Arsip:

Berita Terkini

Mahasiswa SV UGM Kembangkan “PUBBA : Pop Up Book Berbasis Audio”

Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM tanpa henti terus melakukan program kegiatan inovasi kreatif, salah satunya adalah yang dilakukan oleh tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang lolos didanai Dikti 2017 dengan judul “PUBBA (Pop Up Book Berbasis Audio): Media Pengembangan Character Building Anak Bangsa”. Usaha tersebut bergerak di bidang pendidikan anak berupa media pembelajaran inovatif untuk meningkatkan character building.

Ide ini berawal dari maraknya wacana tentang revolusi mental dan minimnya media pembelajaran untuk mengembangkan character building anak. Produk ini dirancang untuk anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau yang berusia 4-6 tahun. PUBBA adalah buku pop up dengan desain inovatif yang terdapat audio di dalamnya. Pada peluncuran produk pertama, PUBBA mengambil tema lingkungan yang memberikan pesan pada anak untuk lebih peduli pada lingkungan demi ketersediaan air di bumi.

Dengan adanya PUBBA diharapkan dapat meningkatkan antusiasme anak dalam belajar dan sebagai teman belajar yang menyenangkan. Selain itu dapat dijadikan sebagai media edukasi interaktif dan atraktif mengenai pendidikan karakter serta nilai positif yang bersumber pada jati diri bangsa.

Tim yang beranggotakan Destri Karlina (Sekolah Vokasi), Hasbiyansyah (Sekolah Vokasi), Tabiah (Sekolah Vokasi), Deni Haryono (Sekolah Vokasi), dan Iit Wakhidah (Psikologi), sedang melakukan persiapan untuk Monitoring dan Evaluasi (Monev) tingkat UGM pada tanggal 14 Mei mendatang. Dalam mendukung persiapan tersebut, tim PUBBA juga mendapat bimbingan rutin dari Fitri Damayanti Berutu, S.E., S.S., M.Sc selaku dosen pembimbing PKM. Beliau juga merupakan staf pengajar di Program Studi Manajemen Sekolah Vokasi UGM.

Dua Hari Digelar, Job Fair VDC SV UGM Banjir Peminat

Kamis (4/05/17), Pengunjung Job Fair Sekolah Vokasi UGM mencapai ribuan pengunjung di hari pertama, ditargetkan total 12.00-15.00 pengunjung dihari kedua. Mayoritas mereka merupakan mahasiswa tingkat akhir dan masyarakat umum yang sengaja mencari informasi lowongan kerja. Satu gelaran job fair telah sukses dilaksanakan, masih ada satu agenda serupa digelar di bulan November mendatang.

Melalui Vocational Development Center (VDC) job fair diselenggarakan ke-8 kalinya pada tanggal 3 – 4 Mei 2017  bertempat  di  Graha  Sabha Pramana UGM Yogyakarta Lantai 1. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membantu para lulusan dalam mendapatkan pekerjaan yang diharapkan. Sebanyak 51 perusahaan peserta Career Expo & Job Fair SV UGM periode Mei 2017 adalah perusahaan nasional dan multinasional yang telah dikenal oleh masyarakat. Berbagai posisi lowongan kerja akan banyak ditawarkan bagi para lulusan/calon lulusan SMA/SMK, Diploma, S1, dan S2.

“Tujuan utama kami memang untuk mengiringi wisudawan Mei 2017 Sekolah Vokasi, namun job fair ini terbuka untuk umum sehingga para pencari kerja umum lainnya terutama lulusan perguruan tinggi Jateng-DIY dapat mengikuti job fair,” ungkap IrHotma Prawoto S, MT., IP-Md selaku Manager VDC.

Lebih lanjut Radhian Krisnaputra, S.T., M.Eng selaku Wakil Dekan Bidang Kerjasama dan Perencanaan Strategik menyampaikan bahwa job fair hanya salah satu bentuk kerjasama yang SV UGM jalin dengan stakeholder.

“Selain menyediakan tempat recruitmen, VDC kini juga menyediakan SDM ahli untuk recruitmen sehingga pihak perusahaan tidak perlu repot. Tinggal datang saja ke Sekolah Vokasi kami akan siapkan,” tambahnya.

Dalam setiap kali penyelenggaraan job fair panitia mengikutsertakan banyak perusahaan. Mereka disediakan stan tempat untuk memberikan informasi lowongan kerja ke masyarakat. Dalam job fair ini, perusahaan melakukan  promosi, presentasi, pameran dan aktifitas rekruitmen langsung  di lokasi. Job fair juga sebagai sarana komunikasi dan jembatan antara pencari kerja dengan pengguna tenaga kerja. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi penempatan tenaga kerja sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan para pencari kerja.

Mahasiswa SV UGM Sabet Gelar Juara 1 Kompetisi Festival Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional

Kamis (27/04/17), Medan National Conference (MNC)-Festival Ilmiah Mahasiswa 2017 adalah event tahunan dari Universitas Negri Medan yang di dalamnya digelar Lomba Karya Tulis Nasional dengan tema “Mahakarya Anak Bangsa yang Inovatif dan Solutif dalan Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”. Peserta MNC-FILM 2017 adalah mahasiswa aktif  Program Diploma dan Sarjana sederajat Perguruan Tinggi atau Institusi di Indonesia.

Sekolah Vokasi UGM yang diwakili oleh Muslimin Septianto Mahasiswa Diploma IV Alat Berat’16 dan Dhita Safira Mahasiswa Teknik Geomatika’16 berhasil masuk sebagai 15 finalis terbaik dari 300 abstrak yang masuk ke panitia sebelum pulang dengan menyandang juara pertama.

Dilatarbelakangi fenomena kebakaran hutan yang tinggi yang mengakibatkan kerugian besar bagi Indonesia, Muslim dan Dhita membuat inovasi alat pendeteksi kebakaran bernama REST-PECT (Forest Protector). Alat pendeteksi kebakaran ini menggunakan suhu yang nantinya akan memberikan informasi ke ponsel penjaga hutan, ketika terjadi kebakaran hutan.

Ditemui di Ruang Humas Sekolah Vokasi, Muslim menyatakan bahwa sejauh ini alat ini masih dalam bentuk gagasan inovatif, tidak menutup kemungkinan akan diimplementasikan dan terus dikembangkan demi kebaikan bersama.

“REST-PECT akan diletakkan pada titik-titik panas, sehingga ketika terjadi kebakaran pembaca suhu akan meningkat drastis, alat ini akan segera mengirimkan hasil pembacaan suhu melalui jaringan internet ke penjaga hutan, sehingga pemadaman api bisa segera dilakukan,”  tambahnya.

 

SV UGM Gandeng PIP Semarang Buka Konsentrasi Teknika Perkapalan

Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi (SV) UGM mulai tahun 2017 akan membuka peminatan atau konsentrasi Teknika Perkapalan di bawah Program Studi D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat. Peminatan ini dibuka sejalan dengan perjanjian kerja sama antara SV UGM dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja terampil di bidang kelautan.

“Program Nawacita jelas menyoroti poros laut atau tol laut sebagai urat nadi penghubung negara ini yang selama ini belum terlalu tergarap. Karena itu, perlu sinergi dengan banyak pihak untuk menghasilkan SDM di bidang kemaritiman yang berdaya saing internasional,” ujar Dekan Sekolah Vokasi UGM, Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D., usai penandatanganan perjanjian kerja sama antara SV UGM dan PIP Semarang, Jumat (21/4) di Sekolah Vokasi UGM.

Wikan menjelaskan pembukaan program ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan bersama yang ditandatangani UGM dengan Kementerian Perhubungan tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan sumber daya manusia, teknologi, dan manajemen di bidang transportasi pada bulan Januari silam. Bentuk kerja sama ini, menurutnya, merupakan suatu terobosan yang telah dinantikan oleh pemerintah, khususnya untuk memenuhi kebutuhan SDM unggul yang dapat menopang rencana pembangunan nasional dalam jangka panjang.

“Ini sudah ditunggu-tunggu oleh kementerian, dan pola kerja sama seperti ini nantinya akan diperluas menjadi percontohan bagi pengembangan SDM kemaritiman nasional. UGM sebagai perguruan tinggi yang telah memiliki tradisi yang lama dan sistem yang mapan diharapkan dapat menjadi pelopor dalam hal ini,” jelas Wikan.

Kepala Departemen Teknik Mesin, Lilik Dwi Setyana, S.T., M.T., menjelaskan bahwa mahasiswa yang mengambil peminatan ini nantinya akan mengikuti program pendidikan di kampus UGM, PIP, serta praktik di atas kapal secara bergantian. Selama 4 semester pertama, mahasiswa akan menempuh studi di UGM untuk dibekali dengan ilmu dasar seputar teknik mesin dan perawatan alat berat, kemudian, pada semester kelima, mahasiswa akan mempelajari hal-hal khusus terkait perkapalan di PIP. Pada semester keenam dan ketujuh, mahasiswa diberi kesempatan untuk terjun secara langsung di atas kapal sebelum menuntaskan tanggung jawab akademik berupa mata kuliah tambahan, KKN, serta tugas akhir pada semester kedelapan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian Administrasi Akademik dan Ketarunaan PIP Semarang, Capt. Sidrotul Muntaha, M.Si., M.Mar.,  memaparkan bahwa mahasiswa yang mengambil peminatan ini akan menerima sertifikasi kompetensi pelaut Ahli Teknika Tingkat III (ATT-III) sebagai bukti kompetensi yang dimiliki, termasuk memperoleh 9 sertifikat yang menjadi persyaratan kelengkapan utama untuk dapat bekerja di atas kapal.

Lebih lanjut ia memaparkan, di masa mendatang peluang bagi lulusan program Teknika Perkapalan ini terbuka lebar dan menjanjikan. Selain dapat memperoleh gaji yang relatif tinggi, lulusan yang bekerja di bidang kapal dapat memperoleh kesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan internasional dan mengunjungi berbagai negara di dunia.

“Kebanyakan kapal-kapal luar negeri personilnya tidak lagi suka bekerja di atas laut, sehingga mereka kemudian merekrut awak dari negara-negara berkembang. Peluang ini yang kita ambil untuk menjual SDM yang profesional ke dalam pangsa pasar kemaritiman dunia. Lulusan program ini dengan ijazah kompetensi ATT-III bisa bekerja di atas kapal-kapal niaga di seluruh dunia,” paparnya.

Sebelum mengakhiri pertemuan tersebut, dijelaskan pula bahwa calon mahasiswa yang akan mengambil peminatan tersebut bisa mengikuti seleksi melalui 2 macam jalur, yaitu Ujian Mandiri (UM) UGM serta Ujian Tulis (UTUL) khusus untuk Sekolah Vokasi, dengan memilih Program Studi D4 Teknik Pengelolaan dan Perawatan Alat Berat.

SV UGM Adakan Closing Ceremony sekaligus Visitasi JICA

Rabu (13/04/17), Badan kerja sama internasional Jepang yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui Program Japan Overseas Cooperation Volunteers (JOCV) memberi dukungan  bagi warganegara Jepang yang ingin berkontribusi dalam pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Melalui kerjasama ini, relawan yang terlibat tidak hanya berkontribusi pada pembangunan di negara mitra tapi juga mendapatkan pengalaman berharga terkait persahabatan internasional dan wawasan internasional. Dikesempatan ini UGM khususnya SV menjadi salah satu fakultas yang mendapatkan bantuan expert dalam bidang pendidikan bahasa Jepang.

Sejak tahun 2015, salah satu relawan JOCV Yoshida Yoko sensei membantu proses belajar mengajar di Program Studi Diploma Bahasa Jepang. Beberapa prestasi mahasiswa berhasil diraih atas bimbingannya, seperti lomba pidato bahasa jepang dan program exchange ke Jepang untuk mahasiswa program studi Diploma Bahasa Jepang.

Ditemui di Ruang SV 138 saat acara closing ceremony program JOCV, Yoshida sensei mengaku sangat bahagia bisa berbagi ilmu dan menjadi bagian dari SV UGM selama satu tahun lebih. “Banyak kenangan yang berharga dan tak terlupakan selama di Indonesia,”  ungkapnya.

“Selain bahasa, kami memiliki expert di bidang administrasi, pekerjaan umum, pertanian, kehutanan, perikanan, energi, pertambangan, pariwisata, kesehatan dan olahraga jika dikemudian hari kita menjalin kerjasama lagi,” jelasnya.

Hadir dalam acara closing ceremony program JOCV Mrs. Imai Yuki selaku perwakilan JICA.  Acara ini sekaligus dimanfaatkan Mrs. Imai Yuki untuk berkunjung ke SV UGM mengevaluasi program yang sudah berjalan selama ini dan merencanakan program kerjasama selanjutnya yang memungkinkan untuk dilakukan kedua belah pihak (SV UGM dan JOCV).

“Kami sangat bersyukur bisa bekerjasama dengan SV UGM, dan untuk selanjutnya kami berharap bisa melakukan kerjasama lagi tidak hanya di prodi Bahasa Jepang namun di prodi lainnya, karena kami memiliki relawan expert  dibanyak klasifikasi bidang,” harapnya.

SV UGM Resmikan Laboratorium TEVocS : Tes Bahasa Inggris untuk Mahasiswa Vokasi

Jumat (7/4), Sekolah Vokasi UGM meresmikan Laboratorium Test English for Vocational Students (TEVocS), yang merupakan sebuah tes untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris mahasiswa Vokasi UGM. TEVocS yang berdurasi selama 45 menit, terdiri atas listening dan reading merupakan rancangan dari prodi D3 Bahasa Inggris SV UGM bekerja sama dengan BNI untuk menyediakan 20 unit komputer senilai Rp. 150.000.000,00.

Peresmian Lab TEVocS ditandai dengan pemotongan pita oleh Wikan Sakarinto, selaku Dekan SV UGM dan disaksikan oleh para Wakil Dekan, Dosen Prodi Bahasa Inggris dan Pimpinan BNI Cabang UGM. Menurut Wikan, keberadaan laboratorium bahasa, khususnya untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris, merupakan keharusan di tengah arus globalisasi karena tanpa penguasaan bahasa Inggris maka lulusan Sekolah Vokasi UGM hanya akan menjadi pekerja.

“Saya kira ini keharusan dan menjadi salah satu syarat kelulusan SV UGM. Dengan menguasai bahasa, terutama bahasa Inggris, para lulusan tidak sekadar bekerja namun bisa menjadi pemimpin karena ini jembatan dalam berkomunikasi,” katanya.

Lab TEVocS sendiri akan dikelola oleh Tim dari Vocational Development Center (VDC) SV UGM, dimana seluruh mahasiwa SV UGM berkesempatan mengikuti TEVocS gratis untuk tes pertama, sedangkan jika ingin mengulangi tes kembali setiap mahasiswa dikenakan biaya sebesar Rp. 125.000.00.

Ir. Hotma Prawoto Sulistyadi, M.T., IP.MD., selaku Manajer VDC menyampaikan bahwa keinginan SV UGM memiliki laboratorium tes bahasa Inggris sudah lama. Keberadaan Laboratorium TEVocS ini diharapkan bisa memfasilitasi para mahasiswa SV UGM untuk mengukur tingkat kemampuan berbahasa Inggris.

“Untuk sementara tes TEVocS ini hanya diperuntukkan untuk mahasiswa SV UGM, namun tidak menutup kemungkinan, di masa mendatang TEVocS ini juga dapat terbuka untuk umum” pungkasnya.

SV UGM Prakarsai Pelatihan; “Kepala Kapal Mesin” (KKM) di Rembang Jawa Tengah

Senin (10/04/17), Kegiatan pengabdian masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping dharma pendidikan dan pengajaran serta dharma penelitian. Sekolah Vokasi UGM sebagai program ilmu terapan dengan bidang ilmu dan keahlian yang beragam dituntut untuk senantiasa dapat turut serta memikirkan dan membantu meningkatkan taraf kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.

Bertempat di Gedung KUD, Desa Krangharjo, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang hari Kamis, 6 April 2017 Sekolah Vokasi (SV) UGM bekerjasama dengan PIP (Politeknik Ilmu Pelayaran ) Semarang, HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Rembang, dan UPP (Unit Pelabuhan Pantai) Rembang berhasil menyelenggarakan Pelatihan Bagi Kepala Kamar Mesin Untuk Kapal Motor Nelayan DWT <30 GT sebagai bentuk pengabdian masyarakat SV UGM.

Hadir sebagai perwakilan dari SV UGM Harjono, S.T., M.T., Lava Himawan, S.T., M.T., dan Apris Wijantoro memberikan penyuluhan mengenai pelatihan mesin diesel, perawatan mesin diesel dan kelistrikan kapal.

Dimulai pukul 08.30 WIB dan dihadiri oleh 130 anggota HNSI Rembang acara terus berlanjut dengan materi Keselamatan Kerja yang disampaikan oleh Adi Oktavianto, S.T., M.M., Pengoprasian Mesin Diesel Kapal oleh Amad Narto, M/Pd, M.Mar.E dan Pompa Bahan Bakar oleh Kundori,S.ST. Usai istirahat dan makan siang acara dilanjutkan oleh perwakilan PIP Marine Inspector Prihatno, SH, dan Ahli Ukur Kapal Aris Widodo, S.H.

Ditemui di ruang Humas Lava menyatakan bahwa pelatihan ini dimaksudkan untuk memberikan pelatihan kepada para calon Kepala Kamar Mesin (KKM).

“Yang ikut pelatihan ini mempermudah mereka untuk mendapat sertifikat Syarat Kecakapan Khusus (SKK) sebagai KKM, yang dulunya mereka harus jauh-jauh ke Batang atau Sulawesi untuk dapat sertifikat;” ungkapnya.

Mengingat pentingnya fungsi KKM sebagai penanggung  jawab atas efisiensi dan disiplin kerja pada bagian mesin maka bentuk pengabdian ini dirasa sangat manfaat terlebih diselenggarakan di Rembang Jawa Tengah yang terkenal dengan kawasan pelabuhannya.

SV UGM – PT TELKOMSEL Bersinergi, Ciptakan SDM Handal dan Berkualitas Tinggi

Rabu (5/4), Sekolah Vokasi UGM menggandeng operator seluler terbesar di Indonesia, Telkomsel untuk menjalin kerja sama bidang pendidikan yaitu bersinergi dalam berbagai program kreatif pendidikan Sekolah Vokasi. Bertempat di Ruang Sidang Gedung Iso Reksohadiprodjo SV UGM, Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, S.T.,M.Sc.,Ph.D., bersama dengan GM Sales Jateng-DIY PT Telkomsel, Djony Heru Suprijatno, menandatangani dokumen kerja sama MoU yang disaksikan oleh Wakil Dekan dan Ketua Departemen serta lebih dari 60 Mahasiswa SV UGM.

Terkait kerja sama yang baru dijalin ini, Wikan berharap agar dalam waktu dekat MoU yang sudah ditandatangani dapat diwujudkan dalam program-program yang bermanfaat bagi mahasiswa Sekolah Vokasi.

“Sekolah Vokasi tidak pernah berhenti berinovasi. Inovate or Die,”ungkap Wikan saat memberikan sambutan.

Kerja sama yang dijalin keduanya antara lain meliputi program magang mahasiswa vokasi lewat Telkomsel Fun Internship Program dengan kuota sebanyak 400 mahasiswa, memberikan wadah bagi mahasiswa untuk mengikuti program We Challenge Youth Project, serta memberikan dukungan aplikasi khusus smartphone untuk mengaplikasikan mata kuliah kewirausahaan dalam rangka mengembangkan ide dan inovasi mahasiswa.  Harapannya melalui kerja sama ini akan membuka jalan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka serta membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk memiliki jenjang karier yang baik.

“Keinginan kami adalah agar anak muda Indonesia tidak hanya menjadi konsumen, tapi bisa menjadi produsen. Saya harap kerja sama ini bisa menjadi bagiannya, kami akan coba kembangkan dan fasilitasi tentang pengembangan SDM yang ada di vokasi,” ujar Djoni.

Selain itu, Djoni juga memberikan berbagai saran bagi mahasiswa agar sukses melewati proses rekrutmen. Sebagai salah satu orang yang kerap berinteraksi dengan pelamar kerja, ia menyebutkan bahwa kemampuan bahasa inggris dan berbagai soft skill lainnya merupakan nilai penting yang perlu diperhatikan di samping kemampuan akademik.

“Pada intinya, Telkomsel siap bahu membahu dengan SV UGM untuk Indonesia yang lebih baik lagi,” pungkasnya.

Lakukan Inovasi Akademik, Departemen TEDI SV UGM Hadirkan Profesor dari Jerman

Sekolah Vokasi (SV) UGM kembali mendatangkan Senior Professor (tenaga ahli senior) dari Jerman yang merupakan wujud dari kerja sama yang tejalin antara SV dengan instansi Senior Experten Service (SES) Jerman. Sesuai dengan target SV yaitu mendatangkan 20 Professor ahli pada tahun 2017, Prof. Wolfarm Stanek dihadirkan untuk membagikan ilmunya sebagai seorang professional di bidang mekatronika khususnya di Departemen Teknik Elektro dan Informatika (TEDI).

Selama 4 minggu terhitung sejak 25 Maret hingga 23 April 2017, Prof Stanek diharapkan dapat membawa dampak positif, sesuai dengan program kegiatannya yaitu melakukan improvement kurikulum, menggelar workshop, serta kuliah umum bagi Dosen dan Mahasiswa di Departemen TEDI.

Sebelumnya pada tahun 2016 silam, Prof Stanek telah didatangkan ke SV UGM untuk memberikan sentuhan inovasi bidang akademik di Departemen Teknik Mesin SV. Hadir kedua kalinya di SV, Prof Stanek mengaku sangat tertarik untuk mengembangkan metode dual system pendidikan khususnya di SV UGM.

Harapannya, melalui kerja sama SV UGM dengan SES Jerman yang telah terjalin sejak 2015 silam dapat memperkuat pendidikan vokasi di UGM, sebagai rujukan nasional di dalam pengembangan pendidikan tinggi vokasi di Indonesia, serta mampu menciptakan lulusan yang unggul, berkompeten dan memiliki daya saing tinggi.

Siapkan Calon Pemimpin Masa Depan, SV UGM Gelar Workshop Kepemimpinan bagi Dosen Muda

Jumat (31/3), Sekolah Vokasi UGM menggelar acara Workshop Kepemimpinan dan Peningkatan Kapasitas Dosen Muda yang merupakan salah satu program kerja Plt. Wakil Dekan Bidang Keuangan SDM, Aset, dan Keuangan SV UGM. Dihadiri lebih dari 50 orang dosen muda SV UGM, acara ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pemimpin SV UGM di masa mendatang serta memberi usulan tentang rencana pengembangan SV UGM hingga tahun 2037.

Dekan SV UGM, Wikan Sakarinto, M.Sc.,Ph.D., mengungkapkan bahwa SV UGM terus melakukan inovasi untuk menciptakan lulusan yang unggul dan berkualitas. Salah satunya dengan cara meningkatkan kompetensi tenaga pendidik atau dosen, dimana dosen harus memiliki sertifikasi kompetensi serta, pengalaman magang dan melanjutkan study S3 di Luar Negeri.

“kuncinya adalah inovasi, semua kurikulum di SV UGM wajib ada softskill nya” tutur Wikan.

Menghadirkan Drs. Tarsisius Hani Handoko, MBA., Ph.D., sebagai narasumber utama untuk menyampaikan materi leadership, acara cukup sukses membakar semangat para peserta sekaligus dapat memotivasi para dosen muda untuk terus mengembangkan diri serta tidak hanya mampu mengajar, tapi juga menginspirasi.

“Menjadi Dosen bukan hanya sekedar pekerjaan, tapi sebuah panggilan,” ungkapnya.

Hani Handoko juga menyampaikan bahwa seorang dosen harus memiliki motivasi kerja dengan head, hand, dan heart. Menurutnya, setiap dosen harus memberikan kontribusi tinggi dalam menjalankan misi dan mencapai visi serta tujuan organisasi dengan memiliki kompetensi dan komitmen untuk mencapainya.

Di akhir acara dilakukan sesi FGD, dimana para dosen membentuk sebuah kelompok yang terdiri 4 anggota dari Departemen yang berbeda-beda kemudian setiap kelompok diminta untuk membuat quickwin SV UGM dari tahun 2017 hingga 2037. Harapannya melalui kegiatan tersebut, para dosen muda memiliki impian atau capaian untuk berinovasi serta mampu mempersiapkan dan menjawab tantangan SV UGM di masa mendatang.