Arsip:

Rilis Berita

Prodi Bahasa Korea DBSMB Selenggarakan Kegiatan Bakti Sosial Kerjasama dengan Jeonju Voluntary Center

Program Studi Bahasa Korea, Departemen Bahasa, Seni dan Manajemen Budaya (DBSMB) bekerjasama dengan Jeonju Voluntary Center (Pusat Pelayanan Sukarelawan Jeonju) pada tahun ini kembali menyelenggarakan kegiatan bakti sosial. Kegiatan ini diikuti oleh 21 mahasiswi-mahasiswa dan 3 orang pendamping berasal dari Korea dan 10 tim penerjemah dari Prodi Diploma Bahasa Korea. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 14 Januari 2019 sampai dengan 25 Januari 2019 dan bertempat dan bertemat di SD Negeri 2 Patuk.

Prodi Bahasa Inggris SV UGM menjadi Tuan Rumah Kapurel Goes to Campus

Sekolah Vokasi (25/1) — Program Studi Bahasa Inggris Sekolah Vokasi (SV) UGM menjadi tuan rumah Pertemuan Keluarga Public Relations (Kapurel) Goes to Campus. Kapurel selalu mengadakan pertemuan rutin setiap bulannya dan menghadirkan pembicara yang berbeda. Acara ini dihadiri oleh tamu undangan dari dosen Program Studi Bahasa Inggris serta PR dari berbagai organisasi bisnis atau lembaga di Jogja.

Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM Meraih Best Paper Award ASEAN Student Conference 2019

 

(23/1) Eka Hafsari, Mahasiswa D3 Manajemen SV UGM tahun 2017,  berhasil meraih Best Paper Award ASEAN Student Conference 2019 dengan judul karyanya (Forest Protection Group and Springs Preserver) As Life Supporters of Mendiro Village. Kegiatan ASEAN Student Conference (ASC) tersebut diselenggarakan di Universiti Utara Malaysia pada tanggal 20 hingga 26 januari 2019.

ASC merupakan konferensi yang telah dilaksanakan dua tahun ini, dimana mahasiswa se-ASEAN mengirimkan paper terkait lingkungan dan bagi yang lolos akan diundang untuk mengikuti konferensi tersebut. Konferensi ini juga memiliki tujuan untuk memahami latar belakang dan solusi masalah lingkungan di Indonesia regional, nasional, dan internasional.

Eka termotivasi untuk mengikuti kegiatan ini karena dia merasa dirinya memiliki keresahan dalam bidang lingkungan khususnya deforestasi dalam hutan. Kemudian dia terinspirasi bahwa dari sekian banyaknya anak muda yang tidak peduli terkait hutan, ternyata ada beberapa orang yang cukup usia untuk memperjuangkan lingkungannya. Selama di sana, Eka mengikuti beberapa rangkaian acara meliputi fonferensi, forum dan diskusi, bonding, game, dan field trip. Pesertanya pun juga beragam dari negara Indonesia, Malaysia, Vietnam, bahkan Brunei Darussalam.

“Saya senang ketika masalah yang saya angkat ternyata sama dengan yang lain dan saya dapat memberikan inovasi yang berbeda dan dapat diterapkan dengan mudah diseluruh Negara”, ungkap Eka. Dengan begitu, dia berharap agar generasi muda dapat untuk lebih memahami latar belakang masalah lingkungan di Indonesia dan dapat menemukan solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Vokasi UGM dengan Cyber Hankuk University Foreign Studies Korea Menjalin Kerja Sama

 

Yogyakarta (21/1), Dekan Sekolah Vokasi (SV) UGM, Bapak Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan President of Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Korea, Joong Ryul Kim, Ph.D. resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) antara kedua belah pihak yang bertempat di ruang SV 138. Penandatanganan tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama di bidang akademik, pengabdian, dan penelitian.

Dalam kesempatan ini, Dekan SV UGM didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kantor Urusan Internasional dan Humas & TIK, Ketua DBSMB, dan Ketua Prodi Bahasa Korea. Sebelum penandatanganan MoU dan MoA, mereka berdiskusi mengenai program kerja sama antara kedua belah pihak. MoA yang ditandatangani tersebut berisi tentang studi lanjut bagi lulusan mahasiswa prodi Bahasa Korea SV UGM untuk  ke CUFS; setidaknya selama tiga semester. Untuk MoA sendiri, berisi exchange program bagi staf dan dosen yang bertujuan untuk kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian.

CUFS merupakan universitas yang secara khusus berkonsentrasi pada penguasaan kemahiran berbahasa asing, dan yang istimewanya, sistem perkuliahan di CUFS dilakukan secara online dan kapan saja, di mana saja. Program ini tidak hanya terkhusus untuk mahasiswa lulusan Program Studi Bahasa Korea, namun juga tersedia bagi karyawan Sekolah Vokasi UGM atau perusahaan lain.

Dekan SV UGM menyambut baik kehadiran tamu dari CUFS dan berharap agar kerjasama yang dijalin antara Sekolah Vokasi dan Cyber Hankuk University of Foreign Studies (CUFS), Korea bisa memberikan manfaat khususnya bagi lulusan dari Prodi Bahasa Korea.

President of Cyber Hankuk University of Foreign Studies dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya karena dapat bekerja sama dengan Sekolah Vokasi UGM. “Saya Harap MoU dan MoA tidak berhenti sampai disini, saya harap bisa membawa dampak positif bagi kita semua,” ucap beliau saat memberi sambutan.

Setelah ditandatanganinya MoU dan MoA terkait program kerjasama tersebut, pihak CUFS langsung memberikan sosialisasi kepada mahasiswa SV UGM Prodi Bahasa Korea terkait program-program yang harapannya bisa dimanfaatkan untuk menambah pengalaman internasional bagi mahasiswa.

MoA antara Sekolah Vokasi UGM dan Asia University, Taiwan Resmi Ditandatangani

Setelah menunggu proses perpanjangan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Gadjah Mada dan Asia University Taiwan, sebagai tindak lanjut dari kunjungan delegasi Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB) ke Asia Unviersity pada bulan Oktober tahun lalu, pada Selasa (8/1) kemarin bertempat di Ruang Sidang SV 138 ditandatangani Memorandum of Agreement antara Sekolah Vokasi UGM dengan International College, Asia Univeristy Taiwan. Penandatanganan dilakukan oleh Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Prof. Yinghuei Chen, Ph.D. selaku Dekan International College Asia University Taiwan.

Dalam kesempatan tersebut Dekan didampingi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, Humas dan Urusan Internasional,  Manajer Humas Sekolah Vokasi, Ketua DBSMB, dan Manajer Unit Kerjasama, Alumni dan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat DBSMB menandatangani tiga MoA sekaligus. Ketiga MoA yang ditandatangani tersebut terkait kerjasama Summer Course dan Top Up Degree 3+1/3+1+1 untuk mahasiswa, serta bridging program untuk persiapan Ph.D bagi dosen Sekolah Vokasi.

“Kami tidak ingin MoA ini hanya menjadi sleeping MoA,” tutur Dekan Sekolah Vokasi dalam sambutannya. “Kami dalam waktu dekat akan berkunjung ke beberapa kampus di Taiwan dan Asia Unviersity tentu akan menjadi top list kunjungan kita. Kita akan berkunjung balik, tambah Dekan.

Prof. Yinghuei Chen, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan bahwa akhirnya setelah menunggu lama perpanjangan MoU dengan UGM yang dibuat sejak 2004, akhirnya bisa diperpanjang dan bisa menjalin kerjasama dengan UGM dalam program yang lebih kongkrit. “Kami memiliki banyak program yang bisa dimanfaatkan oleh Sekolah Vokasi, UGM. Kami berharap Sekolah Vokasi UGM bisa memanfaatkannya. Saya yakin MoA ini tidak menjadi sleeping MoA,” lanjutnya.

Setelah ditandatanganinya MoA untuk tiga program kerjasama tersebut, dalam waktu dekat DBSMB akan memberikan sosialisasi kepada mahasiswa dan dosen terkait program-program yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pengalaman internasional mahasiswa maupun dosen di lingkungan DBSMB secara khusus dan Sekolah Vokasi secara umum.

Text: Humas DBSMB

Foto: Humas SV

Fatmawati Djafri, Dosen DBSMB, Raih Gelar Doktor di Waseda University, Jepang

Fatmawati Djafri, Dosen Program Studi Bahasa Jepang, Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB), Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada berhasil meraih gelar doktor dengan mempertahankan desertasi berjudul “Study in Japan and Investment in Japanese Language Learning: Narratives of Indonesian Learners of Japanese” di Graduate School of International Culture and Communication Studies (GSICCS), Waseda University Jepang, Jumat (11/1) kemarin.

“Disertasi ini merupakan penelitian multidisipliner yang menggabungkan antara bidang ilmu terapan pendidikan bahasa Jepang, sosiolinguistik, dan pendidikan internasional. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena meningkatnya minat pembelajar bahasa Jepang di Indonesia untuk melanjutkan studi ke Jepang sambil bekerja paruh waktu di sana,” tutur wanita kelahiran Ujung Pandang, 6 November 1980 ini.

Peningkatan ini, lanjutnya, terlihat signifikan setelah tahun 2012 dengan menjamurnya program-program studi ke Jepang yang ditawarkan oleh sekolah-sekolah bahasa Jepang, yang didukung pula oleh perubahan kebijakan imigrasi pemerintah Jepang.

Fatmawati melanjutkan, tujuan desertasinya ditulis untuk dua hal: (1) mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap investasi yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Jepang tersebut, dan (2) memahami bagaimana implementasi kebijakan pendidikan bahasa Jepang dan pendidikan internasional yang diterapkan di Jepang dan Indonesia mempengaruhi investasi pembelajar bahasa Jepang.

Analisis yang dipakai dalam desertasi Fatmawati menggunakan kerangka teoretis Model of Investment in Language Learning dari Ron Darvin dan Bonny Norton, yang dikombinasikan dengan Push-Pull Factors yang merupakan salah satu teori sosiologi di bidang migrasi internasional. Sedagkan metodologi yang digunakan bersifat mixed methods, yang menggabungkan antara metode penelitian kualitatif melalui narrative inquiry dan metode penelitian kuantitatif melalui cross-sectional survey. Pengumpulan data dilakukan sejak awal 2015 hingga akhir 2017 di Jepang dan di beberapa Jurusan dan Program Studi Bahasa Jepang di empat universitas besar di Indonesia, termasuk Program Studi Bahasa Jepang Sekolah Vokasi UGM.

Fatmawati Djafri menyelesaikan desertasi ini didampingi oleh pembimbing utama, Prof. Masakazu Iino dari Graduate School of International Culture and Communication Studies, Waseda University) dan dua deputi supervisor Prof. Satoshi Miyazaki dari Graduate School of Japanese Applied Linguistic, Waseda University dan Prof. Kazuo Kuroda dari Graduate School of Asia Pacific Studies, Waseda University.

“Karena periode beasiswa yang saya peroleh dari Pemerintah Jepang (MEXT Scholarship) hanya 3 tahun, maka sedari awal saya sudah membuat rencana studi yang menjadi target yang harus saya lakukan untuk tiap semester. Saya juga mendiskusikan rencana ini secara terbuka dengan Profesor pembimbing saya dan meminta kesediaan beliau untuk mendukung saya mencapai target-target tersebut. Setiap akhir semester, saya juga melaporkan sejauh mana pencapaian target tersebut kepada Profesor pembimbing saya. Selain itu, saya berusaha memanfaatkan kesempatan untuk presentasi di konferensi-konferensi internasional sebagai sarana berdiskusi dengan para peneliti dari berbagai dunia dan mendapatkan masukan-masukan berharga untuk perbaikan disertasi saya,” tuturnya menyampaikan suka dukanya menyelesaikan desertasi ini.

Menurut saya, salah satu kunci untuk menempuh dan menyelesaikan studi S3 adalah dengan menyusun perencanaan matang sebelum memulai studi dan disiplin untuk melaksanakan rencana-rencana yang sudah disusun tersebut. “Studi di luar negeri dan jauh dari keluarga bukanlah hal yang mudah. Banyak hal-hal yang tidak terduga terjadi,” tuturnya.

Fatma mencontohkan, “Seperti ketika saya tiba-tiba mendapatkan berita duka bahwa Bapak saya sedang kritis di rumah sakit dan saya hanya memiliki kesempatan selama beberapa jam bersama beliau, setelah menempuh perjalanan berjam-jam dari Jepang, sebelum akhirnya beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Hal ini menjadi pukulan terberat saya dalam menempuh studi S3 karena beliau adalah motivator terbesar saya dalam melanjutkan studi. Namun hal ini pula yang menjadi dorongan terbesar saya untuk menyelesaikan studi S3”.

Dalam laporan tertulisnya kepada Humas DBSMB, Fatmawati juga memberikan pesan kepada kolega di DBSMB yang akan ataupun sedang memulai studi doktoral, “Menempuh studi S3 adalah sebuah jalan sepi, di mana kita harus merencanakan dan melakukan banyak hal secara mandiri. Karena itu, dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman di sekitar kita sangat membantu. Bersosialisasi dan tetap menjaga hubungan baik dengan mereka sangat membantu kita untuk menghadapi masa-masa sulit penyelesaian studi S3.”

Ditanya bagaimana perasaannya ketika dinyatakan lulus tanpa revisi, ia menyampaikan, “Rasanya lega dan bebas karena masa pengumpulan versi final disertasi saya hanya seminggu dari jadwal ujian akhir saya. Saya sangat bersyukur karena Tuhan sangat memudahkan semua prosesnya, termasuk juga ketika menempuh ujian akhir tersebut. Saya juga sangat berterima kasih untuk semua dukungan dan doa dari keluarga, rekan-rekan kerja, teman-teman dan sahabat-sahabat saya.”

Omedetō, Fatma-sensei!

Text: Humas DBSMB

Foto: Fatmawati Djafri

Winter Course 2019: Women’s Health and Wellness Kerjasama Prodi Kebidanan SV UGM dengan FKKMK

Prodi D-IV Kebidanan Sekolah Vokasi bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM melaksanakan kegiatan Winter Course selama 2 minggu, sejak tanggal 7-18 Januari 2019. Winter Course pada tahun ini bertema Women’s Health and Wellness.  Topik ini diangkat mengingat kesehatan perempuan masih merupakan salah satu prioritas kesehatan di tingkat global dan nasional. Terlebih lagi, Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia masih terbilang cukup tinggi meskipun terdapat penurunan dalam kurun waktu 2015-2017. Selain itu, masalah-masalah lainnya juga masih banyak dialami oleh perempuan seperti kekerasan, pernikahan dini remaja, masalah anemia, dsb.

Hal tersebut membutuhkan upaya bersama dari seluruh pihak terutama tenaga kesehatan. Untuk itu, winter course yang dilaksanakan berbasis Interprofessional Health Care yang melibatkan beberapa program studi terkait baik dari SV UGM seperti prodi bidan maupun dari FKKMK seperti kedokteran, keperawatan, dan gizi kesehatan. Harapannya, mahasiswa dapat mempunyai pemahaman yang komprehensif mengenai isu-isu kesehatan perempuan hingga mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan bersama untuk menganggulangi permasalahan tersebut.

Hal ini dilakukan karena pada dasarnya permasalahan kesehatan perempuan merupakan permasalahan yang saling terkait pada siklus kehidupannya (life cycle) dimana setiap tahapan kehidupan perempuan akan mempengaruhi tahapan kehidupan selanjutnya dan juga generasi berikutnya. Sebagai contoh, women reproductive health atau siklus kesehatan reproduksi perempuan pada saat remaja akan sangat mempengaruhi bagaimana perempuan tersebut ketika hamil dan melahirkan hingga masa menopause (tua) dan tentunya juga mempengaruhi kehidupan anak yang dilahirkannya.

Dengan demikian, pembahasan kesehatan perempuan pada winter course ini menggunakan pendekatan women life cycle mulai masa anak-anak, remaja, masa reproduksi, hingga usia tua. Materi disampaikan oleh pakar di bidangnya baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Terdapat 7 pemateri non UGM dengan 4 diantaranya berasal dari dari luar negeri dan 23 pembicara dari UGM.

Pendekatan lain yang dilakukan dalam kegiatan Winter Course ini adalah menggabungkan antara teori dan praktik baik dalam bentuk praktikum maupun fieldtrip di beberapa layanan kesehatan mulai tingkat primer, sekunder dan tersier serta layanan peduli perempuan lainnya. Dengan harapan, mahasiswa dapat mengetahui upaya kesehatan di berbagai sektor.

Untuk peserta, kegiatan winter course ini diikuti oleh 60 peserta baik dalam dan luar negeri. Terdapat 41 mahasiswa UGM, 3 mahasiswa non-UGM, serta 16 mahasiswa dari mitra luar negeri seperti Swedia, Malaysia, Taiwan, Thailand, dan Timur Leste.

Kerjasama dengan Balai Budaya Minomartani dan Sanggar Seni Kinanti Sekar, Kembangkan Potensi Seni-Budaya Mahasiswa

Dalam rangka meningkatkan potensi seni dan budaya mahasiswa, Sekolah Vokasi melalui Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya (DBSMB) dalam hal ini Program Studi Bahasa Inggris melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Perkumpulan Balai Budaya Minomartani dan Sanggar Seni Kinanti Sekar, Senin (7/1). Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan di Ruang Sidang SV 138 dan dilaksanakan langsung oleh Dekan Sekolah Vokasi, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dan Ketua Pengurus Perkumpulan Balai Budaya Minomartani, Sri Kuncoro serta Ketua Sanggar Seni Kinanti Sekar, Bagas Arga Santosa, S.Sn.

“Jika kita menyadari, berkembangnya K-Pop itu adalah wujud kesuksesan masyarakat Korea mengelola dan nguri-uri budaya mereka sedemikian rupa sehingga bisa dijual dan laku dibeli oleh bangsa lain,” tutur Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya.

“Ke depan, kita perlu mengemas seni-budaya kita dengan perpaduan teknologi. Ini yang menjadi salah satu konsern Sekolah Vokasi UGM. Kaitannya dengan itu, setelah merilis Film Tengkorak dengan penonton 40 ribu se-Indonesia, dalam waktu dekat kita akan merilis film kedua kita yang berjudul Gadjah Mada,” lanjut Dekan dalam sambutannya. Dekan juga menyampaikan menyambut baik kerjasama ini terlebih sebelumnya sudah dilakukan kegiatan-kegiatan akademik dalam rangka memfasilitasi belajar mahasiswa Sekolah Vokasi.

Sri Kuncoro, Ketua Pengurus Perkumpulan Balai Budaya Minomartani, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekolah Vokasi yang telah menyambut rombongan yang terdiri dari Penasehat, Bendahara, Bagian Program dan Bagian Humas-Sosial Media dengan baik. “Sejauh ini kami telah banyak dibantu oleh Mahasiswa dan Dosen Bahasa Inggris tertutama untuk program spontaneous translation saat pertunjukan wayang di Balai Budaya Minomartani. Semoga program lain bisa dikerjasamakan bersama,” tuturnya.

Bagas Arga Santosa, Ketua Sanggar Seni Kinanti Sekar menyampaikan rasa bahagianya bisa bekerjasama dengan Program Studi Bahasa Inggris. Ia mengatakan bahwa jalinan kerjasama dengan sanggar yang diketuainya sudah dimulai sejak 2014. Beberapa program yang pernah dikerjasamakan adalah mentoring kepada mahasiswa untuk terjun langsung ke lapangan dalam mengelola sebuah acara (event management). “Salah satu acara yang pernah diikuti oleh mahasiswa Bahasa Inggris sebagai panitia adalah lomba lukis sister city DIY-Kyoto,” tutur Bagas.

Selain Dekan, Ketua dan Anggota Perkumpulan Balai Budaya Minomartani dan Sanggar Seni Kinanti Sekar, penandatanganan kerjasama ini dihadiri pula oleh Wakil Dekan Bidang Kerjasama, Manajer Unit Kerjasama DBSMB, Ketua Program Studi Bahasa Inggris, dan segenap dosen program studi Bahasa Inggris.

Foto: Humas SV

Text: Humas DBSMB

Sumber : http://dbsmb.sv.ugm.ac.id

Pelepasan Mahasiswa Pertukaran Pelajar dari Jepang

(27/12) Departemen Bahasa, Seni, dan Manajemen Budaya Sekolah Vokasi UGM melepas mahasiswi dari Soka University Japan, Arisa Yamaguchi, untuk kembali ke negaranya setelah menyelesaikan satu semester belajar di Program Studi Bahasa Inggris dan mengajar di Program Studi Bahasa Jepang. Pelepasan tersebut dilaksanakan di SV203, mengundang Ketua DBSMB, dosen Prodi Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, serta perwakilan mahasiswa dari Prodi Jepang.

Dr. Endang Soelistiyowati selaku Ketua DBSMB menyampaikan rasa bahagia untuk mengenal Arisa dan melihat mahasiswi tersebut mampu bergaul dengan orang-orang sekitar.
“We are so happy to get to know you and see you get along with people here.”

Selanjutnya, masing-masing dosen memberikan kesan dan pesan terhadap Arisa selama programnya di Sekolah Vokasi UGM. (Merry Kharismawati, M.A.) selaku supervisor dari Prodi Bahasa Jepang mengucapkan terima kasih karena Arisa telah banyak membantu mendampingi para dosen saat mengajar, terutama di kelas Berbicara. Hal tersebut membuat para mahasiswa semakin percaya diri karena telah mengalami komunikasi langsung dengan native.

Arisa tergabung dalam International Short Course Program. Program ini berlangsung selama satu semester di mana mahasiswa mengambil beberapa mata kuliah di Prodi Bahasa Inggris sekaligus mendampingi dosen dalam mengajar beberapa mata kuliah di Prodi Bahasa Jepang. Tujuan dari program ini selain untuk meningkatkan leadership pesertanya, juga untuk meningkatkan wawasan global bagi mahasiswa Sekolah Vokasi UGM. Sebelum mengikuti program ini, Arisa dan lima mahasiswa dari Soka University telah terlebih dahulu melakukan program ALA WASH! dengan enam mahasiswa Prodi Bahasa Inggris yakni Nidaa Irbah SR, Salwa Shabria W, Zahra Attaya F, Siti Aqidatul Izza, Ika Septiani, dan Erditya Singgih. Program tersebut berjalan dua term yakni pada bulan Februari dan September 2018.

Kunjungan Delegasi dari Akashi College Jepang ke Sekolah Vokasi UGM

Sekolah Vokasi (21/12) – Kantor Urusan Internasional (KUI) Sekolah Vokasi (SV) UGM menerima kunjungan delegasi dari National Institute of Technology, Akashi College Jepang yaitu Mr. Nobuhiro Ochi selaku Senior Administrator for Financial Departemen di Ruang 138 SV UGM. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Dr. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Hubungan Internasional, serta beberapa manajer dan staf dari unit kerja yang ada di Sekolah Vokasi.

Pertemuan ini membahas termasuk rencana pelaksanaan studi banding terkait “Financial Management” dari Akashi College dengan SV UGM. Ibu Dr. Silvi Nur Oktalina, S.Hut., M.Si., menyambut baik kehadiran delegasi dari Jepang dan mengucapkan selamat datang di Yogyakarta, Indonesia. Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari beberapa unit kerja.

Penyampaian yang pertama yakni dari Manajer Hubungan Masyarakat dan TIK, Ibu Nabilla Kusuma Vardhani, S.I.P., M.A yang memberikan penjelasan mengenai SV UGM secara umum baik dari akademik, kemahasiswaan serta fasilitas yang ada di SV UGM. Kemudian, Manajer Kantor Urusan Internasional (KUI) Ibu Andri Handayani, S.S., M.A. melanjutkan dengan materi terkait kegiatan internasional baik dari dosen ataupun mahasiswa, termasuk kegiatan student exchange dari Akashi College yang telah berlangsung lama.

Selanjutnya, Manajer Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM), Ibu Nabella Duta Nusa, memberikan informasi mengenai keuangan di lingkungan SV UGM serta distribusi keuangan masuk dan keluar baik yang berasal dari perusahaan ataupun mahasiswa. Pemaparan yang terakhir disampaikan oleh Ibu Dr. Nurulia Hidayah, S.Pt., M.P., selaku Manajer Bidang Kerjasama. Beliau menyampaikan tentang kegiatan kerjasama yang telah terlaksana di SV UGM.

Kegiatan kunjungan selain membahas mengenai sistem keuangan antara kedua belah pihak juga saling berdiskusi khususnya tentang manajemen keuangan seperti apa yang terlaksana di Akashi College, sehingga mampu meningkatkan kerja sama yang lebih baik untuk Sekolah Vokasi dengan Akashi College ke depannya.