Pertengahan Bulan Maret lalu, Sekolah Vokasi UGM mengunjungi beberapa Universitas dan Institut Teknologi di Cina dalam rangka mengembangkan berbagai kerjasama dalam bidang pendidikan tinggi dan penelitian terapan. Beberapa Universitas tersebut adalah Zhengzhou University, North China University of Water Conservancy and Electric Power (NCUW) serta Yellow River Conservancy and Technology Institute (YRCTI) yang terletak di Propinsi Henan.
Menurut pernyataan Dr. Wikan Sakarinto selaku Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan SV UGM, selama 3 tahun ini SV UGM telah bekerjasama dengan YRCTI dan telah mengirimkan puluhan mahasiswa untuk studi lanjut di Institut tersebut.
“Kedepannya, pihak SV-UGM akan terus mengembangkan kerjasama dengan Yellow River Institute, mengarah ke skema program D4 Double Degree dan pertukaran dosen serta staf pengajar,” tutur Wikan.
Wikan juga menambahkan bahwa hal ini didukung oleh pernyataan Prof. Zheng Jin (Cathy), selaku Deputi Dean School of International Education Yellow River Institute, yang selalu menyatakan komitmen untuk pengembangan kerjasama dengan SV-UGM.
Sejumlah mahasiswa SV-UGM yang saat ini studi di Yellow River Institute, tengah dipersiapkan untuk studi lanjut ke Zhengzou University. Oleh karena itu, SV-UGM telah menandatangani MoU dengan Zhengzou University, yang berisi kesepakatan tentang peluang studi lanjut hingga jenjang B.Sc dan Master, serta kesepakatan tentang penyediaan beasiswa yang mencakup tuition fee dan dormitory.
Koordinator Penerimaan Mahasiswa Asing Zhengzhou University, Dr. Wang Zhong (Frank Wang) menyatakan pihaknya mengakui kualitas dan prestasi mahasiswa SV-UGM yang selama ini telah mereka tunjukkan ketika studi di Yellow River Institute, China. Akibatnya mereka bersedia menawarkan peluang bagi puluhan mahasiswa SV-UGM lainnya di Jogja yang ingin melanjutkan studi ke China. Dan bahkan, mereka siap menawarkan beasiswa partial.
Selain dengan tiga institusi di Cina tersebut diatas, SV-UGM juga telah menjalin kerjasama erat dan aktif dengan Tongren Intitute dan Chengdu Intitute, keduanya juga dari Cina, serta 51 politeknik atau institute of technology di Jepang, berbagai universitas di Korea, dan tak ketinggalan akan mengembangkan kerjasama yang mirip dengan ketiga negara Asia tersebut dengan fachochschule di Jerman dan hogeschool di Belanda. Bahkan beberapa lulusan S3 dan S2 di Jerman sudah mendaftarkan diri menjadi dosen dan staf pengajar di SV-UGM. Berbagai kerjasama internasional ini diharapkan menghasilkan SDM Indonesia yang tangguh dan siap berkompetisi di level global.