Arsip:

Rilis Berita

Dies ke-21 Diploma Pengelolaan Hutan Siapkan Rimbawan Untuk Menghadapi MEA

Memperingati Dies Natalis ke-21, Program Studi (Prodi) Diploma Pengelolaan Hutan Sekolah Vokasi (SV) UGM bekerja sama dengan Keluarga Alumni Gadjah Mada Kehutanan (KAGAMAHUT) menyelenggarakan beragam kegiatan, antara lain Seminar Nasional, diskusi santai dan jalan sehat.

Dalam Dies kali ini,  Prodi  Pengelolaan Hutan menyuarakan revitalisasi peran alumni untuk untuk dunia kerja, sesuai dengan semangat para pendirinya.

Bertajuk tantangan dan peluang rimbawan dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN), Seminar Nasional yang diselenggarakan di Hall Gedung Perpustakaan SV UGM (5/07/17) menghadirkan tiga pembicara hebat yakni Dr. Ir. Untung Iskandar, M. Sc., Purwadi Soeprihanto, S. Hut., M.E., Ir. Hartono, M. Sc.

Dirut Utama PT. Belayan River Timber (BRT) Untung dalam diskusinya menyampaikan bahwa peluang kerja untuk rimbawan di ASEAN sangat terbuka seperti di bidang Legalitas Kayu, SFM, Timber estate, Reforestation dan masih banyak lagi.

“Syaratnya adalah lulusan harus memiliki standart kompetensi kerja nasional, bahasa Inggris, general forestry skill, komunikasi yang baik dan kompetensi-kompetensi lain yang menunjang pekerjaan,” jelasnya.

Senada dengan Untung, Purwadi memaparkan bahwa kunci kesuksesan rimbawan ada di ekonomi kreatifnya yaitu pada SDM Inovatif yang menjadi andalan untuk dunia kehutanan di masa depan. Lebih lanjut Ia memaparkan bahwa peluang sektor hulu kehutanan yang berbasis lahan potensial untuk mendukung masa depan Industri Agro khususnya untuk produksi komoditas pangan.

Hartono selaku ketua KAGAMAHUT lebih detail menyampaikan materi dari sudut pandang kepemerintahan. Peran KAGAMAHUT harus sejalan dengan pemerintah Indonesia dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengambil peluang dan mengatasi tantangan MEA.

“Hal konkrit yang bisa kita lakukan adalah mendorong anggota untuk berkiprah di level regional, mendorong anggota yang bekerja di sektor pemerintahan untuk membuat regulasi yang mudah dan ramah, mendorong anggota untuk terus melakukan inovasi, mendorong pemerintah untuk membuat regulasi yang partisipatif, dan kredible”, tuturnya.

Dalam kesempatan baik ini Sekolah Vokasi UGM melakukan penandatanganan MoU dengan PT. Transtra Permada, Yayasan Javlec Indonesia dan PT Trifos International terkait kerjasama yang akan terjalin dimasa yang akan datang.

Diskusi santai yang digagas oleh panitia dilaksanakan sore hari, berbagai hiburan dihadirkan untuk memeriahkan acara lengkap dengan 21 kopi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dihadiri ratusan alumni KAGAMAHUT acara berlangsung meriah. Isu revitalisasi peran alumni menjadi topik utama acara ini.

Acara terus berlanjut pagi harinya dengan agenda jalan sehat yang dimulai dari halaman kampus Diploma Pengelolaan Hutan berjalan menuju gedung pusat dan kembali lagi ketempat semula.  Berbagai acara pendukung seperti hiburan dan doorprize disiapkan untuk menambah keceriaan acara.

Dalam sambutannya ketua Prodi Pengelolaan Hutan Wiyono, S.Hut., M.Si. menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Dies Natalis ini diharapkan dapat menjadi satu momen untuk menggaungkan kembali semangat pembangunan nasional dan mampu mengahadapi tantangan global saat ini.

“Semoga dengan spirit Dies ke-21 tahun ini kita mempunyai komitmen yang semakin kuat sekaligus kebersamaan untuk terus berjuang bagi pembangunan nasional,” imbuhnya.

 

SV UGM Kembali Kirimkan 9 Mahasiswa Ikuti Program Pertukaran Pelajar di Korea

Sekolah Vokasi UGM kembali mengirimkan mahasiswanya mengikuti program pertukaran pelajar selama 1 semester di Korea Selatan. Setidaknya ada 9 Mahasiswa SV yang berasal dari Prodi D3 Bahasa Korea dan Prodi D3 Kepariwisataan yang akan berangkat ke Korea Selatan pada bulan Agustus 2017 ini.

Ke-9 Mahasiswa tersebut tersebar di beberapa Universitas di Korea Selatan, diantaranya adalah Nuramalia Kusuma Wardani dan Devi Mutiasari yang akan mengikuti program International Student Exchange di Kangwon National University (KNU), Aisya Juliasih Dwi Utami, Fadilla Rahma Emanda, Najib Bakhtiar, dan Esha Minati di Gyeongsang National University (GNU),  Maulia Xena Rengganis dan Ria Amalia Rofani di Kyungnam University (KU), dan Natasha Sesarista Adianti di Hankuk University of Foreign Studies.

Supriadianto, S.S., M.A., selaku Kaprodi Bahasa Korea SV UGM sekaligus Manajer Humas SV UGM menyampaikan bahwa dari ke-9 Mahasiswa tersebut ada yang mendapatkan beasiswa Full atau gratis dan ada yang mendapatkan beasiswa parsial.

Adi juga menyampaikan bahwa program pertukaran tersebut adalah hasil dari kerja sama yang terjalin antara SV UGM dengan beberapa Universitas di Korea yang sudah lama terjalin dengan baik.

“Kedepannya, seluruh Mahasiswa SV UGM berhak dan berkesempatan mengikuti program pertukaran pelajar di Korea, asalkan memenuhi persyaratan IPK dan kemampuan bahasa korea dasar serta dibekali bahasa inggris yang baik,” ungkap Adi.

Selain memperdalam ilmu Bahasa Korea, mahasiswa juga akan belajar tentang budaya dan sastra Korea, serta akan dilibatkkan dalam kegiatan-kegiatan budaya di Korea. Tak hanya itu, Mahasiswa SV UGM juga akan mendapatkan orang tua asuh selama tinggal di Korea, sehingga  akan lebih mudah beradaptasi dan mempelajari budaya di Korea.

LULUS dari Prodi D3 PJSIG SV UGM, Langsung Bekerja Sebagai Wirausaha Muda dalam Bidang UAV (Unmanned Aerial Vehicle) dan Pemotretan Udara

Ahmad Haidir Hidayat, salah satu alumni SV UGM, yang telah menyelesaikan studinya di Prodi Diploma III PJSIG SV UGM pada tahun 2014, langsung terjun di dunia bisnis pembuatan pesawat drone (pesawat tanpa awak) atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle) dan Pemotretan Udara. Haidir mengaku memilih prodi PJSIG karena sesuai dengan hobby-nya dalam dunia aeromodelling.

“Dibangku kuliah, dunia kedirgantaraan yang ditekuni semakin kuat  dengan didukung kuliah dan praktikum, seperti: Penginderaan Jauh, Fotogrametri, GPS/GNSS, Pengolahan Citra Digital, dll.,” ungkapnya.

Pada tahun 2013, Haidir sempat menyabet medali Perunggu dalam Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) XXVI di Universitas Mataram (Unram) dengan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKMT), berjudul “EAGLE (Environmental Geographers Unmanned Aerial Vehicle) Sebagai  Inovasi  Pemanfaatan  Pesawat Tanpa Awak dan Pengolahan  Foto Udara Digital untuk Pembuatan Peta Navigasi Pada Olahraga Orienteering“, dibawah bimbingan dosen Dr. Taufik Hery Purwanto, M.Si.

Memutuskan untuk tidak bekerja pada sebuah instansi pemerintah maupun terikat dengan badan usaha lain, Haidir lebih memilih untuk bekerja secara mandiri. Meskipun begitu, Haidir mampu mendapatkan kepercayaan dari para pelanggan yang telah mempercayainya, sehingga banyak kerja sama yang telah berhasil ia jalankan meskipun media promosi yang digunakan hanyalah dari mulut ke mulut. Harga yang ditawarkan pun cukup bersaing di pasaran meskipun UAV yang dibuat merupakan home made, namun barang-barang yang digunakan berkualitas. Menurutnya, ia telah menerapkan standar sendiri untuk pesawat yang dibuatnya.

Selain memproduksi UAV, Haidar juga memiliki bisnis pemotretan udara. Untuk pemotretan udara dihargai dengan Rp. 30.000,- per hektarnya. Biasanya untuk sekali proyek omset yang didapatkan bisa mencapai 30 juta rupiah. Padahal, dalam sebulan proyek yang ditangani bisa lebih dari itu. Pelanggannya untuk penjualan dan pemoteran udara, diantaranya adalah: perusahaan perkebunan, instansi pemerintah, personal, dan konsultan survei pemetaan se-Indonesia.

Nurhayatdi, alumni program diploma Penginderaan D3 PJSIG angkatan 2013, juga memilih untuk membuka usaha pemotretan udara dan pembuatan pesawat tanpa awak atau UAV. Namanya Nurhayatdi, laki-laki kelahiran Bantul yang bulan April 2017 kemarin genap berumur 24 tahun ini, tumbuh dan berkembang di lingkungan yang mengajarkan bahwa tekad dan kerja keras akan mengantarkan pada posisi yang mungkin sebelumnya tidak pernah bisa dibayangkan. “That no matter what obstacles life may bring always remember. You can fly!”, itu prinsipnya. Bersama teman-teman seangkatannya di PJSIG, dia mengajak untuk bergabung dan membuat sebuah badan usaha yang diberi nama PT. Aero GIS Plantation.

Bulan April 2016 silam, Nurhayatdi mulai merancang pesawatnya dengan bermodalkan uang 200 – 500 ribu rupiah untuk pembuatan pesawat ukuran kecil. Awal usahanya ini dilakukan sebelum ia diwisuda pada bulan Mei 2016. Baru setelah itu dengan tekad yang kuat dan modal sebesar 1,2 juta rupiah menjadi awal untuk membuat badan usaha secara legal.

Kini Nurhayatdi dan tim sudah memproduksi pesawat yang berukuran besar, dengan modal sekitar 30 juta setiap unitnya. Macam-macam pesawat yang telah mereka buat dapat dilihat secara lengkap di http://aerogis.co.id/ maupun dapat berkunjung langsung ke kantornya di daerah Bantul Yogyakarta. Setidaknya dalam kurun setahun bisnisnya, sudah 30 pesawat drone besar yang berhasil dibuat dan 10 sistem UAV yang diproduksi. Untuk pesawat ukuran kecil, ia tidak bisa memastikan jumlahnya karena kebanyakan merupakan hasil riset. Tujuan adanya riset, adalah  untuk mengembangkan inovasi-inovasi baru yang lebih baik lagi.

Selain melayani pemesanan untuk pembuatan pesawat,  pihaknya juga menerima pesanan untuk pemotretan udara dan pengolahan data sampai siap digunakan. Harga yang yang dipatok untuk setiap hektarnya sebesar 15 ribu rupiah,  biasanya satu hari mereka dapat melakukan perekaman dengan luas daerah sekitar 2.000 Ha dengan biaya kisaran 30 juta rupiah. Kamera yang digunakan, yaitu: Sony A 5000/5100 dengan resolusi mencapai  6 sampai 8 cm per pikselnya dengan tinggi terbang 400-450 meter. Terakhir kemarin mereka baru menyelesaikan proyek di Kalimantan untuk melakukan pemotretan pada kawasan perkebunan kelapa sawit. Hal ini menunjukkan bahwa perusahannya (Aero GIS) sudah dikenal sampai luar Jawa.

Nurhayatdi dan tim juga memberikan peluang kepada mahasiswa-mahasiswi D3 PJSIG SV UGM yang ingin belajar lebih dalam tentang pembuatan pesawat tanpa awak (UAV) maupun bagaimana cara menerbangkannya.

KUI SV UGM Sosialisasikan Pendaftaran Studi Lanjut ke Zhengzhou University China, 2017

Kantor Urusan Internasional (KUI) Sekolah Vokasi (SV) UGM menyelenggarakan Sosialisasi Beasiswa Studi Lanjut Bachelor Degree ke Zhengzhou University yang berlangsung pada hari Kamis, 20 Juli 2017 di Ruang 225 SV UGM.

“Kami adakan sosialisasi ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk di sosial media, supaya mereka yang berminat dengan program ini lebih jelas, siap dan memantapkan hati,” tutur Dhemaz Staff KUI.

Acara yang dihadiri oleh 50 mahasiswa tingkat akhir dan alumni ini dimulai dengan paparan gambaran umum kuliah di Zhengzhou University dan beberapa kisah dari senior yang sedang melanjutkan studi di sana. Masa studi untuk program studi lanjut 2-3 tahun.

Lebih jauh Dhemaz menyampaikan bahwa program ini hanya dikhususkan untuk mahasiswa SV UGM jurusan Teknik Sipil, Teknik Mesin, Elektronika dan Instrumentasi, Komputer dan Sistem Informasi, dan Bahasa Mandarin. Bagi pelamar yang berminat diwajibkan melampirkan transkrip nilai dengan Bahasa Inggris (IPK min 3.00), Toefl minimal 450/HSK4 khusus Bahasa Mandarin, SKCK berbahasa Inggris, MCU, Learning Plan, CV, Pasport, dengan batas umur 28 tahun sebagai syarat.

“Biaya program ini 8000 RMB/tahun untuk semua jurusan kecuali Bahasa Mandarin karena untuk jurusan bahasa biayanya lebih murah hanya 3000 RMB/tahun. Biaya ini sudah meliputi tution fee dan dormitory study,” tambah Dhemaz.

Bagi pelamar yang berminat bisa mengumpulkan berkas di KUI SV UGM dari tanggal 6-30 Juli 2017. Dhemaz juga menyampaikan jika ada yang ingin bertanya atau diskusi diluar sosialisasi ini bisa menghubungi KUI via Whats App di nomor +62 813 9306 3857 atau langsung datang ke KUI di jam kerja.

 

Vokasi UGM Gelar Workshop Pengadaan Barang dan Jasa

Selasa, 18 Juli 2017, Sekolah Vokasi menggelar acara workshop Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan SV UGM. Bertempat di ruang sidang SV UGM, acara yang dihadiri oleh perwakilan staff pengadaan dari tiap departemen yang ada di lingkungan SV UGM, merupakan program kerja dari Wakil Dekan Bidang SDM dan Aset dan Keuangan SV UGM.

Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA, mengungkapkan bahwa tujuan dari diselenggarakannya workshop tersebut adalah untuk membekali staff pengadaan agar lebih memahami pola, aturan dan proses pengadaan barang dan jasa dilingkungan SV UGM.

Hadir sebagai narasumber workshop, Drs. Muhammad Ikhsan, M.Si selaku Kepala Kantor Tata Usaha SV UGM serta Bondan Wijanarko, M.Si selaku Kepala Kantor Pusat Pengadaan Logistik (P2L) UGM.

Sebelum mengawali materinya, M. Ikhsan menjelaskan beberapa kendala pengadaan yang ada di SV UGM, diantaranya adalah kesiapan penyusunan rencana pengadaan. Ikhsan juga mengungkapkan harapannya melalui kegiatan workshop tersebut dapat menumbuhkan kesadaran Departemen  atas tanggung jawab pembentukan kelembagaan Pengadaan Barang dan Jasa di Departemen masing-masing.

Tingkatkan Kompetensi Lulusan, Prodi D3 Bahasa Jepang SV UGM Gelar Workshop Kurikulum

Sabtu, 15 Juli 2017, bertempat di Univercity Club (UC) UGM, Prodi D3 Bahasa Jepang SV UGM menggelar Workshop Tinjauan Kurikulum Prodi D3 Bahasa Jepang SV UGM.

Dihadiri oleh Pimpinan SV UGM, Dosen Prodi D3 Bahasa Jepang, Stakeholder, Perwakilan Mahasiswa dan Alumni, workshop tersebut dimaksudkan untuk meninjau kembali kurikulum pengajaran di Prodi D3 Bahasa Jepang SV UGM.

“Perlu kami sampaikan bahwa Prodi D3 Bahasa Jepang saat ini tengah menyusun kurikulum baru yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” ungkap Wahyu Handayani Setyaningsih, S.S.,M.A., selaku Kaprodi D3 Bahasa Jepang SV UGM.

Menurutnya, profil lulusan D3 Bahasa Jepang SV UGM saat ini adalah sebagai penerjemah (intrepeter dan translator), serta staf humas di instansi pemerintah dan perusahaan. Untuk itu pendapat serta saran dari stakeholder terkait kompetensi lulusan D3 Bahasa Jepang yang dibutuhkan di dunia kerja sangat diharapkan dalam proses penyusunan kurikulum baru prodi D3 Bahasa Jepang.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM, Agus Nugroho, S.T.,M.T.,Ph.D., menyampaikan bahwa prodi D3 Bahasa Jepang SV UGM harus memiliki ciri khusus dalam kurikulumnya. Kurikulum harus bersifat dinamis, artinya harus selalu dikembangkan sesuai dengan tuntutan sosial dan perkembangan teknologi yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

“Kurikulum diharapkan sebagai tujuan atau pencapaian dalam proses pembelajaran,” pungkasnya.

56 Institusi Perguruan Tinggi Berkumpul dalam Workshop Nasional Forum Vokasi Akuntansi

Jumat (14/07/17), Bertempat di University Club Hotel UGM berlangsung Wokshop Kurikulum Pendidikan Vokasi Akuntansi yang dihadiri oleh 56 Institusi Perguruan Tinggi dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama antara Forum Vokasi Akuntansi, Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd) dan didukung sepenuhnya oleh Program Studi Akuntansi Diploma Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi (SV) UGM.

Dalam sambutan Ketua Forum Vokasi Akuntansi Faiz Faiz Zamzami, S.E., M.Acc., QIA menyatakan bahwa tujuan workshop adalah untuk mendorong munculnya kajian komprehesif terhadap wacana implementasi konsep 3+2+1 pada Pendidikan Vokasi Indonesia serta memperjelas rancangan kurikulum untuk bidang akuntansi, akuntansi sektor publik, dan akuntansi perpajakan.

Berlangsung selama dua hari, selain workshop acara dibarengi dengan penandatanganan MoU SV UGM dengan Politeknik Keuangan Negara STAN dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Selain itu, penandatanganan MoU juga dilakukan antara Program Studi Akuntansi lintas Universitas/Akademi/Politeknik/Sekolah Tinggi. Diharapkan kerjasama antara Institusi Perguruan Tinggi ini dapat menjalin komunikasi dan landasan dalam pengembangan pendidikan vokasi kedepannya.

Hadir memberi sambutan Dekan SV UGM Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D, dan pembicara Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P.), Wakil Ketua IAI KAPd Dr. Sekar Mayangsari, A., CA. Praktisi dibidang perpajakan dari Kantor Pajak Pratama Surakarta Didi Raafi, S.ST., M.E-Buss., M.Sc., Pemerhati dan Akademisi Ilmu Akuntansi Sektor Publik dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Irwan Taufiq Ritonga, S.E., M. Bus., Ph.D dan beberapa Pengurus Program Studi Diploma Akuntasi dari Universitas seluruh Indonesia.

Dilatar belakangi wacana Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk melakukan redesign kurikulum pendidikan vokasi dengan konsep 3+2+1 workshop ini akhirnya terlaksana hari ini. Hal ini membuat civitas akademika pendidikan vokasi Indonesia ingin melakukan kajian apakah konsep ini bisa terimplementasikan dengan efektif. Wokshop yang berbentuk kajian, sosialisasi, diskusi, dan brainstroming antar pengelola pendidikan vokasi akuntansi ini diharapkan memberikan input positif untuk Kementrian dalam menetapkan kebijakan pendidikan vokasi yang dapat terlaksana secara utuh dan efektif.

UGM Bawa Pulang Juara I Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Nasional 2017

Kamis (13/07/2017), Ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mapres) Nasional adalah sebuah ajang ilmiah yang dilakukan untuk memilih Mahasiswa yang nantinya akan dinobatkan sebagai Mapres tingkat Nasional. Setiap tahun, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) Republik Indonesia mengadakan ajang pemilihan bagi para mahasiswa untuk menjadi Mapres.

Peserta terdaftar pada tahun ini berjumlah 143 Program Sarjana dan 85 Program Diploma sehingga total 228 peserta. Sebagai tahapan pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tahun 2017, Tim Juri telah melaksanakan penilaian tahap awal pada tanggal 2-3 Juni 2017 dan telah menghasilkan finalis yang akan diundang untuk mengikuti penilaian tahap akhir yang terdiri atas 17 (tujuh belas) mahasiswa dari Program Sarjana dan 9 (sembilan) mahasiswa dari Program Diploma.

Bertempat di kota Surabaya, final Mapres diselenggarakan dari dari tanggal 10 Juli 2017 sampai dengan 13 Juli 2017. Tepat pukul 19.30 WIB tadi malam pengumuman Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional (PILMAPRES) 2017 bisa disaksikan lewat live stream di youtube.

Mengungguli peserta lainnya Wyncent Halim Mahasiswa Fakultas.Hukum UGM dinyatakan sebagai Juara I disusul Universitas Indonesia Juara II dan Institut Teknologi Bandung sebagai Juara III. Setelah dinyatakan sebagai Juara I Mapres Nasional (Tingkat Sarjana) 2017 Wyncent menyapa dan berkirim pesan bahwa selama tiga tahun terakhir ia menyiapkan diri mengikuti ajang ini dengan mengumpulkan prestasi baik tingkat nasional maupun internasional untuk menyiapkan prototipe.

“Salah satunya di tahun 2016 saya berhasil menjadi Jaksa Terbaik di Lomba Peradilan Kompetisi Semu di Belanda,” ungkap Wyncent.

Pada tingkat Diploma bersaing dengan 9 finalis lainnya Pralampita Khofi Mufida asal Program Studi Rekam Medis Sekolah Vokasi UGM belum berhasil masuk tiga besar, namun sejauh ini prestasinya sudah sangat membanggakan. Ia mengaku mempersiapkan diri dengan mengumpulkan karya tulis unggulan.

“Dimulai dari semester satu hingga sekarang saya mengumpulkan prestasi sebanyak-banyaknya, selain itu saya juga berlatih bahasa Inggris dengan keras,” tutur Pralampita.

Tidak lupa kedua finalis yang maju mewakili UGM ini memberikan pesannya  untuk para calon finalis Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional (PILMAPRES) 2018 mendatang untuk mepersiapkan diri sedini mungkin. Prsetasi ini menambah sederet capaian UGM dan diharapkan mampu menginspirasi mahasiswa lainnya.

 

UGM Kembali Juarai Kontes Robot Indonesia (KRI), 4 dari 10 Anggota Team dari SV UGM

Kontes Robot Indonesia adalah kontes robot tahunan  bagi mahasiswa. Kontes yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi ini bertujuan untuk meningkatkan minat, bakat dan kemampuan mahasiswa pada pengembangan teknologi terkini khususnya di bidang robotika. Kontes Robot Indonesia terdiri dari beberapa divisi, yaitu: Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) tipe beroda dan berkaki, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) dan Ekshibisi Robot Sepak Bola Beroda Indonesia (ERSBI).

Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) untuk kesekian kalinya mengharumkan nama almamater. Tak tanggung-tanggung, tahun ini GMRT berhasil menjadi juara umum di Kontes Robot Indonesia (KRI) 2017 yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Indonesia pada 8-9 Juli 2017. Tim dari UGM tersebut berhasil menyabet dua juara dari lima kategori yang dilombakan. Pada kompetisi resmi yang diselenggarakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan tersebut, GMRT berhasil menyabet juara pertama pada kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia dan meraih juara tiga pada kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia. Dua kemenangan tersebut mengantarkan UGM sebagai juara umum KRI 2017.

Pada kategori Kontes Robot Seni Tari Indonesia GMRT menurunkan robot Al-Fan. Robot tersebut berbentuk humanoid yang bentuk dan rias serta busananya menyerupai penari sungguhan. Robot Al-Fan dilengkapi dengan sensor suara. Robot Al-Fan akan menari setiap mendeteksi adanya suara dalam hal ini lagu Gending Sriwijaya, ketika lagu dihentikan maka robot akan otomatis berhenti.

Berbeda dengan robot Al-Fan yang dilengkapi sensor suara, robot Al-Fatih dirancang dengan dua sistem sensor sekaligus berupa sensor panas dan sensor gerak. Sensor panas berfungsi untuk mendeteksi keberadaan lokasi titik api. Sementara itu, sensor gerak akan mendeteksi keberadaan penghalang di sekitar robot yang berpotensi menghambat proses perjalanan untuk memadamkan api.

Sebagai juara pertama kategori Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, robot Al-Fatih secara otomatis akan diberangkatkan ke Amerika Serikat sebagai wakil Indonesia dalam ajang Trinity College International Robot Contest April mendatang.

Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto S.T., M.T., Ph.D., mengaku bangga atas prestasi yang diraih GMRT. Pasalnya, 4 dari 10 anggota tim adalah mahasiswa dari Fakultas SV UGM Jurusan Diploma Teknik Elektro (DTE).

Untuk mengapresiasi pemenang yang sudah berjuang di KRI, kemarin (11/07) bertempat di Ruang Sidang Departemen TEDI para pemenang disambut langsung oleh Dekan SV dan jajaran pengurus departemen TEDI. Dalam sambutannya Wikan menyampaikan bahwa ini adalah torehan prestasi di atas rata-rata ekspektasi sehingga prestasi ini patut dicatat sebagai tinta emas 4 mahasiswa SV ini adalah anggota Mikro Club DTE.

“Selain dana bantuan yang akan saya upayakan untuk para pemenang dan pendanaan selanjutnya, kita akan mengupayakan segera untuk pendirian D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kendali sehingga mahasiswa D3 bisa lanjut di sini dan melanjutkan projek ini, dan yang terakhir kami upayakan supaya capaian ini bisa masuk dan diakui di transkrip akademik kalian”, tutur Wikan.

Wikan menambahkan bahwa hal yang perlu dicacat adalah kemenangan dan robot ini bukan milik fakultas, ini milik GMRT UGM, dan capaian ini adalah kebanggaan bersama bukti bahwa Vokasi Kuat dan Menguatkan UGM.

 

SV UGM Perkuat Kerjasama dengan Bank Mandiri dan Bank BCA

Sekolah Vokasi (SV) UGM menjalin kerjasama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Bank BCA. Kerja sama dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam bidang ekonomi dan teknologi melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan.

Dalam perjalanan Dinas SV UGM ke Jakarta yang diwakili Wikan Sakarinto,S.T., M.Sc.,Ph.D dan Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng selaku Dekan dan Wakil Dekan kali ini menghasilkan rencana kerjasama dengan dua mitra ini.

Ditemui diruangannya, Radhian menjelaskan bahwa ada dua poin penting hasil perjalanan dinas ke Jakarta kali ini. Kunjungan pertama SV UGM ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pusat ditemui langsung oleh Bapak Maswar selaku pimpinan dan jajarannya.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki training center bernama Mandiri University untuk melatih karyawannya. Setiap karyawan Bank Mandiri berhak mengikuti pelatihan atau kursus di Mandiri University. Namun untuk mendukung proses persiapan Sumber Daya Manusia dimasa yang akan datang SV UGM menawarkan kerjasama kelas kemitraan.

“PT. Bank Mandiri memiliki 3000 karyawan kria yang terdiri dari lulusan SMA/K, D3 dan S1, dimana status karyawan masih kontrak. Sebagai syarat kenaikan pangkat para karyawan ini diwajibkan menempuh pendidikan formal yang lebih tinggi sehingga ini mejadi kesempatan kita untuk berkerjasama menyiapkan kelas kemitraan bagi lulusan SMA/K-nya,” ujar Radhian.

Berbeda dengan kunjungan kedua SV UGM ke PT Bank Central Asia TBK yang sudah pasti akan melakukan penandatangan MoU bulan September mendatang, kelas kemitraan ini masih dalam pembahasan. Ditemui oleh jajaran direksi, pembahasan kerjasama menghasilkan rumusan kerjasama untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa Departemen Ekonomi dan Bisnis dan Departemen Teknik Elektro dan Informatika SV UGM.

“BCA terkenal dengan kecanggihan teknologinya, nantinya kita akan kerjasama dengan menginstal VINTEX untuk proses pembelajaran mahasiswa TEDI dan membangun mini banking BCA di DEB,” pungkas Radhian.

Selain itu pendirian Lab dan Gallery FinTech (Financial Technology) di KPTU dan Hall Perpustakaan SV, untuk mendukung Teaching Industry SV UGM. Subscribe & Langganan Bloomberg dan Reuters untuk SV UGM. Mendukung program renovasi Kantin SV.  Semoga terwujud Beasiswa BCA bagi mahasiswa SV. Dan yang terakhir  program magang bagi mahasiswa dan dosen SV. Amin