Rilis Berita
“Tak akan ada pencapaian tanpa adanya sebuah tujuan, dan tak akan ada sebuah kemenangan tanpa adanya perjuangan”
Kalimat di atas adalah ungkapan yang paling tepat untuk merangkum kisah perjalanan Mahasiswa Vokasi UGM saat berlaga dalam ajang kompetisi tingkat Universitas bertajuk Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (PORSENIGAMA).
Berlangsung selama 35 hari yaitu mulai tanggal 22 Oktober sampai dengan 28 November 2016, PORSENIGAMA mempertemukan mahasiswa antar fakultas untuk berkompetisi dengan tujuan untuk menumbuhkan karakter kreativitas dan sportivitas dalam perlombaan yang adil.
Kegiatan yang secara rutin digelar setiap tahunnya, membuat SV semakin gencar meningkatkan kualitas dan seleksi para atlet yang akan berkompetisi mewakili SV di PORSENIGAMA 2016, terbukti SV UGM berhasil mempertahankan gelar Juara Umum yang sudah disanding selama 4 tahun beruntun (2013-2016).
“Tetap semangat dan sportif, tetap jadi nomor satu,” tutur Wikan Sakarinto selaku Dekan SV UGM saat memberikan sambutan dalam acara Penutupan dan Malam Penghargaan PORSENIGAMA 2016.
Selama 1 bulan lebih tersebut, SV sudah berhasil menunjukan perjuangannya, 29 emas, 30 perak, dan 31 perunggu telah membawa Sekolah Vokasi menjadi juara umum PORSENIGAMA keempat kalinya.
“Tahun ini tahun ke 4 Sekolah Vokasi mengikuti Porsenigama, dan Tahun ini Sekolah Vokasi meraih Juara Umum yg keempat kalinya,” ungkap salah satu mahasiswa yang tergabung dalam anggota Garis Keras Suporter Vokasi (GARASI).
Teriakkan GARASI adalah semangat untuk para atlet. Trophy kemenangan ini, adalah wujud dari kekompakan Sekolah Vokasi.
Sekolah Vokasi UGM bekerja sama dengan Direktorat Penelitian UGM menggelar kegiatan Sosialisasi Kekayaan Intelektual Bagi Dosen dan Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM. Acara yang berlangsung pada tanggal 24 November 2016 ini turut menghadirkan 3 pembicara yaitu Ir. Sussilo Wardoyo selaku pemeriksa Paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Teuku Faisal Fathani dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM yang telah mendapatkan 5 buah paten tentang sensor pemantau dan sistem peringatan longsor pada tahun 2015 lalu, serta Dr. Drs. Mercy marvel, SH., M.Si selaku Kasubdit pemeriksaan paten Kementerian Hukum dan HAM.
Ir. Sussilo Wardoyo mengawali diskusi dengan memaparkan materi tentang konsep dasar kekayaan intelektual. Kekayaan intelektual merupakan hak yang timbul dari hasil olah pikir, karsa, rasa, manusia yang menghasilkan suatu proses atau produk barang dan atau jasa yang berguna bagi manusia itu sendiri.
Menurut Sussilo, Kekayaan intelektual di perguruan tinggi dapat memberikan nilai ekonomis baik bagi dosen maupun bagi institusi.
Bidang kekayaan intelektual dibedakan menjadi hak cipta, paten, desain industry dan merek. Subyek hak cipta adalah pencipta, paten adalah inventor, desain industry adalah pendesain dan merek subyeknya adalah pedagang/pengusaha/pemilik merek. Sementara obyek untuk hak cipta adalah seni, sastra dan ilmu pengetahuan, paten adalah invensi teknologi yang berupa proses dan alat, sedangkan desain industry adalah desain penampilan produk dan merek adalah symbol barang perdagangan dan jasa.
Dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM yang menjadi peserta sosialisasi tersebut sangat antusias mendengarkan pemaparan dari para narasumber. Dosen dan Mahasiswa dianggap sangat potensial untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual. Hal tersebut berdasarkan pada banyaknya temuan-temuan hasil penelitian yang telah diseminarkan oleh para dosen Sekolah Vokasi di Seminar Nasional Teknologi Terapan 2016 yang diselenggrakan SV UGM.
Sebagai langkah Pengamanan Infrastruktur Jaringan dan Server yang saat ini marak rawan terkena ulah Hacker, terutama pada laman website Pemerintahan maupun Perguruan Tinggi maka pada Hari Selasa – Kamis, Tanggal 22 – 24 November 2016 Bertempat di De Laxston Yogyakarta, Vocational Development Center (VDC) Sekolah Vokasi Menyelenggarakan Pelatihan Keamanan Server dan Jaringan. Diikuti Oleh 16 Peserta dari Universitas Samudra Aceh, Universitas Cendrawasih Papua, Unisula, STIE YKPN, Universitas Al Azhar, Universitas Advent Indonesia, Unesa, Pemda Jepara, Disdukcapil Sleman, Universitas Surabaya, Universitas pancasila, pelatihan ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan SDM SV UGM, Ir. Heru Budi Utomo, M.T,.
Sebagai Pemateri Menghadirkan Bapak Ma’un Budiyanto, S.T., M.T., selaku Dosen Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM bersama dengan Bapak Josua Marojan Sinambela selaku pakar dari RootBarain IT Security Training Cunsulting.
Pelatihan berjalan lancar dan seluruh peserta sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan.
UGM menjadi Tuan Rumah Global Regional Center of Expeertise (RCE) Conference ke-10 yang diadakan pada tanggal 22-25 November di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari rangkaian Dies Natalis UGM ke-67. RCE Conference merupakan kegiatan yang diadakan sejak tahun 2006 dan menjadi sarana untuk mempertemukan beragam stakeholder di bidang pembangunan berkelajutan mulai dari pemerintah, komunitas, industri, LSM, organisasi internasional, serta akademisi, untuk mendiskusikan strategi dalam mencapai masa depan yang berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi ajang open campus bagi fakultas dan unit yang ada di daerah Yogyakarta untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas, lembaga pemerintahan, maupun swasta. Kegiatan tersebut diresmikan oleh Rektor UGM.
Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner (THV) Sekolah Vokasi UGM yang diketuai oleh Prof. Dr. drh. Ida Tjahjati, MP sebagai salah satu departemen unggulan di Sekolah Vokasi UGM turut berpartisipasi dalam RCE exhibition. Stand Departemen THV “Bioresources Technology and Veterinary, Vocational College, UGM” melakukan proses knowledge sharing kepada masyarakat luas yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner terutama 3 program studi yaitu Pengelolaan Hutan, Agroindustri dan Kesehatan Hewan. Masyarakat dapat berinteraktif secara langsung mengenai informasi terkini program studi di Departemen THV.
Stand Bioresoures Technology and Veterinary menampilkan berbagai poster penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan oleh para dosen maupun mahasiswa departemen Teknologi Hayati dan Veteriner. Koordinator stand Bioresoures Technology and Veterinary, Dr. Nurulia Hidayah, S.Pt., MP mengatakan bahwa stand ini dirancang untuk menampilkan produk hasil dari pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen dan mahasiswa Sekolah Vokasi Departemen THV UGM sebagai hasil karya di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sehingga dapat diperkenalkan baik di kalangan akademik maupun masyarakat umum baik dalam negeri maupun mancanegara. Produk hasil dari pegabdian masyarakat seperti coklat, mentega dari buah kakao, yoghurt dengan varian rasa salak, jambu dan nangka, serta pupuk Organik dengan jamur Tricoderma sp turut serta ditampilkan dalam exhibition. Pengunjung yang datang dapat mencoba coklat hasil pengolahan dari buah kakao dan juga berkesempatan untuk mendapatkan doorprize berupa bibit pohon jati unggul pertanian, pupuk organik dengan jamur Tricoderma sp dan Yoghurt.
Pengunjung yang turut serta memeriahkan stand Bioresoures Technology and Veterinary berjumlah 269 orang mulai dari kalangan siswa Sekolah Dasar, SMA, akademisi, LSM, pemerintah baik tingkat kabupaten, propinsi maupun pusat, bahkan dari perwakilan anggota RCE di seluruh dunia baik dari Malaysia, Afrika, Spanyol, Finlandia, Jepang bahkan Rusia. Salah satu pengunjung dari RCE Belarus “Irina Semko” menyampaikan ketertarikannya mengenai kakao dan proses pembuatan produk coklat serta yoghurt. Suharto dari Balai Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul berharap ke depannya dapat bersinergi dengan Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner. Harapan Departemen Teknologi Hayati semoga dengan memeriahkan RCE Exhibition ini dapat menjalin Network dan dapat bersinergi mulai dari akademisi, pemerintah, komunitas, industri, LSM, maupun organisasi internasional dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Mahasiswa UGM terus berlomba-lomba mengukir prestasi. Kali ini giliran tiga mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, yaitu Muhammad Noor Zuhdi I. (D4 TPPIS 2015), Elsanyn Dhecma D. C. F. (D4 Teknologi Jaringan 2015), dan Triana April Liani (D3 Bahasa Inggris 2015) membawa nama baik SV-UGM dikancah nasional. Ketiganya berhasil menjadi juara dalam English Debate Competition yang merupakan salah satu cabang lomba dalam Olimpiade Ilmiah Vokasi Nasional (OIVN) 2016. OIVN merupakan suatu kompetisi ilmiah yang ditujukan untuk mewadahi serta mengembangkan potensi ide, pemikiran kritis, kreatif, dan solutif mahasiswa/mahasiswi aktif jenjang Diploma III dan Diploma IV di Indonesia. OIVN 2016 diselenggarakan di gedung Program Vokasi Universitas Indonesia pada 5-9 November 2016 yang lalu.
Sebelum diundang untuk mengikuti babak final, ketiganya diminta untuk mengirim essay dengan tema Early Marriage. Dari essay tersebut, dipilih 8 tim terbaik untuk bertanding di Universitas Indonesia. Setelah berjibaku lewat kompetisi yang ketat sebanyak 3 kali pada preliminary round tanggal 6 November 2016, tim UGM berhasil lolos ke babak semifinal yang diadakan pada 8 November 2016. Pada hari yang sama tim UGM berhasil menaklukan mosi THW castrate sex offenders untuk memperebutkan juara 1. Pengumuman pemenang lomba digelar bersamaan dengan penutupan acara yaitu pada 9 November 2016 bertempat di Auditorium Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia.