

Seperti diketahui, Cinequest adalah festival yang menghargai para ‘Maverick’ atau pioneer di dunia perfilman, entah dari sisi story-telling, teknologi atau perjuangan (pembuatan) film itu sendiri. Film Tengkorak dinyatakan layak karena ini adalah film independen panjang pertama sutradara dari negara yang masih jarang menghadirkan genre fiksi ilmiah atau Science Fiction/SciFi di kancah perfilman internasional.

Selain Wikan, yang hadir menghadiri World Premiere Film Tengkorak ini, yaitu Yusron Fuadi selaku Sutradara, Eka Nusa Pertiwi selaku Pemeran Utama dan Anindita Surya Laksmi selaku Produser, Animator & Special Effect. Film Tengkorak hasil karya dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia yang tampil di ajang festival film Cinequest.

Pimpinan Sekolah Vokasi UGM Kukuhkan BEM, DPM dan PCC Sekolah Vokasi UGM

Sabtu (3/03/2018), telah berlangsung kegiatan Pelantikan oleh PSV pada pukul 13.00-15.00 di gedung  SV ruang 225. Kegiatan ini diselenggarakan untuk melantik ketua BEM KM SV UGM 2018-2019 serta anggota DPM KM SV UGM 2018-2019. Selain itu, pada kesempatan baik ini juga dikukuhkan Pengurus PCC (Penalaran Center Community) periode 2018-2019.

Serangkaian kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Bapak Agus Nugroho selaku Wakil Dekan SV UGM Bidang Kemahasiswaan yang disaksikan oleh Pembina BEM, Satria Bhirawa Anoraga S.TP., M.Sc, kemudian pelantikan anggota DPM KM SV UGM oleh PSV dilanjutkan pelantikan Ketua BEM KM SV UGM 2018 oleh Ketua DPM KM SV UGM 2018 kemudian pemaparan program kerja baik dari BEM KM SV maupun DPM KM SV selama setahun kepada PSV dan diakhiri dengan penandatanganan pakta integritas.

Dengan telah dilantiknya Ketua BEM KM SV UGM 2018 dan anggota DPM KM SV UGM 2018, harapannya selama setahun kedepan mereka mampu bertanggung jawab untuk membawa KM SV UGM menjadi lebih baik.

Ditempat yang sama  PCC SV UGM secara resmi juga dikukuhklan oleh Wakil Dekan SV UGM Bidang Kemahasiswaan yang disaksikan oleh Pembina PCC, Fitri Damyanti Berutu, S.E, S.S., M.Sc.

Lebih jauh PCC akan mewadahi kegiatan prestatif di SV seperti PKM, Mapres, dan Kewirausahaan. Sehingga PCC sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin mengembangkan prestasi dan sebagai fasilitator mahasiswa bidang kemahasiswaan.

Semoga semua eleman kemahasiswaan bisa bersinergi membangun nama baik Sekolah Vokasi, almamater dan negara.

SV UGM – Ibaraki College Japan Adakan Program Pertukaran Pelajar

Jumat, 02 Maret 2018, Sekolah Vokasi UGM menggelar acara Welcoming Ceremony bagi delegasi dari Ibaraki College Japan. Diyah Sulistyaningtyas, Ph.D., selaku Dosen dari Ibaraki College Japan, mendampingi Sogo Amagai, Mahasiswa asal Ibaraki College Japan yang akan mengikuti program pertukaran pelajar selama 15 hari di Sekolah Vokasi UGM.

Rencananya, Soga Amagai akan mengikuti program perkuliahan baik teori di kelas maupun kuliah praktikum di prodi Diploma Elektronika dan Instrumentasi (Elins) SV UGM. Tak hanya itu, Soga juga akan mendapat kesempatan untuk mengunjungi industri di bidang elektronika yang ada di Yogyakarta. Didampingin beberapa mahasiswa SV UGM yang telah ditunjuk menjadi “buddy”,  Soga juga akan mendapatkan pengenalan Budaya Indonesia.

Sebelumnya, Sekolah Vokasi UGM telah menjalin kerja sama dengan Ibaraki College Japan sejak tahun 2016 terkait penyelenggaraan program International Symposium on Technology for Sustainability (ISTS) 2016.

“Program pertukaran mahasiswa ini merupakan tahun pertama dari hasil tindak lanjut kerja sama yang terjalin antara SV UGM – Ibaraki College Japan,” ungkap Andri Handayani selaku Manajer KUI SV UGM.

Andri juga mengungkapkan bahwa Sekolah Vokasi UGM juga berencana untuk mengirimkan balik mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran pelajar di Ibaraki College Japan.“Rencananya bulan Juni mendatang, namun skemanya bagaimana masih akan kami diskusikan” pungkasnya.

179 Siswa SMK/SMA Se-Indonesia Turut Berpartisipasi dalam Mechanical Fair 2018

Selasa (27/2), Departemen Teknik Mesin (DTM) Sekolah Vokasi UGM kembali menggelar kegiatan Mechanical Fair yang secara rutin diselenggarakan tiap tahunnya oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin SV UGM.

Bertemakan “Membangun Daya Saing Dibidang IPTEK di Era Global”, Mechanical Fair 2018 turut dimeriahkan oleh 179 peserta yang merupakan siswa/siswi.SMK/SMA se-Indonesia.

Rizky Pratama, Mahasiswa DTM selaku Ketua Panita mengungkapkan bahwa berbagai rangkaian dari kegiatan Mechanical Fair 2018 diantanya adalah Ajang Perlombaan bidang Mekanik, Seminar Nasional, Pelatihan serta Pameran yang akan menjadi ajang sharing antara SMA, SMK, dan dunia Industri.

Mengusung tema “Potensi Energi Bersih Indonesia dan Pengelolaannya untuk Mensukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nasional”, Seminar Nasional akan dilaksanakan pada 03 Maret 2018 di Hall Gedung Perpustakaan SV UGM.

“Seminar Nasional terbuka untuk umum, baik siswa SMA/SMK, Mahasiswa maupun dari dunia Industri,” ungkap Rizky.

Sementara itu, Dr. Ir. Suryo Darmo, M.T., selaku Ketua Departemen Teknik Mesin SV UGM menyampaikan dalam sambutannya bahwa melalui kegiatan Mechanical Fair 2018, diharapkan mampu menjembatani komunikasi antara pendidikan vocational dengan dunia Industri mengenai perkembangan teknologi terkini.

“Pengetahuan kalau hanya bisa untuk mikir teori tapi tidak bisa memproduksi, percuma” ujar Suryo Darmo.

Bertempat di Kampus Gravika Diploma Teknik Mesin SV UGM, Kegiatan Mechanical Fair dibuka secara langsung oleh Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc., Ph.d., selaku Dekan SV UGM.

Dihadapan para peserta dan pembimbing (guru), Wikan menyampaikan bahwa saat ini dunia pendidikan sedang mengalami perubahan besar. Setap elemen-elemen termasuk elemen pendidikan harus mampu merespon perubahan terserbut.

“Siswa harus dibekali dengan softskill yang kuat, agar menjadi pembelajar yang independent” tutur Wikan.

Tak lupa, Wikan juga menyampaikan pesan pada seluruh guru pembimbing yang hadir pada acara pembukaan Mechanical Fair 2018, bahwa di era serba digital, kini pola komunikasi antara Pendidik dan Siswa didik harus terus dikembangkan. Guru juga harus bisa betemu siswa baik di dunia nyata maupun di dunia maya untuk membangun komunikasi yang terarah.

“Mari kita bersama-sama membangun generasi yang memiliki semangat belajar mandiri dan cinta tanah air,” pungkasnya.

Program Studi Bahasa Inggris SV UGM Perkuat Kerjasama dengan Soka University, Jepang

Yogyakarta, kegiatan Ala Wash Project! antara Prodi Bahasa Inggris SV UGM dengan Otete Ala-M Soka University Japan resmi dimulai. Acara ini dibuka oleh Nabilla Kusuma Vardhani, M.A., dosen Prodi Bahasa Inggris DBSMB sekaligus selaku koordinator acara, dilanjutkan dengan sambutan dari Erlin Estiana Yuanti, M.A. selaku Ketua Prodi Bahasa Inggris SV UGM.

Ala Wash Project! merupakan program kampanye mencuci tangan dengan sabun yang akan dilaksanakan dalam dua tahap di 3 Sekolah Dasar di Bantul. Tahap pertama yang dilakukan selama dua minggu (21 Februari – 3 Maret 2018) difokuskan untuk merancang program dan menyusun gerak dan lagu tentang mencuci tangan untuk dipraktikkan di tahap ke-2 (Agustus 2018).

“Tujuan dari kampanye ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dimulai dari hal kecil seperti rajin mencuci tangan dengan sabun,” tutur Nabilla.

Para mahasiswa yang terlibat dalam upacara pembukaan ini yakni 6 mahasiswa Soka University dan 6 mahasiswa Prodi Bahasa Inggris yang menjadi relawan (peers) dalam pelaksanaan kegiatan Ala Wash Project!.

Dalam program ini, 6 mahasiswa Soka University dan 6 mahasiswa UGM bekerja sama dengan Karima Health Care untuk membangun kebiasaan mencuci tangan dengan benar khususnya bagi anak-anak di Bantul, Yogyakarta.

Mahasiswa prodi Bahasa Inggris yang turut menjadi relawan diharapkan bisa membangun kerjasama dan komunikasi yang baik demi terpenuhinya target proyek ini. Bukan hanya sekedar mengajarkan kebiasaan baik tapi juga mahasiswa bisa melatih dirinya untuk menghadapi situasi baru dengan rekan kerja dari lingkungan yang berbeda-beda.

Hadir dalam acara pembukaan, Eritrina Putri Ekantari, M.A. mewakili pihak Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya yang menerima kenang-kenangan dari Soka University. Pilot project ini mengawali kerja sama lebih lanjut antara Fakultas Sekolah Vokasi UGM dengan School for Excellence in Educational Development Soka University.

Mahasiwa Showa Women’s University Ikuti Internship di Program Studi Bahasa Jepang SV UGM

Yogyakarta, Dua mahasiswa Showa Women’s University tengah mengikuti program student exchange di Prodi Bahasa Jepang, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada yang berlangsung 18 Februari- 3 Maret 2018. Showa Women’s University sudah melakukan kerja sama dengan Program Studi Bahasa Jepang DBSMB Sekolah Vokasi UGM selama 3 tahun ini dalam penyelenggaran program internship.

“Kegiatannya selain mengajar, mereka menjadi partner mahasiswa tahun ke 3 untuk berlatih interpreting atau penerjemahan lisan dan memperkenalkan budaya bisnis dengan orang Jepang, serta mengajarkan sopan santun yang biasanya dilakukan di Jepang,” tutur Lufi Wahidati, M.A., Dosen Prodi Bahasa Jepang yang menjadi penanggung jawab acara.

Dua mahasiswa yang berpartisipasi dalam program ini adalah Togasaki Chika, mahasiswa angkatan tahun ke-3 jurusan Department of International Studies, Prodi bahasa Spanyol dan Kawamura Mayu mahasiswa tahun ke-4, jurusan Department of Education, Prodi Pendidikan Anak. Aktivitas mereka selama mengikuti program ini adalah memperkenalkan budaya Jepang pada mahasiswa tahun pertama, seperti cara memakai Yukata dan memperkenalkan festival tarian Bon odori.

Mahasiswa Showa tersebut melakukan kegiatan mengajar di kelas mendampingi para dosen. Selain itu, untuk kegiatan penerjemahan lisan, mereka bebas melakukan aktifitas di luar sesuai dengan tema penerjemahan bersama mahasiswa SV yang telah dibagi ke dalam berberapa kelompok.

Program internship ini bertujuan untuk memberikan pengalaman mahasiswa SV untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan orang Jepang. Selain itu, pengenalan budaya Jepang, baik itu budaya sehari-hari maupun sopan santun di dunia kerja. “Diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa yang kelak bekerja bersama orang Jepang,” tutur Lufi.

25 Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Terima Beasiswa Baitulmaal Muamalat

Sebanyak 25 mahasiswa Sekolah Vokasi (SV) UGM menerima beasiswa dari Baitulmaal Muamalat.
Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Direktur Utama Baitulmaal Muamalat, Bambang Kusnadi, kepada Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, Ph.D., Jumat (23/2) di Ruang Elisa Nugroho Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (DTHV) SV UGM.
Program beasiswa sebesar Rp260 juta ini diberikan untuk membantu pendidikan mahasiswa SV UGM sehingga nantinya dapat menjdi generasi unggul dan berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.
Bambang Kusnadi mengatakan Baitulmaal Muamalat merupakan lembaga amil zakat nasional yang menghimpun dana umat. Berbagai dana dari masyarakat tersebut dilsalurkan dalam berbagai bidang salah satunya pendidikan melalui pemberian beasiswa.
“Pemberian beasiswa ini semoga bisa memberikan inspirasi dan keberkahan sehingg proses pendidikan para mahasiswa menjadi lebih baik,” terangnya di hadapan para mahasiswa penerima beasiswa.
Bambang Kusnadi berharap para mahasiswa penerima beasiswa bisa memanfaatkan beasiswa yang telah diberikan.
“Harapannya beasiswa bisa dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh dan nantinya para mahasiswa dapat menjadi pioner penggerak bangsa mengangkat masyarakat dari keterpurukan,”paparnya.
Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan beasiswa yang diberikan. Beasiswa tersebut telah disalurkan kepada 25 mahasiswa di lingkungan SV UGM setelah melalui serangkaian seleksi.
“Terima kasih atas kepercayaan memberikan beasiswa kepada SV UGM. Dua puluh lima mahasiswa ini akan mengemban amanah untuk menggunakan dana beasiswa dengan sebaik-baiknya,”tutur Wikan.
Sebelum penyerahan beasiswa kepada mahasiswa, dilakukan peresmian Mushola Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM yang dibangun dengan bantuan dana dari Baitulmaal Muamalat. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh  Direktur Utama Baitulmaal Muamalat dan Dekan SV UGM. (Humas UGM)

Gandeng Mahasiswa, Unit Kemahasiswaan Sekolah Vokasi Menggelar Workshop Keorganisasian

Yogyakarta (19/02/2018), Bidang Kemahasiswaan yang berada dibawah Wakil Dekan bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Jaminan Mutu mengadakan workshop Organisasi Mahasiswa. Kegiatan ini sengaja dilaksanakan pada awal tahun karena mencari momentum yang tepat untuk menyamakan persepsi terkait program kerja organisasi mahasiswa yang ada di lingkungan Sekolah Vokasi, sekaligus penyampaian mekanisme pengajuan proposal dan SOP pencairan dan pertanggung jawaban dana kemahasiswaan.

Acara ini dipandu oleh Ibu Fitri Damayanti selaku manajer Kemahasiswaan dan dihadiri langsung oleh bagian keuangan Sekolah Vokasi. Antusiasme yang  sangat luar biasa ditunjukkan oleh mahasiswa terlihat dari jumlah kehadiran hampir mencapai 100 mahasiswa yang berasal dari BEM, DPM, BSO, UKM, dan KMD. Pada kesempatan kali ini, organisasi mahasiswa dituntuk untuk dapat melahirkan program kerja dan kegiatan mahasiswa yang bermanfaaat, memiliki outcome dan target yang jelas dan terukur, serta mengandung visi jangka panjang (sustainability). Selain itu, melalui proposal yang akan mereka susun mahasiswa juga diminta untuk dapat melakukan persiapan yang matang, timeline yang jelas dan pengelolaan keuangan yang baik.

Dari diselenggarakannya workshop ini, diharapkan organisasi mahasiswa di Sekolah Vokasi bisa lebih baik dalam menggagas suatu program kerja, matang dalam persiapan, efektif dalam menyajikan proposal dan penuh tanggung jawab dalam mempertanggung jawabkan kegiatan mereka.

 

SV UGM dan Bank Mandiri Sepakat Buka Program D-4 Perbankan

Sekolah Vokasi UGM dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sepakat menjalin kerja sama pendirian Program Studi Diploma IV Perbankan dan rencana Program Kriya Mandiri. Kesepakatan ditandai dengan dibubuhkannya tanda tangan kerja sama antara Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D dan Senior Executive Vice President Human Capital Bank Mandiri, Sanjay N. Bharwani.

Dekan Sekolah Vokasi, Wikan Sakarinto, mengatakan penandatanganan kerja sama menjadi kelengkapan proposal untuk pendirian Program Studi D-4 Perbankan dan Rencana Program Kriya Mandiri. Rencana pendirian program ini telah mendapat persetujuan Senat Akademik Sekolah Vokasi UGM dan kini maju untuk mendapat persetujuan Senat Akademik UGM.

“Secara khusus kita memang menghadirkan industri dalam pembelajaran karena dalam menghadapi era disruption saat ini, kampus tidak lagi bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan dunia industri,” katanya, di ruang sidang pimpinan UGM, Senin (19/2).

Menurut Wikan menghadirkan industri bukan berarti industri harus berada di dalam kampus. Kehadiran bisa dalam bentuk konsep, semangat, value profesionalitas dan kompetensinya agar lulusan yang dihasilkan sesuai dengan keinginan industri.

“Semua itu akan terwujud dalam kurikulum yang sedang kita susun bersama saat ini. Kurikulum terkait pendirian D-4 Perbankan ini sudah hampir satu tahun kita kolaborasikan dengan Bank Mandiri,” ujarnya.

Senior Executive Vice President Human Capital Bank Mandiri, Sanjay N. Bharwani, menyatakan  tenaga kriya merupakan program pemagangan lulusan SMA atau SMK belajar secara terpadu di Bank Mandiri dengan ditempatkan di berbagai unit/ kantor cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia. Kerja sama ini juga memberi kesempatan mahasiswa-mahasiswa UGM bekerja magang di Bank Mandiri untuk mendapatkan pengalaman sesuai dengan kebutuhan.

Sanjay menambahkan pembangunan Sumber Daya Manusia menjadi fokus perhatian saat ini dan dengan pendirian Sekolah Vokasi sebagai salah satu upayanya. Dengan memperkuat pendidikan vokasi dan menghadirkan industri tentu akan menghasilkan SDM yang sesuai dan diharapkan industri.

“Dengan pendirian D-4 ini nantinya diharapkan akan menghasilkan SDM unggul dan profesional di dunia perbankan saat ini,” ungkapnya.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Maulyono, M.Eng., D.Eng., menyambut baik kerja sama ini. Dengan berpegang prinsip  life long learning maka cara-cara penerimaan mahasiswa baru bisa diperluas lagi.

“Dengan begitu  karyawan yang sudah bekerja lebih dari 2  atau 3 tahun memiliki kesempatan untuk kuliah kembali mengambil program D-4 atau S1 reguler,” katanya.

Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Prof. Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A., yang turut menyaksikan penandatanganan kerja sama menuturkan Kementerian menyambut baik rencana pendirian program D-4 Perbankan dan Kriya Mandiri. Kerja sama antara universitas dan dunia industri merupakan tantangan yang tidak mudah.

“Tidak mudah memadukan kebutuhan industri dan akademis, juga tidak mudah bagi mahasiswa untuk magang. Jika Bank Mandiri menyediakan tempat untuk magang dan memiliki program khusus untuk lulusan SMA kami merasa berterima kasih karena sangat membantu kementerian,” tuturnya.

Dengan upaya Bank Mandiri, kata Ainun Na’im, tentu akan berpengaruh dan meningkatkan angka partisipasi penduduk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Di negara-negara seperti Jerman, Taiwan, Korea, New Zealand, sekolah-sekolah vokasi diajarkan tidak secara konvensional yaitu dengan pengajaran tidak berada di kelas.

“Yang namanya sekolah vokasi itu, belajarnya ya di tempat kerja bukan di kelas. Mereka setiap hari masuk di tempat kerja, kelasnya di tempat kerja itu dengan diberi instruksi dan kemudian praktik,” katanya.

Namun, karena tidak memiliki kapasitas dan sistem seperti itu, Ainun mengakui pendidikan vokasi di Indonesia dikembangkan dengan model 321. Artinya, 3 semester di kelas, 2 semester di industri dan 1 semester bisa tetap di industri atau kembali ke kelas.

“Ini yang kita cobakan di 12 politeknik-politeknik yang ada di Indonesia. Sekarang ada volunter yang dibangun oleh kedua belah pihak, ini tentu sangat bagus,” imbuhnya. (Humas UGM)

Tak Hanya Lihai di Hutan, Mahasiswa DIII Pengelolaan Hutan SV UGM Sukses Gelar Acara Kreatif dan Sosial

Forum Komunikasi Mahasiswa Diploma III Kehutanan (FORKOMMADIKA) Sekolah Vokasi UGM menggelar acara bertajuk Cassuarina Project, yang merupakan akronim dari Collaboration of Art, Solidarity, Humanity For Nature. Kegiatan yang memuat nilai- niai solidaritas, kemanusiaan, dan kesenian serta kelestarian alam terbagi dalam 3 rangkaian acara, yaitu Seminar Lingkungan Hidup, Merti Pantai, dan ditutup dengan acara Echoes of Wood.

Digelar pada 25 November 2017, Seminar Lingkungan Hidup menghadirkan dua pembicara, yaitu Taiki Miyazaki selaku founder “Gomishori Project” atau komunitas yang bergerak di bidang cinta lingkungan. Taiki Miyazaki sendiri merupakan warga Jepang yang telah lama berdomisili di Indonesia. Salah satu kegiatan komunitasnya adalah membersihkan sampah di Malioboro serta pengolahan sampah. Narasumber kedua yaitu Kusnadi Priyono (Ketua Kelompok Pengelola Sampah Plastik menjadi bahan bakar alternatif) asli Yogyakarta. Acara ini diselenggrakan untuk umum dan tidak dipungut biaya alias gratis. Antusiasme peserta yang datang relatif banyak mencapai 150 pendaftar yang berasal dari Mahasiswa UGM. UNY, UPN, dan Dosen di beberapa Universitas di Yogyakarta-Jateng.

Merti pantai adalah rangkaian acara kedua yang digelar setelah Seminar Lingkungan Hidup. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang berupa penanaman mangrove sekaligus bersih pantai  di Pantai Baros, Bantul. Seperti acara sebelumnya, Merti Pantai ini juga dibuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya sepeserpun. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 09 Desember 2017 lalu. Setidaknya lebih kurang 50 peserta ikut berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

 

Kegiatan penutup dalam rangkaian acara Cassuarina Project adalah acara donor darah serta malam puncak “Echoes of Wood”. Dilaksanakan pada Jumat, 22 Desember 2017, acara ini menekankan pada nilai kepedulian terhadap sesama (kemanusiaan) dan malam kesenian. Acara ini  berperan sebagai wadah untuk mengapresiasi anak- anak Difabel yang berasal dari Yayasan Sayap Ibu, Yogyakarta, dengan menampilkan bakatnya yang luar biasa sekaligus pemberian donasi. Donasi yang diberikan, merupakan hasil kerjasama panitia dengan pihak- pihak Sponsorship. Tak hanya itu, dalam acara ini pula juga menampilkan band- band DIII pengelolaan hutan baik angkatan 2016, 2017 maupun alumi yang dapat menambah keakraban seluruh peserta.

Al- Fatih Naufal. H, selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa meski serangkaian acara yang berturut- turut dan juga memiliki keterbatasan dana, namun semuanya dapat terlaksana sesuai harapan.

“Semoga acara ini dapat berlanjut ditahun-tahun berikutnya, dan memberi manfaat bagi banyak orang. Salam rimbawan!” pungkasnya.